10. The Dream

4K 240 4
                                    

I'm comeback! aku lanjut nih semoga tak mengecewakan! Maaf aku lanjutinnya kelamaan.

***

Hamparan bunga-bunga berwarna-warni, langit biru nan cerah, dan aroma yang segar cukup membuat perasaan Ify tenang. Dandelion bertebangan menambah keindahan alam semesta.

Ify mengenakan dress putih teramat panjang lengkap dengan mahkota bunga di atas kepalanya. Digenggamannya terdapat satu buket bunga mawar yang indah.

Senyum yang sedari tadi Ify tunjukkan, perlahan berganti dengan kernyitan bingung di dahinya saat melihat seorang pemuda berjas putih yang membelakanginya. Perlahan ia mendekatinya. Hanya kisaran 30 cm, pemuda itu berbalik.

"Rio?" kaget Ify. Pemuda yang ternyata adalah Rio cuma tersenyum dan tiba-tiba memeluk Ify erat.

Ify yang masih dilanda bingung, terdiam saat Rio memeluknya erat. Ia tak mengerti di mana ia berada saat ini dan mengapa Rio ada di sini.

Ify merasakan ada sesuatu yang meneteskan ke bajunya. Hal itu membuatnya spontan mendongakkan wajahnya. Betapa terkejutnya ia melihat Rio dengan pakaian yang semulanya berwarna putih bersih, berlumuran darah dan giginya mengeluarkan taring. Darah terus menetes dari mulutnya. Ify yang ketakutan spontan mundur.

"Rio?"

Ify melihat sekelilingnya. Ia sampai menutup mulutnya sendiri dengan apa yang dilihatnya. Hamparan padang bunga seketika lenyap berubah dengan lautan manusia-manusia yang terbaring dengan keadaan mengenaskan. Darah bersimbah di mana-mana.

"Rio ada apa ini?" tanya Ify mendesak Rio yang sedari tadi hanya diam.

"Rio ada apa? Lo ngomong dong." Ify makin mendesak Rio frustrasi.

Bukannya menjawab, Rio malah tersenyum dan ia mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya.

"Bukannya itu pisau gue, Yo?" Sebuah pisau mungil terdapat digenggaman Rio. Ify melihat Rio menggenggam pisau yang biasa ia pergunakan untuk membunuh orang.

"Kill me, kill they, and...." Rio menggantungkan ucapannya yang terdengar aneh dan menyeramkan.

"Rio lo ngapain?" Ify mundur karena melihat Rio mendekatinya dan seolah ingin menancap belati itu ke Ify.

"AND I KILL YOU!"

"ARGH!"

"AYAH ... JANGAN!" teriak seseorang yang berhasil mencegah belati itu menusuk tubuh Ify.

Tangan Rio mengudara sementara Ify meringkuk ketakutan. Mereka berdua menoleh ke sumber suara. Terlihat seorang anak kecil memakai baju dress putih selutut dan memiliki mata berwarna merah pekat. Ia tampak benar-benar menggemaskan.

"Kamu ... siapa?"

"Maaf!" Belum terjawab pertanyaan Ify, ia tersentak mendengar perkataan Rio.

JLEP!

Ify tersentak karena tepat di dadanya Rio menancapkan belati itu, tetapi Ify tidak mati. Iaa hanya menatap darah segar yang mulai mengalir dari dadanya lalu merembes ke gaun putihnya.

Rio membuang belati itu sembarang dan memdekati anak kecil itu lalu menggendongnya. Mereka pergi meninggalkan Ify yang masih bingung dengan apa yang terjadi.

***


Ify terbangun dari tidurnya dalam keadaan kaget. Napasnya memburu tak beraturan. Keringat dingin juga membasahi tubuhnya.

Mimpi itu ... mimpi itu terasa sangat nyata dan aneh. Ia tak tau di mana ia berada dan mengapa orang-orang di sekitarnya mati. Lalu siapa perempuan kecil yang memanggil Rio dengan sebutan ayah?

Misterius Girl of Dead Eye (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang