Shilla dan Agni sangat sibuk membuat makanan yang sebenarnya tidak tau itu jenis makanan apa."Ag, kok di tambah gula? Cabe aja cukup,"kata Shilla bingung melihat Agni menaburkan sesendok gula pasir ke dalam makanan itu.
"Biar enak!"
"Nah, selesai!" Akhirnya masakan paling istimewa siap untuk di hidangkan.
Kalian tau tidak Agni masak apa? Masakan itu adalah sebuah nasi goreng ditambah dengan cabe, pepaya sama pisang, dan sebagai pemanis Agni menambahkan sesendok gula pasir. Yuhu ... bisa dibayangkan begitu istimewa makanan ini dan Agni yakin seratus persen Cakka akan memakannya.
"Makanan datang ...," teriak Agni sambil membawa makanannya dan dihidangkannya di hadapan Cakka.
Cakka menatap makanan itu bergidik. Ini jenis makanan apa sih? Mengapa ada buah-buahannya? Cakka mulai punya perasaan tidak enak.
"Silakan dimakan, Tuan!" Agni mempersilakannya dengan manis.
Cakka meringis kecil dan bertanya ragu. "Harus banget dimakan?"
"Iyalah!"
"Em ... kayaknya gue ada urusan sama Alvin. Gue gak bisa Ag! Kapan-kapan aja yah,"tolak Cakka sehalus mungkin.
"Alvin sama Via ke rumah bunda dan menginap beberapa hari di sana!" kata Shilla yang ikut duduk di sofa.
"Eee ... ah! Gue ada janji sama Rio buat main basket!" Cakka masih berusaha mencari alibi agar terhindar dari perintah menyantap makanan mencurigakan itu.
"Rio sekarang sibuk ngurusin perusahaan dia dan Ify!" Lagi-lagi Shilla menjawab dengan enteng.
Cakka memejamkan matanya. Terkutuklah kau ibu mertua tiri! Sedangkan saat ini, Agni sudah menatap sinis, menunggu Cakka mengeluarkan alasan-alasannya yang lain.
"Lo mau kabur Hah? Gak bisa!pokoknya lo harus habisin makanan itu," paksa Agni tegas. "Oh ya gue lupa!" Agni kembali ke dapur. Cakka berharap Agni tak mengambil sesuatu yang membuatnya mati hari ini juga.
"Mampus lo, Kka!" ejek Shilla. Cakka memandang Shilla sinis.
"Dasar ibu mertua tiri kejam!" umpatnya kesal. Baginya Shilla tak lebih berarti ibu tiri cinderella yang sangat kejam.
"Ini! Supaya lo gak keselek makannya!" Agni kembali datang dan menghidangkan sebuah minuman berwarna hijau.
Tebak! Apakah itu jus alpukat? Jus apel hijau? Atau jus sejenis lainnya?
Cakka memandang ragu ke arah jus yang sudah diletakkan di atas meja itu. "Jus apaan, Ag?"
"Petai!"
JDYAR!
Bagai tersambar petir di siang bolong, itulah definisi perasaan Cakka saat ini. Frustrasi. Cakka enggak kuat!
"Ya tuhan apa dosa hambamu ini ya tuhan? Kenapa istri hamba begitu kejam?" batin Cakka frustasi.
"Ayo makan!" suruh Agni greget. Ia benar-benar tak sabar untuk melihat reaksi Cakka.
Perlahan Cakka mengambil sendok. Ia tak kuasa untuk memakan makanan amat aneh ini. Satu sendok berhasil masuk ke dalam mulut Cakka. rasanya Cakka ingin memuntahkannya segera. Yang ia rasa adalah di mulutnya terasa sangat manis, tetapi ada pedas-pedasnya juga. Bayangkan saja!
Uhuk ... uhuk!
Cakka tak kuasa menelan makanan itu. Bodo amat! daripada ia mati kemanisan di sini.
"Minum jusnya!" perintah Agni.
Saat meminum jus itu, sensasi yang dihasilkan begitu berbeda dan luarbiasa. Meski pahit tapi Cakka berhasil meneguknya sampai habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misterius Girl of Dead Eye (Revisi)
FantasySeorang gadis memiliki kemampuan yang jarang dimiliki orang lain berusaha mencari identitasnya. Sepuluh tahun bersembunyi akhirnya Ify membawa banyak misteri dan teka-teki baru di dalam kehidupannya yang baru bersama teman-temannya. (Tamat)