6

5.3K 261 3
                                    

Ps. Itu revan

Pagi pagi buta pada pukul 3 letta berkutat di dapurnya. Ia sedang membuat sesuatu untuk farel.

"Akhirnya selesai juga." Letta menutup tupperwarenya dan ia membawanya ke kamar. Letta melakukan rutinitasnya yaitu mandi, setelah selesai ia berganti seragam dan memakai sepatu.

Pada pukul 05.30 letta memutuskan berangkat ke sekolah. Karena percuma saja ia ikut sarapan bersama keluarganya, toh dia tidak akan di hiraukan. Ia ke sekolah dengan berjalan kaki, ia ingin menikmati pagi yang dingin. Dan banyak titik air pada dedaunan.

Letta menghirup sejuknya udara. Satu kata yang ada di benaknya, rindu. Iya rindu bersama keluarganya yang selalu menghabiskan pagi dengan berolahraga, ia rindu bercanda dengan keluarganya. Ia rindu semua tentang keluarganya.

"Hufttt, letta harus kuat. Letta bisa laluin ini semua, letta gak boleh cengeng." Letta meyakinkan dirinya, lalu kembali berjalan cepat agar dia sampai lebih dulu dari farel.

Setelah setengah jam berjalan, letta  sudah sampai di area sekolah dan dia menuju kelas farel. Ia meletakan tupperwarenya di atas meja farel. Jam masih menunjukan pukul 6, ia sangat ngantuk dan memutuskan untuk istirahat sebentar di meja farel.

Jam setengah 7, kelas masih kosong. Farel muncul dari pintu, ia terkejut ada seseorang yang tidur di mejanya. Ia mendekat dan menatap orang itu.

"Letta." Ucap farel dalam batinnya.

Farel melihat wajah letta yang sangat pulas, ia tidak tega membangunkannya. Ia menatap lama wajah letta. Di benak farel sebenarnya letta cantik, tetapi gadis ini sangat berisik. Dan ia sangat risih kepadanya.

Orang-orang pun mulai berdatangan.

"Bangun.." ucap farel. Tapi letta tidak terusik.

"Bangun letta." Ucap farel yang menggerakan tubuh letta. Letta mengerjap dan mengelap bibirnya.

"Kak farel, maaf letta ketiduran." Letta langsung bangkit.

"Ini buat kakak." Letta mengambil dan menyerahkan tupperware itu.

"Gak. Makasih, minggir." Letta tersenyum dan meletakan di tempat semula.

"Pokoknya harus mau,  letta balik ke sekolah dulu. Bye kak farel my future bf." Teriak letta dan sambil berlari meninggalkan kelas farel.

Farel hanya menghembuskan nafas kasar. Dimas datang ke arah farel sambil menunjuk pintu keluar.

"Itu letta, ngapain kesini?" Tanya dimas. Farel hanya mengangkat bahunya.

Dimas hanya mendengus kencang dan duduk di sebelah farel.

"Lihat pr dong rel, gue belom nih."

Farel mengambilnya dari tas dan memberikan bukunya itu.

"Makasih tayankkk." Dimas mengerucutkan bibirnya. Farel menatap jijik, lalu menoyornya.

Pelajaran pun di mulai, para siswa pun memerhatikan penjelasan guru. Suasana kelas seperti biasa, ada yang tidur, bermain hp dan ada pula yang pergi dari kelas. Setelah berjam-jam pelajaran, akhirnya bel istirahat berbunyi.

Farel dan teman-temannya, segera keluar kelas dan berjalan ke kantin, cacing mereka sudah berteriak kelaparan.

"Cepet pesen gih mas, gue laper. Kayak biasa." Suruh farel.

"Lo sekalinya ngomong panjang, suruh-suruh gue. Temen apaan lo, kalau dateng cuman di saat butuh doang." Ujar dimas

"Berisik lo, sekalian. Lo juga laperkan, buru dah." Ucap farel.

I Hate You but I Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang