23. Vano itu ....

2.3K 186 8
                                    


"ARGH!"

Mereka kembali ke tempat semula tapi tidak dengan Debby. Ini masih di tempat ruangan Gabriell di rawat.

"IFFFFYYYYY!!!!"

"RIIIIIOOOO!!!"

***

Rio maupun Ify di rawat. Tadi saat mereka kembali, Ify dan Rio tiba-tiba pingsan secara bersamaan.

"Gimana kondisi Ify, Dok? Dia gak apa-apa, 'kan?" tanya Agni ke dokter yang baru selesai memeriksa.

"Dia gak apa-apa. Dia cuma pingsan biasa," kata dokter itu menjelaskan.

"Eungh ...." Perlahan Ify mulai mengerjap matanya. Ia sedikit merasa pusing.

"Ify! Lo udah sadar? Syukurlah. Lo gak apa-apa kan?" Via langsung mendekati Ify. Ia benar-benar cemas melihat Ify tadi tiba-tiba pingsan di hadapan mereka semua.

"Gue gak papa." Ify mengabaikan sedikit rasa pusing di kepalanya. Ia tampak berusaha turun dari ranjang.

"Lo mau kemana Fy?" tanya Shilla melihat Ify ingin beranjak dari tempatnya.

"Gue mau ketemu sama Rio." Ify berkata dengan cepat dan langsung berlari keluar bahkan teman-temannya tidak sempat mencegah.

"Ify! Tungguin kita!" Agni, Shilla, dan Via mengejar Ify yang berlari menuju ruangan Rio.

"Rio!" Ify langsung berhambur ke pelukan Rio saat Rio duduk di ranjangnya. Rio tampak kaget karena sikap Ify yang tiba-tiba.

"Gue gak tau kalau Vano itu lo, Yo. Gue kangen banget sama Vano. Lo sahabat terbaik gue," ucap Ify tulus.

"Eh Vano, jadi itu Vano? Oh pantesan!" Via mulai paham. Tadi ia cukup bingung. Mengapa anak laki-laki itu juga mempunya kalungnya? Ah, itu artinya Rio dan Ify punya masa lalu.

"Fy ...." panggil Gabriel. Ify melepaskan pelukannya dan menatap ke arah Gabriel.

"Gue bukan Vano, Fy." Perkataan Rio barusan mengalihkan pandangan Ify lagi.

"Gak! Lo itu Vano. Sahabat kecil gue!" kekeh Ify. Ia benar-benar yakin. Kalung itu ... Rio punya, 'kan?

"Fy, gue emang gak inget apa pun tapi gue bukan Vano. Gue ini Rio!" Rio berusaha menyakinkan Ify, tetapi Ify tetap tidak percaya.

Ify menggelengkan kepalanya. "Gak mungkin!"

"Vano sebenarnya sudah lama meninggal sejak kecil. Vano itu tetangga kami waktu itu. Aku berhasil menyelamatkan Vano dari lumbung mayat itu tapi naas kondisinya tidak bisa di selamatkan. Sementara Rio, Rio mengalami koma dan ia tak bisa kembali ke tubuhnya karena tubuhnya benar-benar rusak. Akhirnya, gue terpaksa masukin roh Rio ke dalam tubuh Vano yang membuatnya seperti terlahir kembali." Gabriel akhirnya angkat suara. Ia membeberkan fakta yang selama ini tidak diketahui siapapun kecuali keluarganya sendiri.

Ify masih tidak yakin. "Lalu tanda itu?"

"Gue gak tau tapi menurut ramalan gue sendiri, itu bisa menyelamatkan lo sekaligus membahayakan lo," ujar Gabriel yang masih tak ragu juga.

Sementara itu, Agni dan Cakka duduk di sofa sama-sama memilih diam sejak kembali tadi. Masih banyak pertanyaan yang ingin Cakka tanyakan pada Agni dan Agni yang bingung bagaimana ia bisa menjelaskannya pada Cakka nanti.

"Guys, pulang, yuk!" ajak Shilla tiba-tiba. Wajahnya cemberut sambil memegang perut.

"Lo kenapa, Shill? sakit?"

"Iya, penyakit lama yang sampe sekarang gak ada obatnya. Palingan cuma bertahan beberapa jam," kata Shilla yang masih memegang perutnya.

"Lo sakit, Shill? Lo sakit apa?" tanya Gabriel sedikit panik. Shilla mendelik Gabriell sebel karena ternyata Gabriel tidak peka.

Misterius Girl of Dead Eye (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang