30

5.3K 221 11
                                    

*wajib di play.

1 minggu kemudian.

Ceklek....

Seorang perempuan membuka pintu itu. Ia mengganti bunga yang ada di vas dengan bunga yang baru. Ia lalu duduk di samping Letta. Meraih tangannya.

"Selamat pagi, Letta." sapa Anna.

Ya. Orang itu adalah Anna. Ia tidak pernah absen untuk mengunjungi Letta. Setelah 2 hari kejadian naas itu, ia baru berani menjenguk sahabat nya itu.

"Bangun dong letta. Lo gak kangen apa sama gue? Gue tau gue jahat, jangan nyiksa gue gini dong. Gue kan udah minta maaf. Lo mau kan maafin gue?" ucap Anna.

Suara pintu terbuka. Anna menoleh dan di sana ada Aldo yang membawa buku diary yang di pegang di tangan sebelah kanannya. Anna mengerenyitkan keningnya. Aldo pun mendekat.

"Gue Aldo, kakaknya Letta." ucap Aldo mengulurkan tangannya. Bibir Anna membulat tanda mengerti.

"Saya Anna kak, sahabat Letta. Eh mungkin mantan sahabat." ucap Anna tersenyum.

"Kenapa mantan sahabat?" tanya Aldo sambil duduk di sofa. Lalu Anna ikut duduk sofa yang di sediakan oleh kamar VIP itu.

"Saya jahat sama Letta kak. Saya nuduh dia dan bentak-bentak dia. Saya memang bodoh." lirih Anna menunduk.

"Tenang, ada yang lebih jahat dari pada kamu." ucap Aldo dengan senyum getirnya.

"Siapa?" Tanya Anna penasaran.

"Gue." Aldo menatap Anna.

Anna bisa melihat mata Aldo yang penuh penyesalan dan luka.

"Gue udah nyia-nyiain adek gue sendiri. Gue hina dia, pernah sekali gue hampir nampar dia. Gue emang kakak yang buruk." ucap Aldo menatap Letta yang terbaring lemah itu.

Sebenarnya Anna sangat penasaran, tapi sebentar lagi ia harus pergi.

"Kak, saya balik dulu ya. Sebentar lagi saya ada acara." pamit Anna.

"Ya, Makasih udah jenguk Letta. Hati-hati di jalan." ucap Aldo yang mengantar Anna sampai pintu.

Setelah Anna menghilang dari belokan. Aldo kembali masuk dan duduk di sebelah Letta.

"Gue udah nemuin lembaran itu, Ta."

"Kenapa lo gak pernah cerita sama gue? Kenapa gak bilang kalau semua ini terjadi karena Mama. Kenapa lo diem aja?"

"Lo berhasil, lo buat gue jadi menyesal, Ta."

"Gue mohon, Ta. Bangun, gue mau nebus kesalahan gue. Lo mau kayak masa kecil kita kan. Bahagia, Gue lindungin lo, gue jagain lo. Kayak yang lo tulis di sini." lirih Aldo yang sejak tadi menahan air matanya yang akan turun ke pipinya.

"Lihat lo berhasil buat seorang Aldo Gunawan nangis, Ta." ucap Aldo menyeka air matanya. Ia menarik nafas . Ia menyangga kepalanya dengan kedua telapaknya, ia menangis tanpa suara.

"Gue janji,Ta. Setelah lo sadar. Gue bakal nurutin semua kemauan lo, Ta. Gue bakal jagain lo lagi. Jadi, Kakak yang baik buat lo." ucap Aldo menggenggam tangan Letta dan tangan satunya mengusap kepala Letta.

"Lo tumbuh jadi gadis yang cantik dan baik, Ta. Bahkan lo nyumbangin ginjal lo kan.Gue baca semua diary lo. Lo adek terhebat yang gue milikin, Ta. Gue sayang sama lo, Arletta." ucap Aldo mengecup kening Letta.

Air mata Letta terjatuh. Aldo tersenyum melihat itu.

"Gue tau, lo masih bisa dengerin gue kan, Ta. Gue bakal ngajak lo ngobrol terus, Ta. Don't be sad. I'll be here." ucap Aldo mengusap-usap tangan Letta.

I Hate You but I Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang