12

3.3K 447 17
                                    




October 2018



Semilir angin sore dengan lembutnya menerpa wajah tegas Taeyong yang kelelahan. Ia melihat seluruh isi kota Seoul dari balkon dorm nya dengan tatapan kosong.



Sepanjang tahun ini, ia menjadi orang yang super sibuk. Bahkan tidak diizinkan untuk istirahat sejenak. Sejak awal tahun, NCT memiliki jadwal yang sangat padat. Comeback terus-menerus, pemotretan majalah, shooting variety show, dan lain sebagainya.



Saking sibuknya, ia hampir lupa tentang semua kenangan tahun kemarin bersama seorang gadis yang sangat berarti baginya.



Sudah tepat setahun di bulan ini, ia kehilangan gadis itu. Beberapa bulan setelah mereka berpisah, Taeyong memang menjadi gila. Ia menunjukkan—ah lebih tepatnya mencurahkan semua kegilaannya melewati lagu yang ia tulis.



Sebenarnya ia merindukan gadis itu, namun ia kalah dengan gengsinya sendiri. Taeyong selalu menghubungi nomor Jisoo, namun sepertinya Jisoo mengganti nomornya.



Setahun ia tidak bertemu dengannya, bahkan sepanggung pun bisa terhitung oleh jari. Seperti saat awal tahun ini saat mereka satu panggung, ia selalu mencuri pandang pada Jisoo, saat di panggung maupun di belakang panggung. Namun gadis itu sangat berbeda. Jisoo sama sekali tak melirik Taeyong, seolah tak mengenalnya sama sekali. Ia sangat merindukan gadis itu. Gadis yang dulu selalu tersenyum padanya. Gadis yang menghangatkan hati bekunya. Gadis yang seolah-olah ia anggap sebagai sang mentari di musim salju.



Sampai saat ini pula, Taeyong tidak mengetahui alasan keinginan Jisoo untuk berpisah. Gadis itu misterius, rahasianya ia bawa dan ia kubur dalam-dalam. Sementara jejak yang ditinggalkannya membekas di benak Taeyong sampai saat ini.



Mata tajam Taeyong menelisik ke arah kanan. Dari kejauhan, sudah nampak taman yang selalu ia rindukan. Ia tidak bisa melupakan gadis itu begitu saja. Jisoo terlalu penting untuknya. Ia hanya ingin melihat senyuman itu lagi, bukan tangisan yang membuat hatinya hancur.



"Yak, aku mau pesan bulgogi, kau mau tidak?" Yuta tiba-tiba saja menepuk bahunya. Membuat Taeyong sedikit terperanjat.



"Iya, terserah kau saja"



"Okey leader-nim hehehehe, semangat untuk hari esok! Oh iya, bagaimana dengan kostum halloween mu nanti?"



"Aku hanya akan memakai kostum biasa saja"



"Jangan bilang jika kostum biasa saja mu itu merupakan kostum yang mahal dan nantinya malah membuatmu tampan, bukannya menyeramkan."



"Hahaha tenang saja, kau takut tersaingi ketampananku ya?"



"Tidak, tentu saja aku lebih tampan darimu." Sahut Yuta sambil berlalu meninggalkan Taeyong yang berancang-ancang untuk melempar sesuatu pada lelaki asal Jepang itu. Mereka pergi keluar berdua bersamaan, setelahnya kembali ke dorm dalam waktu yang singkat.








"HYUUUUNGGG! Aku ingin ikuuuut!" Mark berteriak kencang sekali sambil berlari ke arah Taeyong yang akan keluar dorm.



"Mau ke mana?" tanya Mark dengan senyumannya yang tiba-tiba.



Anak ini kenapa?, batin Taeyong.



"Hanya ingin membeli minuman ke minimarket. Kau kenapa mengikutiku?"



Possessive Jack FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang