11. Luka Lama

522 91 74
                                    

Double up ya. Kalau saya kesambet. Nanti tengah malam up lagi. Hihi...

RatnaElissa this one is for ya :)

Yuk ramaikan dengan Vomments!
Happy Satnite everyone....

Enjoy!

"Tenangnya hidupmu Nae," ujar Citra sambil mengetik rencana pembelajaran yang telah kami susun untuk esok hari. 

"Lumayanlah beberapa hari. Lama - lamain deh itu pak DoS ke UK," jawabku asal yang disahuti kekehan Citra. 

Ananta memang harus mengurus MoU dengan Cambridge yang ternyata tidak bisa selesai di Jakarta. 

"Bisa download video tutorial bikin plastisin gak Nae? tema tumbuhan. Aku lupa," pinta Citra dengan tetap sibuk berkutat dengan laptopnya. Ku respon dengan mengangkat jempol kananku,

Kukeluarkan laptop dan ponsel dari dalam ransel. Sambil menunggu logo Windows muncul, kuusap layar ponselku. Memeriksa barangkali ada yang penting.

Dhinakara [14.01]
Mbak, teras depan mau pakai batu alam nggak buat mainannya?

Hanenda Ayah Chesta [14.04]
Chesta masih belum masuk Nae, but she misses you. Bisa jenguk dia?

Astaga. Bisa - bisanya aku lupa kalau Chesta tidak masuk. Aku belum menjenguknya.

+62813312310xxx [14.07]
Nae, ini Gatra. Aku mau ketemu bisa?

+62813312310xxx [14.10] 
Aku ke sana pukul 3. kamu belum pulang kan?

+62813312310xxx [14.59]  
Nae, aku di depan ruang resepsionis. Aku tunggu.

"Shit!" aku mengumpat agak keras. 

Kulirik jam di pergelangan tangan. 15.30.

"Wowowo, selow Nae. Saya datang main ngumpat aja."

Nares muncul dengan membawa 2 cup kopi instan yang aromanya sangat kukenal. Kopi khas pantry

"Uda tau ada mantan nunggu di depan?" tanyanya retorik.

"Serius Res? Demi apa!" Citra memutar badan lalu bertanya kepadaku, "ada apaan Nae?"

"Entah. ke depan dulu ya Cit. Belum sempat ku download. Kamu handle ya? maaf."

Citra mengangguk. Nares berjanji mereka akan menyusulku segera setelah Citra selesai.

Kuraih ponsel di tangan. Baru selangkah meninggalkan ruangan staff and partners benda yang kugenggam bergetar. 

Hanenda Ayah Chesta is Calling....

"Assalamualaikum. Ya pak? Eh, Nend?"

"Waalaikumussalam. Pesan saya cuma dibaca. Bisa jenguk Ches? Dia ngrengek terus kata mbok. Kamu bawa motor?" 

"InshaAllah saya usahakan ya? Entar lagi balik dari sekolah jam empatan saya langsung ke sana deh."

"Bawa motor?"

"Err, dibawa Naka sih motornya. Bisa Nggojek atau nebeng Nares Nanti gampang. Anyway, Ches lagi suka makan apa?"

"Saya lagi di polsek deket situ. Saya jemput nanti ya? Tunggu."

Klik.

Haduh. Orang nanya nggak dijawab, malah langsung ditutup. Salam kek, kebiasaan.

Langkahku sudah menjejak lantai ruang resepsionis. Erika melambaikan tangan padaku. Aku menghampirinya. 

Buku ke- 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang