Happy reading
Raina keluar dari dalam kelanya dengan wajah yang amat kusut bagaimana tidak kedua sahabatnya tega meninggalkan dia seorang diri didalam kelas dengan alasan sudah dijemput sama pacar masing-masing, teman macam apa coba yang tega ninggalin temannya sendirian.
Dengan langkah lemas Raina berjalan menuju gerbang sekolah menunggu supirnya datang menjemputnya, yahh Reina memang terlahir dari keluarga konglomerat tapi dia tak pernah ingin menyombongkan diri dengan membawa mobil kemana-kemana karena dia hanya ingin terlihat biasa saja
Saat tengah menunggu didepan gerbang tiba-tiba Reina tersentak kaget karena suara klason membuat Reina melihat kearah pengendara sepeda motor itu
Dengan mata yang sudah ingin keluar Reina melihat sosok dirga sudah berada didepannya dengan wajah tampan yang tak pernah pudar sedikitpun
"Di...r...g..a" ucap Reina dengan suara terbata-bata
"Iya kamu kok belum pulang sih atau kamu nungguin aku yah" Dirga berbicara dengan pd sambil menaik turunkan alisnya
"PD banget sih lo, siapa juga yang nungguin lo, malahan gue pikir tadi itu cuman pencitraan Lo doang"
"Apa untungnya buat aku"
"Oke biar Gue lurusin dikit ya jadi tadi gue nembak Lo itu ada alasannya"
"Apa cinta butuh alasan yah kamu aja udah jadi alasan buat aku kenapa aku terima kamu jdi kamu ga perlu cari alasan kenapa kamu suka sama aku oke"
"Tap...."
"Aku sayang sama kamu apa itu kurang"
"Tapi kenapa Lo mau terima gue tadi"
"Pake aku kamu Rein, Lo gue itu terlalu kasar buat kita yang udah punya status" ucap Dirga sambil tersenyum.
"Apaan sih,Udah ah gue mau pulang sendiri"
"Dih padahal belum aku tawari loh, tapi kamu udah ngode, cewek emang gitu ya suka banget ngode. Padahal kalau bilang langsung kan gpp" balas Dirga membuat Reina tersipu malu.
"Ta...."
"Udah yah aku gak terima alasan sayang"ucap Dirga semenit kemudian Reina sudah duduk cantik dibelakang Dirga denga memakai helm
Kemudian tangan Dirga terluru untuk menarik tangan Reina yang semula dipundak Dirga menjadi melingkar sempurnah dipinggang Dirga dengan satu tangan Dirga memegang tangan Reina yang berada diatas perutnya
"Jangan dilepas" tegas Dirga karena Reina berusaha melepaskan tangannya dari pinggang Dirga namun ditahan oleh dirga
"Aku malu"
"Nah gitu dong pake aku kamu, lagi Kenapa mesti malu coba seharusnya kamu bangga karena bisa aku bonceng" tingkat kepedaan Dirga memang sudah melebihi kapasitas maksimal.
Akhirnya Rein pasra saja dengan rasa mengantuk yang sudah menyeliputinya Reina menyandarkan kepalanya di pundak Dirga dan itu membuat Dirga tersenyum dan semakin mempeerat pelukan Reina pada pinggangnya
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam akhirnya mereka sampai dirumah Rein yang bernuansa putih dan hitam
"Rein kita udah nyampe" ucap dirga sambil mengoyang goyangka bahunya karena rain tertidur dibahunya
"Udah nyampe yah, kok kamu tau sih rumah aku. Kan tadi aku tidur" balas Reina dengan raut wajah bingung, pasalnya selama perjalanan ia tertidur terus siapa yang memberi arah kepada cowok itu.
"Jangankan rumahmu, aku bahkan tau siapa Tuhan mu" balas Dirga mengikuti salah satu kalimat dari dilan.
"Dih copas Dilan"
KAMU SEDANG MEMBACA
RD (ReinaDirga) [Completed]
FanfictionSaling cinta, saling menyanyagi. Berjuang demi Sebuah hubungan Mungkin hal itu lumrah terjadi dalam sebuah hubungan, tapi bagaimana jadinya jika yang berjuang hanya seorang saja, mampukan Dirga mempertahankan cintanya untuk Reina . Setelah berjuang...