22

3.3K 400 9
                                    





Sejak saat itu, Taeyong tak bisa untuk berhenti tersenyum. Semua member memandang lelaki itu penuh rasa heran. Mereka sama sekali tidak mengerti dengan sikap Taeyong yang tiba-tiba seperti itu.



Taeyong menghampiri manajernya yang sedang berbincang dengan seorang staff.



"Hyung, euh..." manajernya berbalik dan melihat ke arahnya.



"Aku akan pulang duluan, boleh?"



"Kenapa?"



"Aku akan pulang ke rumah terlebih dahulu, ada barangku yang tertinggal di sana"



Manajernya hanya mengangguk acuh terhadap Taeyong. Dalam hati lelaki itu bersorak penuh kegirangan. Rupanya ia memang handal dalam membuat suatu alasan palsu. Atau yang lebih dikenal dengan berbohong.



"Baiklah, terimakasih hyung, aku pamit pulang."



Taeyong pun berjalan menuju tempat yang sama sekali tak terpantau oleh cctv. Tempat itu adalah tangga darurat. Taeyong memilih jalan itu bukan karena tanpa alasan. Ia akan menemui seseorang di sana.



Saat Taeyong membuka pintu tangga darurat, nampaklah seseorang yang sedang menunggunya di sana. Dengan raut wajah yang terlihat lebih cerah ketika lelaki itu datang.



"Kau sudah lama di sini?" tanya Taeyong.



"Tidak juga..." sahut orang itu.



"Baiklah kalau begitu, ayo kita pergi dari sini Jisoo-ya"



Lelaki itu menggenggam tangan gadisnya dengan erat. Memasukkannya ke dalam jaket hitam tebal. Sesekali mengusap punggung tangan mungil itu.



Mereka melangkah menuruni tangga dan tiba di basement yang pintunya dekat dengan arah ke luar gedung.



"Kita akan naik apa Taeyong-ah?"



"Hm? Taksi saja"



"Baiklah"



Taeyong memandang Jisoo dengan tatapan heran.



"Kenapa?"



"Ah tidak, aku hanya sedikit was-was saja"



"Hm, baiklah" Taeyong mengangkat kedua bahu, Jisoo kadang misterius seperti itu.



Jisoo hanya tersenyum disertai kekehan yang sudah lama tidak Taeyong dengar.



Mereka berjalan ke arah tepian jalan terdekat. Duduk pada kursi yang kosong, menunggu kedatangan taksi yang lewat.



"Jisoo-ya, apa kau kedinginan?"



"Hm? Tidak, kau kedinginan?" Taeyong menggeleng perlahan. Jisoo tidak yakin.



Tubuh Taeyong menggigil, ia menggosokkan kedua tangannya yang mulai kedinginan. Jisoo yang melihat Taeyong seperti itu segera mendekatkan diri. Gadis itu kini memeluk tubuh Taeyong dari samping dengan begitu erat, membuat Taeyong merasa keheranan.



"Kau sakit?" Jisoo memandang Taeyong dengan khawatir.



"Hah? Eum.. tidak"



"Aishh jangan berbohong"



"Hehehe... hanya sedikit flu saja akhir-akhir ini"



Possessive Jack FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang