Malam ini Ify sedang memasak untuk dirinya dan Rio. Ify terlihat serius memasak masakannya.
"Mau kemana, Yo?" tanya Ify tanpa menoleh sama sekali. Ia sudah bisa melihat seseorang di belakangnya tanpa harus menoleh. Hebat bukan?
"Ke kerajaan immotal!" jawab Rio seadanya dan langsung duduk di bangku meja makan.
"Aku gak diajak?"
Ify menghampiri Rio sambil membawa sepiring ayam goreng lalu diletakkannya di meja makan.
"Untuk apa?" Tangannya mulai sibuk menyuapi makanannya ke dalam mulutnya.
Ify mendengus sebentar. "Aku, kan, pasangan kamu, Yo," kata Ify berusaha sabar.
"Gak boleh!" tegas Rio.
Ify merengut mendengar penolakan Rio. "Kok?"
"Pokoknya kamu di rumah aja. Jangan ke mana-mana! Jangan ngebantah dan tidak terima penolakan!" tegas Rio tak terbantahkan.
Ify mendengus. Kalau begini ia tak bisa menyela. Ify mencuri pandang ke arah Rio. Jujur, malam ini Rio tampak lebih tampan dengan balutan jaz putih khas seorang vampire.
"Gak usah gitu juga kali ngeliatnya!Tau kok aku udah ganteng dari lahir." Tanpa rasa bersalah, Rio masih sempat-sempatnya narsis.
"Justru kehadiranku sangat penting!Tanpa aku, pesta itu akan kacau. Aku tak butuh ijin mu Rio karena aku bisa pergi sendiri tanpa mu!"
Tiba-tiba ucapan Ify terdengar sinis. Rio sempat tertegun apalagi Ify langsung pergi begitu saja.
"Yah, Kehadiranmu sangat penting di sana! Pergilah gadis keras kepala!" Tak acuh dengan kepergian Ify, Rio tidak berniat mengejar Ify yang sudah pergi duluan.
****
Tempat itu berada di jalur utara dan menggunakan jalur rahasia untuk menggunakannya. Berbeda dengan yang lainnya, Rio memilih datang sendiri.
"Rio? Datang sendiri lo, Yo?" Begitu melihat Rio, Shilla langsung mendatangi Rio.
"Iya."
"Ify gak diajak?" tanya Shilla heran.
"Pergi sendiri tuh anak." Rio menjawabnya dengan santai.
Ternyata Gabriel mengamati mereka berdua dan ikut mendekat. Gabriel mengernyit dahinya mendengar perkataan Rio.
"Rio, kenapa Ify tidak dirumah saja?"
"Maaf, Pa, tapi Rio gak bisa cegah. Lagian posisi Ify saat ini penting. Jadi, biarin ajalah." Rio masih menjawab dengan santai seolah tidak akan terjadi kedepannya padahal Ify tidak ada di sisinya.
Gabriel menghela napas berat. "Jangan sampai Ify mengacaukan acara ini!"
"Ratu gak akan marah kok." Rio akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Gabriel yang masih em ... sedikit bingung dengan ucapan Rio.
**
"Kamu itu jahat! kamu jahat udah bikin Vano jatuh! Sahabat macam apa kamu?! Kamu tega yah!" caci seorang anak kecil yang ternyata itu adalah Rio sedang memarahi Ify.
"Dia bukan sahabatku! Berhenti untuk ikut campur atau kupastikan keluargamu akan hancur sekarang juga!" sinis Ify dengan kilatan merah dimatanya.
"Aku gak nyangka Vano bisa temenan sama kamu! Kamu jahat! Jauhin Vano!" Walaupun ia masih kecil, ia sangat menyangi saudara kembarnya itu.
"Aku belum puas! Aku ingin kamu dan seluruh orang yang kamu sayangi akan hancur! Aku sangat membencimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Misterius Girl of Dead Eye (Revisi)
FantasíaSeorang gadis memiliki kemampuan yang jarang dimiliki orang lain berusaha mencari identitasnya. Sepuluh tahun bersembunyi akhirnya Ify membawa banyak misteri dan teka-teki baru di dalam kehidupannya yang baru bersama teman-temannya. (Tamat)