20

4.8K 214 2
                                    

Malam ini, seluruh orang berkumpul di antara api unggun. Segala pertunjukan sedang di tampilkan, letta dan anna menikmati itu. Mereka tertawa bahagia.

"Hahaha, kocak amat tu orang. Gue ga bisa berhenti ketawa, tolongin gue. Hahaha" tawa Letta.

"Hahaha, iya gila. Dapet ide darimana coba, kreatif parah. Lo mah emang dari dulu kalau sekalinya ketawa gabisa berhenti." Balas anna.

Di hadapan mereka, ada 2 orang yang sedang stand up comedy sambil memperagakan apa yang di ucapkan. Hal itu membuat, seluruh orang tertawa lepas.

Di sela tawa letta, ada seseorang yang duduk di sampingnya.

"Kopi."

Tawa letta melemah. Menatap uluran tangan yang membawa segelas kopi panas itu.

"Letta nggak minum kopi." Tolak letta yang memandang ke depan.

"Oh oke." Tangan itu kembali terulur dan meminum kopinya.

"Gue.." ucap Farel. Tapi sebelum farel mengucapkan.

"Na, gue balik ke tenda ya. Dingin." Potong letta. Letta berdiri dan membersihkan celananya sebelum beranjak.

"Eh, acaranya belum selesai, ta." Ucap anna yang menggapai tangan letta.

"Gapapa, gue ngantuk." Letta melepaskan tangannya dari anna.

"Oke." Ucap Anna.

Farel menghela nafasnya. Ia harus segera minta maaf kepada Letta.

"Susul sana." Ucap Gino menepuk bahu farel.

Farel mengangguk dan meninggalkan tempatnya. Farel mencari letta di tendanya, tapi nihil. Ia lalu berlari mencari Letta.

Di tempat lain.

Seseorang duduk di pinggir danau dengan memeluk lututnya. Dagunya ia sandarkan di lutut.

"Mungkin, kalau semuanya masih utuh. Gue bakal ajak mama papa kesini."

"Ternyata lo disini." Ucap farel terengah-engah. Karena, berlari kebingungan mencari Letta.

Letta menoleh ke belakang. Dan berdiri.

"Kak Farel." Ucap Letta. Ia melangkahkan kakinya untuk pergi dari situ.

Namun tangannya di cekal oleh Farel. Letta terdiam.

"Maaf." Ucap farel tanpa menoleh ke letta.

"Maaf, bentak lo kemarin. Gue ga maksud." Ucap Farel yang mulai berbalik dan membalikan tubuh letta.

"Maaf. Gue beneran sibuk waktu itu."
Farel menatap mata hitam letta yang terkena cahaya bulan.

"Sumpah, gue gak mau bentak lo. Gue-"

"Letta maafin." Potong letta.

Farel tersenyum, lalu menghembuskan nafasnya lega. Senyuman farel pun tertular kepada letta.

"Maafin letta juga ya kak." Tulus letta.

Farel menangguk.

"Mau jalan-jalan?" Ucap Farel.

"Boleh." Jawab letta menangguk semangat.

Farel meraih tangan letta dan mengenggamnya erat. Lalu mereka berjalan dalam diam, hanya bunyi hewan-hewan hutan seperti bunyi jangkrik yang mendominasi perjalanan mereka.

Letta tersipu malu. Entah menurutnya malam ini, farel sangat berbeda. Lebih romantis?

"Bukit?" Tanya letta dengan mata berbinar.

I Hate You but I Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang