4.bangun pagi

4.3K 174 0
                                    

Happy reading.....
Setelah Reina sampai didalam kamarnya ia langsung menghempas tubuhnya diatas kasur karena kepalanya sangat sakit ,Reina kemudian mencari obat yang selalu ia minum ketika rasa pusing itu datang lagi.

setelah rasa pusing Reina hilang ia segera mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket dan basa karena bermain hujan bersama Dirga.

Setelah itu Reina duduk diatas rajangnya dan menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang agar rasa pusingnya hilang, saat tengah berbaring telfonnya tiba-tiba berbunyi
Dirga is call....

"Halo! dirga kamu kenapa nelfon aku malam-malam"

"Aku cuman pengen bilang, selamat malam my dear mimpiin aku yah bye"

"Gak jelas" balas Reina saat sambungan telefon telah terputus.

Itulah sifat aneh yang dimiliki Dirga yang tak diketahui oleh orang-orang kecuali Reina ,sifat abstrud dan gak jelas yang kadang membuat Reina geleng-geleng melihatnya, bagaimana tidak Dirga yang terkenal sebagai lelaki cuek dan dingin ternyata bisa berubah menjadi lelaki paling gila dihadapan Reina wanita yang ia cintai.

'aku gak yakin Ga kalau kita akan selalu bersama karena tuhan sudah menyusun hidupku' gumam Riena sambil menutup matanya dan mulai memasuki alam mimpi .

😭😭😭😭

06:44
Dirga baru saja memakai seragam sekolahnya ,kini ia sedang memperbaiki rambutnya menggunakan pomed agar terlihat Rapi dan tambah keren .

"Saatnya jemput doi". Gumam dirga sambil tersenyum , hari yang bahagia karena dia akan menjemput sang pujaan hatinya, siapa lagi kalau bukan Reina ,sang wanita yang dapat mengubah hidup Dirga menjadi lebih indah dan menyenangkan.

Dirga turun dari kamarnya "pagi bibi sayang"sapanya pada pembantunya yang sudah amat tua . Tapi Dirga tidak ingin jika pembantunya itu berhenti bekerja karena ia sudah mengangapnya sebagai ibunya sendiri.

Mbo sum tersenyum sambil membalas sapaan Dirga padanya "Pagi juga aden, kok tumben aden udah siap jam segini biasanya juga berangkatnya jam 07"

"Lagi pengen cepet aja bi, udah yah bye bibiku sayang assalamualaikum"Dirga berjalan keluar rumah sambil bersenandug riang dan tersenyum.

Setelah itu Dirga menjalankan motornya menuju rumah Reina,untuk menjemput sang tuan putri

Setelah sampai didepan rumah Reina ,Dirga segera turun dan mengetuk pintu rumah Reina.

Toktoktok...

Dirga mengetuk pintu itu dengan cukup keras.

Ceklek....

dirga langsung tersenyum bahagia saat mendapati Reina didepannya
"Kamu kok datengnya pagi bangett" ucap Reina bingung karena biasanya Dirga menjemputnya jam 07:00.

"kenapa? Emang gak boleh"

"Bukan gitu,cuman kamu kan biasanya jemput aku jam 07:00 tapi ini baru jam setengah tujuh kamu udah dateng"

"Aku cuman pengen kamu gak nunggu aja"

"Yaudah deh ,berangkat sekarang aja yuk"

"Tunggu dulu"

"Kenapa?"

"Kamu lupa sesuatu "

"Apa? Perasaan gak ada kok"

"Kamu lupa ini" ucap dirga kemudian memberikan kecupan hangat pada jidat Reina, hal yang membuat Reina tersentuh dan hampir meteskan air mata.

Hanya kecupan dijidat yang boleh Dirga lakukan pada Reina ,selebihanya dia tidak akan pernah melakukanya sebelum Reina resmi menjadi istrinya secara sah.

Setelahnya Dirga dan Reina melaju menuju sekolah, namun disetiap perjalanan mereka, Dirga tak henti-hentinya bergurau membuat Reina terkekeh dan kadang mencubit perut Dirga saat Dirga merayunya.

Setelah sampai disekolah Dirga langsung memarkir motornya dan mengengam tangan Reina cukup erat, mungkin saja dia takut jika Reina direbut anjing atau kucing ..

"Reina aku berharap semoga tuhan gak pernah misahin kita" Ucap dirga saat mereka duduk dibangku taman.

"Tapi kalau sampai itu terjadi gimana?" tanya Reina penuh dengan senyum.

"Kalau itu sampai terjadi aku akan memohon pada tuhan ,agar menjemput nyawa aku satu hari setelah dia menjemput kamu"

"Dirga! Satu hal yang perlu kamu tahu bahwa gak ada yang bisa nolak takdir,jika memang kita jodoh aku yakin tuhan akan selalu menyatukan kita meski kita terpisah oleh maut"

Dirga hanya tersenyum menangapi perkataan Reina ,baginya itu hanya sebuah puitis untuk mengawali paginya ,namun bagi Reina itu adalah pesan yang ia sampaikan kepada Dirga sebelum ia pergi nanti.

Jika kepergian Reina nanti meninggalkan kesedian, yang mendalam bagi diri Dirga ,namun ia berharap kelak ada perempuan yang dapat mengantikan posisinya dihati Dirga.

Sulit untuk Reina mengucapkan sejujurnya,mulutnya terasa diberi lem jika ia ingin mengucapkan sejujurnya ,hatinya kaku untuk melepaskan cinta pertamannya.

Cinta pertama yang membuat ia sadar bahwa tak selamanya lelaki nakal itu tak dapat memberikan kesan yang indah dalam suatu hubungan.

"aku sayang sama kamu ga"ucap Reina sambil menyandarkan kepalanya pada pundak dirga.

"Aku mencintai kamu lebih dari kamu mencintai aku dan aku menyayangi kamu lebih dari kamu menyanyagi aku" Jawab Dirga sambil mengelus rambut panjang Reina .

Pagi itu mereka berdua melewatinya dengan penuh cinta dan kasih sayang ,sampai merek tak sadar jika bel masuk sudah bunyi.

👄👄👄
Kringggg.
Bel pulang pun berbunyi ,membuat semua penghuni sekolah berhamburan keluar kelas dan menuju parkiran.

Didepan kelas X11ips 2 sudah berdiri lelaki yang sangat tampan dan keren sambil menguyah permen karet kesukaanya "Reina kok lama banget yah" gumam Dirga sambil terus melirik kedalam kelas pacarnya.

"Maaf yah kamu nunggu lama" ucap Reina saat ia sudah keluar dari kelas dan menghampiri kekasihnya yang sudah menunggunya sejak tadi.

"Iya gak papah kok" jawab dirga,kemudian mereka berjalan menuju parkiran sekolah.

setelah sampai diparkiran Reina langsung menaiki motor Dirga dan memeluk pinggang Dirga agar ia tak jatuh.

Setelah sampai didepan rumah Reina ,ia langsung turun dan memberika helmnya pada Dirga ,tapi sebelum ia masuk Dirga menahan tangan Reina .

"Kamu ingatkan pesan aku sebelum kamu tidur "

"iya aku ingat"

"Apa coba?"

"Jangan pernah mimpiin orang lain selain kamu"

"Satu lagi"

"Apa"

"Jangan pernah kamu sembunyiin sesuatu sama aku dalam bentuk apapu ngerti" .

Reina hanya menganguk dan masuk kedalam rumahnya.

Saat Reina sudah berada didalam rumah ia menutup pintunya ,sambil menangis mengingat semua perkataan Dirga ,meski mereka masih berstatus pasangan baru ,namun Dirga sudah sering menghabiskan waktunya bersama Reina entah itu kemall atau nonton.

"Maafin aku ga ,maafin aku" gumam Reina dengan air mata yang sudah membanjiri seluru pipinya .

Takdir memang tak dapat Reina cegah ,maka dari itu disisa hidupnya ia hanya ingin menghabiskan harinya bersama dengan orang yang ia sayangi.

dulu Reina berfikir bahwa ia hanya akan menghabiskan hidupnya bersama kedua sahabatnya,namun ternyata Tuhan bisa memberikan ia sesuatu yang lebih  indah dalam hidupnya meski hanya sementara .

Didalam hidup itu hanya ada dua kemungkinan yaitu pertemuan yang manis dan perpisahan yang memenyedihkan.

RD (ReinaDirga)      [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang