20. Other Side Ify

2.7K 167 6
                                    


Selepas dari rumah Ify, Febby dan Pricilla pulang ke rumah mereka yang sebenarnya tak terlalu jauh dari rumah Ify. Masih di area komplek ini.

Perbincangan tadi cukup sedikit misterius dan serius. Febby sepertinya tau semuanya. Dari mana ia tau kalau bayi yang di kandung mereka semua kembar lima?Cenayangkah? Mungkin lebih dari itu. Lalu apa maksudnya mengatakan kalau Ify juga kembar? Apa hubungannya dengan dirinya di cermin? Iya, memang saat bercermin Ify seperti berkomunikasi dengan seseorang, tapi itu seperti dirinya. Bahaya? Setahu Ify mereka semua bahaya, tetapi Febby mengatakan kalau bahaya selalu mengikuti mereka. Lalu, bagaimana mereka menyingkirkan bahaya itu?

"Fy ...." Ify yang tadinya melamun langsung tersentak dari lamunannya saat mendengar seseorang memanggilnya.

"Eh, Rio. Lo udah pulang? Kok gue gak dengar?" tanya Ify saat melihat Rio sudah duduk di sampingnya.

"Ada masalah?" Rio tau ada yang tengah dipikirkan gadis itu, tapi ia tak bisa membaca isi hatinya.

"Gak! Tadi kita cuma ketemu sama Febby dan Pricilla." Ify menjawab jujur.

"Febby? Pricilla? Lo kenal sama mereka?" Setahunya sepupu-sepupunya itu ada diluar negeri bersama tantenya. Bagaimana bisa Ify kenal?

"Iya, Agni yang ngenalin. Febby itu siapa? Kok kayaknya dia tau banyak?"

"Oh, dia sepupu kami tepatnya mereka anaknya tante Shanin. Mereka sih ya gak jauh lebih lah sama lo."

"Shanin? Namanya gak asing banget." Ify mencoba mengingat. Nama itu sedikit familiar baginya, tapi ia tak tau kapan pernah mendengarnya.

"Oh ya?" Ify hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Eum ... ya udah, ini udah malam, sebaiknya kita tidur," ajak Rio sambil melirik jam tangannya yg sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Gue rasa juga begitu."

Akhirnya Ify dan Rio memutuskan untuk tidur. Mereka sudah harus mengistirahatkan tubuh mereka setelah seharian beraktivitas.

2 jam kemudian....

Sampai tengah malam, Ify tak bisa tidur. Ia kelihatannya sedikit gelisah. Ia merasa tubuhnya panas dan gerah padahal di kamar mereka itu ber-AC. Tak bisa menahannya, Ify bangkit dan duduk dimeja riasnya. Yang ia liat, keadaannya tidak normal. Pupil matanya berubah menjadi merah dan itu artinya saat ini ia butuh asupan darah.

"Gue pergi!" putusnya langsung.

Ify langsung bangkit dan berjalan keluar. Ia tak perlu berpamitan dengan Rio. Ya, tak perlu!

***

Saat di luar rumah, tubuh Ify sedikit tersentak. Matanya yang merah menyala dan tatapannya menjadi tajam. Kali ini Ify tampak menyeramkan. Kemudian ia berjalan cepat dan akhirnya berhenti di sebuah gang. Biasanya ia menemukan target yang berani keluar malam.

Tiba-tiba seseorang menghampirinya.

"Jangan ganggu aku! Lakukan apa yang aku perintahkan," kata Ify dingin.

"Dengan senang hati!" Kemudian seseorang itu menghilang.

Ify memulai aksinya mencari target. Tak sengaja ia melihat seorang bapak-bapak lewat. Sepertinya ia seorang satpam yang berjaga sepanjang malam. Dengan gerakan cepat, Ify mendekati satpam itu lalu mencekiknya.

"To-long!"

Ify makin kuat mencekik orang itu dan menggigit leher dan menyesapnya dengan napsu yang membara. Pria itu langsung melotot dan jatuh seketika. Sepertinya ia sudah tak bernyawa. Masih belum puas, Ify mencari targetnya kelain tempat.

Misterius Girl of Dead Eye (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang