bonus chapter

6.4K 243 18
                                    

Play audio wajib!!

1 tahun kemudian.

Acara akad nikah yang begitu khidmatnya di laksanakan baru saja, yang menandakan Letta sudah menjadi milik farel.

"Capek?" Tanya Farel. Ia menghampiri letta yang duduk di kasur.

Letta menangguk dan memijat kakinya pegal.

"Kakinya capek, dari tadi berdiri buat salaman." Keluh letta yang masih memijit kakinya.

Farel yang sudah selesai melepas pakaiannya dan menggantinya dengan baju santai pun menghampiri Letta.

"Eh kakak ngapain?" Ucap letta yang melihat Farel terduduk di lantai dan meraih kakinya.

"Aku mijitin, istri aku." Ucap Farel tersenyum. Membuat letta merona, saat farel memanggilnya istri.

"Gausah, harusnya letta yang mijitin. Berhenti, kak." Suruh letta memegang tangan farel. Tapi farel menyingkirkan tangan letta.

"Gapapa, aku gak mau istriku capek. Biarin aku pijitin ya." Ucap Farel dengan telatennya memberikan pijitan kepada Letta.

Letta terdiam, matanya berkaca-kaca menatap farel yang begitu mencintainya.

Farel yang merasakan tangannya basah ia mendongak ke atas.

"Kamu kenapa nangis? Gak enak pijitannya?" Khawatir Farel yang beranjak dari duduknya. Dan mensejajarkan tubuhnya dan letta.
Ia menangkup pipi letta.

"Letta gak percaya, sekarang kak farel udah jadi suami letta. Perjuangan letta untuk dapetin kak Farel gak sia-sia. Letta seneng punya suami kayak kak Farel, perhatian ke letta sayang sama letta. Makasih, udah milih letta jadi pasangan hidup kakak. Aku beruntung punya kakak." Ucap Letta dengan bibir melengkung ke bawah dan dengan air mata mengalir sambil memegang tangan Farel.

Farel tersenyum menghapus air mata letta.

"Aku juga beruntung punya kamu, Arletta. Aku akan menjadi suami yang baik buat kamu, aku akan berusaha bahagiain kamu sekuat tenagaku. Jangan nangis lagi ya, muka kamu jelek kalau nangis." Goda Farel.

"Ihh, jahat banget sih. Ganggu suasana aja. Awas ih, pergi sana." Usir Letta lalu melepaskan tangan farel dari pipinya.

"Gitu aja ngambek, kamu selalu cantik di mataku, my wife." Ucap farel.

Letta menoleh dan mengerucutkan bibirnya.

"Beneran?" Tanya Letta.

"Iya."

"Gak bohong?" Tanya letta sambil meletakan jari telunjuknya di hidung farel.

"Iya."

"Cantikan aku apa cantika?" Tanya Letta menyipitkan matanya.

"Cantika-" ucap farel

"Tuhkan cantika. Ah tau ah, Kak Farel jahat, letta nangis nih. Tadi aja bilang letta can-" potong letta. Farel langsung membekap bibir letta dengan tangannya.

"Cantikan kamu, sayangku. Aku belum selesai ngomong udah di potong aja. Bawel amat sih, istri aku." Ucap farel gemas sambil menekan kedua pipi letta.

"Beneran? Gak bohong? Cantik aku nih?" Bawel letta.

"Iya, sayangku yang paling cantik." Ucap farel. Pipi letta merona.

"Makasih, suami." Ucap letta malu-malu.

"Suami nih?" Goda farel.

"Jangan gitu kak Farel. Letta malu. Lihat pipi letta pasti udah kayak tomat." Ucap letta menutupi pipinya.

I Hate You but I Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang