26

2.1K 303 20
                                    




Jisoo benar-benar lelah, ia sudah berbaring di hotel. Tadi ia sudah meminta izin untuk pulang lebih awal kepada manajer. Wajahnya sangat pucat. Kali ini ia sedang tidak baik-baik saja, namun satu jam sebelumnya ia masih bisa tersenyum kepada semua orang yang menghadiri acara musik tahunan terbesar di Amerika itu.



Ada panggilan masuk yang muncul di ponsel Jisoo. Itu Taeyong. Dengan segera Jisoo pun mengangkatnya.



"Ada a—"



"Yak! Kau di mana?"



"Di hotel, kenapa?"



"Aku akan ke sana sekarang"



"YAK LEE TAEYONG INI SUDAH JAM BERAPA?!!!" Jisoo membulatkan matanya saat melihat jam sudah menunjukkan pukul satu malam.



"Aku tahu kau sedang sakit"



"Kau tahu dari mana?"



"Kau tidak perlu tahu" Taeyong terkekeh.



"Ishh dasar menyebalkan" Jisoo ingin memaki lebih banyak tapi ia bahkan tidak punya tenaga untuk marah-marah pada Taeyong. Taeyong akan tetap ke hotel bahkan jika Jisoo melarangnya.



Taeyong mengetuk pintu kamar Jisoo, Jisoo tersentak karena sedang melamun. Ia tentu terkejut karena kedatangan Taeyong yang begitu cepat.



"Jisoo-ya, kau pucat sekali" Taeyong sudah menangkup wajah Jisoo, sambil memiringkan wajahnya untuk memeriksa mata dan dahi Jisoo yang kini kian memanas.



"Yak... aku baik-baik saja" Jisoo masih tersenyum pada Taeyong.



"Tidak, kau tidak baik-baik saja. Aku ke sini membawakan makanan untukmu. Duduklah" Taeyong yang sudah menerobos kamar Jisoo kini menyuruh Jisoo untuk duduk di sofa dekat ranjang.



Taeyong meletakkan makanan di meja, yang berada di hadapan Jisoo. Laki-laki itu mengeluarkan satu persatu makanan yang dibawanya.



"Banyak sekali" Jisoo melihat Taeyong yang mengeluarkan makanan dari kantung plastik yang tidak ada habisnya.



"Ini semua kan makanan kesukaanmu, Soo-ya" Taeyong membelai surai panjang Jisoo.



Taeyong mengambil plester pereda panas yang ia beli, ia lalu menempelkannya pada dahi Jisoo setelah ia mengikat rambut gadis itu.



Lalu setelahnya, ia mengambil kursi kecil untuk ia duduki dan segera menghadap Jisoo yang duduk di sofa. Taeyong mengambil bubur dan segera menyuapkannya pada Jisoo.



Jisoo lalu mengunyah dan menelannya. Taeyong mengambilkan air untuk Jisoo. Jisoo merasa tidak enak karena diperlakukan seperti ini untuk yang pertama kalinya. Karena sebelumnya ia belum pernah mengalami sakit, baru kali ini ia jatuh sakit lagi setelah sekian lamanya.



"Apa kau merasa baikan sayang?" Taeyong kembali berbicara. Jisoo kini menyenderkan punggungnya di sofa, gadis itu masih merasa lemas.



"Lumayan hehehe" Taeyong tersenyum setelah mendengar Jisoo terkekeh.



"Mendadak sekali, kau tahu dari siapa kalau aku sakit?"



"Ada lah, kau tidak perlu tahu. Ayo makan lagi, aaaa~" Taeyong menyuapi Jisoo lagi.



"Mwengwalwihkwan pwembwicwarwaan! (Mengalihkan pembicaraan!)" Taeyong tertawa saat Jisoo berbicara sambil makan.



"Jangan makan sambil bicara sayang, kau jadi tambah menggemaskan"



Possessive Jack FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang