19

4.7K 211 7
                                    

*mau di dengerin lagu nya gapapa kok. Hehehe enak banget soalnya.

Jakarta, 23 juni 2018

Semuanya telah berubah.

Letta terpaku membaca tulisannya, gerakan di pena nya mendadak berhenti. Ia bingung kata-kata apa yang pantas untuk mendeskripsikan dirinya saat ini.

Ingin sekali dia menjelaskan semua masalah yang menjadi penyebab permusuhan ini kepada orang tuanya tentang kejadian yang sebenarnya, tetapi mereka selalu saja memotong ucapannya. Mau tidak mau, letta membiarkan masalah ini tidak terselesaikan.

Ia meletakan penanya. Lalu ia keluar kamar dan menuju ke dapur untuk mengambil segelas air.

"Kamu belum tidur?" Tanya renata (mama angkat letta) yang tiba-tiba menyentuh bahu letta. Letta yang sedang minum langsung berbalik badan.

"Mama, bikin letta kaget aja."

"Kenapa belum tidur?" Dengan kasih sayang renata mengelus rambut letta.

"Letta gabisa tidur mah." Letta yang beranjak dari tempatnya dan duduk di kursi makan.

"Cerita dong sama mama. Apa yang ngebuat kamu gabisa tidur."

"Letta tadi kesana." Ujar letta lalu menatap Mamanya itu.

"Mereka bilang apa?" Terlihat sekali kemarahan di mata renata, dia tidak rela Arletta nya di sakiti oleh kakaknya sendiri. Orang tua macam apa itu. Letta terdiam, bibirnya bergetar.

"Mama bilang, muak lihat letta. Mama bilang dia udah gak mau ketemu letta. Mama-a bilang dia seneng letta menghilang daripada harus muncul di depannya. M-mama..." ucapan letta tersendat saat ia mulai terisak.

Hati renata melengos, kejam sekali kakaknya itu. Ia langsung memeluk letta dengan erat. Berharap tangisannya mereda.

"Letta bilang ke mama, semuanya yang letta rasain sekarang, letta bilang letta sayang sama mama. Berharap semuanya bakal kembali. Tapi kayaknya percuma, mama mungkin ga bakal denger." Ucap letta yang sudah semakin tenang.

"Letta denger mama, kamu itu anak baik. Gausah dengerin ucapan kasar mama kamu. Mama ga bisa lihat kamu sedih terus kayak gini, mama ambil kamu dari mereka, karena mama pengen lihat kamu bahagia di samping mama. Bukan sedih kayak gini, mama cuman pengen yang terbaik buat kamu. Mama pengen lihat kamu jadi anak yang sukses, yang bakal bikin mereka bangga dengan kamu. Kamu ngerti?" Jelas renata sambil memegang kedua tangan dingin letta.

Letta menganggukkan kepalanya. Lalu meringsek kepelukan renata.

"Makasih ma, selalu ada buat letta. Di saat letta terpuruk seperti ini. Letta janji bakal buat mama bangga sama prestasi letta. Letta ga akan ngecewain mama. Letta sayang sama mama."

Letta tersenyum bahagia, kalau saja tantenya itu tidak ada disini. Mau jadi apa hidup letta? Mungkin letta bunuh diri saja sebagai jalan akhir.

"Dan kamu harus tau, mama pun saaaayaang sekali sama letta. Janji sama mama, gak bakal nangis gini lagi??" 

Renata mengacungkan kelingkingnya. Letta tersenyum.

"Janji." Letta mengaitkan jarinya ke kelingking renata.

Kruyukkkk....

I Hate You but I Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang