Pagi ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Mereka akan sarapan bersama dan pergi ke sekolah. Namun, sejak bangun, Ify terlihat terus melamun.
"Mimpi yang aneh," gumam Ify tanpa sadar.
"Mimpi apa?"
"Didatengin cewek cantik terus ngomongnya kayak gini 'itu bukan aku, itu bukan aku!' aneh gk?" jelas Ify.
Rio terdiam sebentar lalu berkata, "cuma mimpi aja kali."
"Lo lupa kalo gue Indigo? Apapun itu bisa terjadi. Bisa jadi itu emang beneran." Ify langsung memprotes karena Rio menganggap mimpinya hanya mimpi belaka.
" Hm ... iya iya. Udah selesai, 'kan? Syo sekarang kita pergi!" Setelah menyelesaikan sarapan, mereka bersiap pergi ke sekolah.
***
Via saat ini sedang berada di dalam mobil dan pergi ke sekolah. Ia sungguh bingung karena sejak pagi tadi ada seseorang yang berbicara dengannya tanpa wujud. Apa itu sejenis syaiton nirojim atau dedemit?
"Dia begitu tampan, Vi. Sungguh beruntung kita mendapatkan mate sepertinya."
"Lo siapa?"
"Aku adalah wolfmu Luna. Kau tau, kan, kalo Alvin itu werewolf."
"Apa hubungannya? siapa itu Luna?namaku Via."
"Ya kau itu Luna dan aku ini wolfmu. Jadi kau ingin menamakan aku siapa hm?"
"Aku tidak tau."
"Jangan berpikir terlalu keras, Vi," kata Alvin yang memang sedari tadi membaca pikirannya. Ia tahu Via tengah kebingungan dengan suara yang tak ia ketahui asalnya dari mana.
"Apa itu Luna?" Akhirnya Via bertanya setelah cukup lama fokus dengan pikirannya sendiri.
"Pasangan Werewolf."
"Ada seseorang yang berbicara dengan gue tapi gue gak tau dia siapa." Via benar-benar terlihat menggemaskan di mata Alvin apalagi dengan ekspresi polosnya saat ini. Alvin bahkan tak tahan untuk tidak mencubit pipi chubby-nya.
"Dia wolf- mu, Via. Jadi lo mau menamakannya siapa?"
Via mengerutkan dahinya. Ia masih bingung. "Gue gak tau. Gue masih gak ngerti."
"Ya sudah jangan di pikirin amat," ujar Alvin sambil mengusap tangan Via dan tersenyum manis. Via ikut tersenyum juga. Ia tak menyangka bahwa cintanya ternyata selama ini tak bertepuk sebelah tangan. Via jadi teringat pertemuan pertama mereka.
**
Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru. Semua sekolah kembali dibuka setelah selama tiga minggu ditutup tak terkecuali SMA Grabell.
"Oh ya ampun! Pagarnya udah ditutup. Mana udah sepi lagi! Gimana nih? Kan gak lucu masa hari pertama udah telat. Untung gak MOS kalau gak abis gue ama senior." Via termasuk murid baru di SMA Grabel. Naas, di hari pertama ia menjadi anak SMA, ia malah terlambat datang ke sekolah.
Saat ini Via sedang kebingungan di luar pagar sekolah. Ia harus masuk ke dalam, tapi ia tak tahu harus bagaimana.
"Ekhem!" Seseorang di belakangnya berdehem keras membuat Vua mau tak mau membalikkan badannya. Saat berbalik, ia tertegun untuk beberapa detik.
Putih, proporsi tubuh yang terbilang ideal, cukup tinggi, bibir tipis kemerahan, dan mata yang sipit. Pria di hadapannya sekarang terbilang tampan bagi Via hingga tanpa sadar Via larut dalam pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misterius Girl of Dead Eye (Revisi)
FantasySeorang gadis memiliki kemampuan yang jarang dimiliki orang lain berusaha mencari identitasnya. Sepuluh tahun bersembunyi akhirnya Ify membawa banyak misteri dan teka-teki baru di dalam kehidupannya yang baru bersama teman-temannya. (Tamat)