Colline menarik Rio ke tempat semula Rio menduduki dirinya. Rio bingung mengapa Colline membawanya ke sini lagi.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Rio memberanikan diri.
Colline menoleh sebentar dan tersenyum kemudian kembali menatap langit.
"Yo, gue mau curhat. Lo mau gak temenin?"
"Boleh kok. Lo mau ngomong apa?"respon Rio sambil terus menatap Colline. Tatapan Colline entah kenapa seperti tatapan bersalah.
"Gue gak tau ini terakhir gue atau Ayumi. Tapi entah kenapa gue ngerasa gak pantas memenangkan pertaruhan itu tapi ... ada dorongan lain yang membuat gue meneruskan pertarungan itu. Gue sayang sama Ayumi sekaligus benci begitupun gue ke lo," cerita Colline sambil menunduk.
Rio seketika bingung. "Maksudnya?pertaruhan apa?"
"Ah, sorry. Sepertinya lo perlu cerita tapi gue gak janji akan cerita semuanya. Gue beruntung bisa temenan sama lo, Via, Shilla, dan sama yang lain. Kalian adalah sahabat gue. Maaf kalau selama ini gue terlalu munafik untuk menutupi semuanya."
Rio tersentak kaget. Darimana Colline tau temannya? Dan apa katanya? Sahabat? Sejak kapan mereka kenal?
Colline sadar dengan tatapan tanya dari Rio. Ia lebih memilih membuka mulut saat ini.
"Gue Colline, gue di sini jadi ratu seperti ayumi. Lo gak tau, tapi guetau lo. Lo mungkin gak kenal dengan sosok Colline di samping lo ini tapi lo pasti kenal gue sebagai Ify."
Rio bertambah terkejut dengan pengakuan Colline. Pengakuan ini sama sekali tidak terduga olehnya.
"I–fy?" Colline mengangguk tanda mengiyakan.
Rio baru paham. Itulah mengapa ia tak melihat Ify di sini sejak tadi padahal Ify sudah pergi duluan ke sini dan ternyata dugaannya benar. Posisi Ify di sini penting.
"Lalu Ayumi itu?"
"Dia Debby, Yo," jawab Ify sebagai Colline lirih.
Kekagetan Rio jadi berlipat-lipat. "Debby?! Tapi kenapa dia terlihat nyata?" tanya Rio dirundung kebingungan tanpa ujung.
"Malam ini tepat satu bulan kehamilan gue, kan, Yo? Dansesuai kesepakatan, pada saat pertarungan itu gue harus ambil resikonya. Debby juga cinta sama lo, Yo."
Rio masih tidak paham. "Tapi kenapa bisa?"
"Ada banyak hal yamg tidak lo ketahui Rio begitupun gue. Di sini gue berdiri sebagai Ify bukan Xia yang jahat atau Colline yang angkuh." Colline memberanikan diri menatap Rio yang sedari tadi menatapnya.
"Jadi, apa tujuan lo sebenarnya?"
"Tujuan gue, gue ingin menjebak kalian. Hanya kalian yang bisa bantu agar gue bertahan hidup lebih lama. Tapi gue sendiri yang terjebak dengan rencana sendiri. Bahkan menyakiti kalian sedikit saja gue bisa kecuali bukan gue yang lakuinnya." Tatapan Ify meredup. Perasaan bersalah itu ... makin bersemayam di hatinya. Ify tidak sanggup!
"Lalu pertaruhan itu?"
"Ada saatnya lo akan tau semuanya. Maaf, hanya itu yang bisa gue ceritain. Pesan gue,bmereka harus bisa menjaga diri mereka sendiri. Ada kalanya bahaya sesungguhnya akan datang." Ify tersenyum tulus bukan senyuman misterius yang membuat siapa pun menebak-nebaknya.
***
Pagi-pagi sekali Ify bangun dari tidurnya. Ia menghirup udara segar. Matanya langsung menatap ke segala penjuru. Ini bukan kamarnya!
"Sudah bangun?" tanya Rio yang sudah mengenakan seragam SMA.
"Hm ...." Ify berdehem sebentar. Tubuhnya masih di selimuti dg selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misterius Girl of Dead Eye (Revisi)
FantasySeorang gadis memiliki kemampuan yang jarang dimiliki orang lain berusaha mencari identitasnya. Sepuluh tahun bersembunyi akhirnya Ify membawa banyak misteri dan teka-teki baru di dalam kehidupannya yang baru bersama teman-temannya. (Tamat)