8

4.5K 248 3
                                    

"Selamat pagi semuanya." Sapa letta sumringah.

"Pagi letta. Kamu ngapain kesini?" Tanya revan.

"Ya gapapa sih kak, letta suka aja jajan disini. Kan sekalian ngapel." Mata letta berkedip-kedip melihat ke arah farel.

"Dih genit lo hahaha. Yaudah, ambil makan gih sana. Biar gue yang traktir" ucap revan

"Beneran kak?" Antusias letta. Revan hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu letta segera berjalan menuji stand makanan.

"Ah lu mah, giliran cewek aja di traktir. Gue? Boro-boro. Temen apaan lo?" Sindir dimas.

Revan tersenyum, "lo perhatiin deh, dia itu mirip cindy adek gue yang udah meninggal. Makannya gue anggep dia adek gue. Kangen gue sama cindy."

"Iya juga sih, mirip." Tukas gino.

"Eh rel, besok kita kan tanding futsal. Lo bisa kan ya?" Tanya gino.

"Jam berapa?" Tanya farel sambil memakan baksonya.

"Jam berapa van?" Gino menoleh ke revan.

"Jam 8 kayaknya. Di tempat biasa kok." Jawab revan.

"Oke." Jawab singkat farel.

Letta pun datang dengan membawa banyak makanan.

"Makasih kak revan. Sering-sering ya traktir letta." Cengir letta. Sedangkan revan menatap makanan yang di bawa oleh gadis itu.

"Lo abis makan segitu banyak?" Tanya revan.

Letta mengangguk antusias, " abis kok kak. Mmmm, ini kebanyakan ya kak? Kakak keberatan traktir aku segini banyak?"

"Aku balikin deh kak. Jadi gak enak." Letta akhirnya berdiri namun tangannya di cegah.

"Ehh, gausah gapapa kok. Lo tuh udah gue anggep adek gue sendiri. Santai aja, abisin ya." Ucap revan tersenyum sambil menepuk kepala letta.

Letta lalu duduk dan menghabiskan makananya.

Sedari tadi tanpa sepengetahuan letta, ada lelaki yang menatapnya serius. Ya orang itu adalah farel. Farel tersenyum melihat betapa lahapnya letta makan. Sehingga dia tidak sadar, mulut kecilnya sudah belepotan oleh saus.

"Mulut lo." Farel memberikan tisu kepada letta. Semuanya menatap heran farel, tidak biasanya farel sepeduli ini terhadap wanita.

"Mulut letta kenapa kak?" Tanya letta yang menatap tisu itu.

Farel yang jengah di tatap seperti itu akhirnya mengulurkan tangannya dan membersihkan bibir letta dengan hati-hati.

Letta membelalakan matanya. Teman-teman farel pun juga kaget. Setelah selesai, farel pun bangkit.

"Gue duluan." Farel berbalik dan menggaruk tengkuknya gugup.

Letta masih terdiam karena perlakuan yang di berikan oleh farel tadi.

"Eh itu beneran si farel tuh? Ga biasanya dia gitu sama cewek" ucap dimas.

Gino hanya menatapnya datar. Letta pun berdiri dan berniat untuk mencari farel.

"Gue ngapain coba? Bego bego." Ucap farel pada dirinya sendiri. Ia sedang berada di taman belakang sekolah saat ini.

"Tadikan kakak ngelapin bibir letta pake tisu." Cengir letta tiba tiba datang dari belakang farel.

"Astagaa." Kaget farel, ia mengusap dadanya.

"Eh maaf kak, letta bikin kaget ya. Letta duduk ya." Ia mengambil duduk di sebelah farel.

"Ngapain lo kesini? Ganggu aja." Ucap farel melirik ke arah letta.

"Kan letta kangen sama kak farel." Goda letta.

Farel hanya menghembuskan nafasnya lalu membuka buku yang di bawanya.

"Kakak juga suka baca buku ensiklopedia?" Tanya letta yang sedang melihat buku yang di bawa oleh farel. Lalu ia menundukan kepalanya.

"Lo juga suka?" Tanya farel, tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Bukan aku, tapi kak renald." Jawab letta lesu.

Farel menutup bukunya.

"Siapa renald?" Tanya farel penasaran. Ia pernah mendengar nama itu saat letta sedang menangis di bawah hujan waktu bertengkar dengan mamanya.

"Mmm.. lupain deh kak, bukan siapa-siapa kok." Letta tersenyum getir.

"Oh oke." Farel menatap pemandangan yang ada di depannya.

"Kak." Panggil letta. Farel pun menoleh.

"Kalau suatu hari nanti kakak tau yang sebenarnya tentang aku. Aku mohon kak, apapun yang kakak dengar. Itu semua kebohongan kak. Aku harap kak farel bakal selalu ada buat letta. Letta cuma punya kak farel, letta mohon. Jangan pernah tinggalin letta sendirian." Ucap letta lalu menoleh ke arah farel. Matanya berkaca-kaca.

Farel menatapnya dalam, ia melihat kegusaran di mata letta. Ia ingin bertanya tetapi farel menuruti hatinya.

Letta terkejut apa yang di lakukan oleh farel. Farel memeluknya erat.

"Gue disini." Ucap farel

Halo guys. Maaf baru nongol, jangan lupa coment dan vote ya. Happy reading

I Hate You but I Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang