9

4.6K 562 26
                                    




Hubungan Taeyong dan Jisoo setiap harinya berjalan baik-baik saja. Mereka selalu menjaga komunikasi walaupun jadwal keduanya padat dan sangat berbeda. Tentunya mereka berdua hanya bisa berkomunikasi lewat ponsel mereka, itupun secara sembunyi-sembunyi. Karena sampai saat ini belum ada yang mengetahui hubungan keduanya, baik dari kedua grup mereka.



Beberapa minggu kemudian, Taeyong sengaja menghubungi Jisoo di saat gadis itu sedang mengobrol dengan stylist nya di backstage.



"Hal—"



"Yak Lee Taeyong! Apa kau gila?!" terdengar bisikan Jisoo yang kini sedang memarahi Taeyong. Lain halnya dengan Jisoo yang berjalan tergesa-gesa setelah mengangkat panggilan masuk dari kekasihnya.



Taeyong terkekeh geli saat Jisoo memarahinya dengan suara sepelan itu.



"Hehehe maaf maaf. Aku merindukanmu Jisoo-ya. Apa besok kau senggang?"



"Sebentar, aku cek schedule ku dulu... ah iya besok aku free. Memangnya kenapa?"



"Let's date then... hm?" Taeyong tersenyum malu setelah mengatakan hal itu.



Sementara di seberang sana, pipi Jisoo mulai memerah karena malu. Tapi jauh di dalam hatinya, gadis itu senang.



"Jam berapa?"



"Jam lima sore, di café yang dekat dengan dorm mu saja. Call?"



"Ok call!"



Hening beberapa saat di antara keduanya. Namun Taeyong mendengar suara Jisoo yang memecah kecanggungan di antara mereka.



"Yak Jack Frost, aku harus bersiap-siap, sampai besok yaa. Nyeong-an Taeyong-ah!"



"Nyeong-an— Jisoo-ya." telepon sudah ditutup secara sepihak oleh Jisoo sebelum Taeyong menyelesaikan kata-katanya.



Taeyong berjalan untuk membuka pintu kamarnya. Namun ia malah mendapati seseorang yang berdiri di depan kamarnya.



Kim Doyoung.



"Yak! Kenapa kau di sini?" tanya Taeyong dengan wajah datarnya.



"Hyung.. ayo kita bicara"



"Kau ini.. ini kan sekarang kita sedang bicara"



"Aisshh bukan itu maksudku" Doyoung memaksa Taeyong untuk kembali ke dalam kamarnya.



"A-apa?" Taeyong sudah tak enak hati ketika ia ditatap oleh Doyoung dengan tatapan menusuknya.



"Tadi hyung sedang berbicara dengan siapa?"



Taeyong sedikit terkejut. Tapi ia buru-buru menetralkan air mukanya.



"Eo—eomma, kenapa?"



"Oh.. ku kira siapa" Doyoung berbalik membelakangi Taeyong, tampaknya ia akan pergi meninggalkan kamar Taeyong. Si pemilik kamar tampak lega dibuatnya. Tetapi dugaannya salah, Doyoung berbalik lagi menghadap Taeyong, masih dengan wajah penasaran dan mengintimidasinya.



"Iya kah? Hmm.. tapi kurasa kau menyebutkan kata yang tak asing di telingaku, hyung. Tapi apa ya?" katanya sambil melipat tangannya, dan kemudian menimang dagu.



Possessive Jack FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang