Happy reading....
Heningg!!!
Itulah yang saat ini tengah terjadi antara Reina dan juga bonyoknya.Reina mengeluarkan batuk kecil
"Hmm... Sepertinya tadi bunda sama ayah mau bicara serius sama Reina" ucap Reina memecahkan keheningan yang sempat terjadi.Rosa menarik nafasnya panjang sebelum ia berkata
"Apa kamu menyembunyikan sesuatu dari kami Rein?" tanya rosa dengan air mata yang sudah siap tumpah.Reina mengernyitkan alisnya
"Menyembunyikan sesuatu? Reina gak nyembunyii sesuatu dari kalian" ucap Reina.Rosa mengelus rambut panjang putrinya "kami udah tahu semuanya Rein" ucap rosa dengan air mata yang sudah jatuh membasahi pipinya.
"Tahu apa bun?" tanya Reina dengan raut wajah cemas karena melihat mamanya yang sudah menangis .
Rosa menarik nafasnya panjang
"Kamu kenapa gak bilang kalau kamu menderita penyakit leukimia" ucap rosa sambil menutup mulutnya karena sudah tak sanggup berbicara lagi.Reina membulatkan matanya tak percaya "ayah sama bunda tau darimana" ucap Reina kaget karena kedua orangtuanya sudah mengetahui rahasia besar yang selama ini ia sembunyikan rapat-rapat.
"Kenapa Rein? Kenapa kamu gak pernah bilang sama bunda hiks..."ucap rosa dengan air mata yang sudah bercucuran.
Reina menunduk
"Maafin aku bun, Aku cuman gak mau kalau bunda sama ayah khawatir sama Reina " ucap Reina dengan wajah senduhnya."Justru dengan cara kamu menyembunyikan semuanya kami malah semakin khawatir dan merasa gagal menjadi orangtua yang baik untuk kamu"
Reina menundukkan kepalanya air mata yang sedari tadi ia tahan kini sudah jatuh secara perlahan dari mata indahnya.
"Maafkan Reina hiks...hikss...bun" ucap Reina sambil mengengam tangan rosa cukup erat.
Rosa mengelus rambut putrinya
"Bunda sayang sama Reina " ucap rosa sambil menarik Reina kedalam pelukan nya .Rosa dan rehan memeluk putrinya itu cukup erat seolah tak mengizinkan Reina untuk pergi kemana-mana.
Mereka takut! Takut jika hal yang dulu mereka alami akan terulang kembali kepada anak keduanya ini.
"Bunda cuman takut kalau Reina ninggalin bunda kayak rafa" ucap rosa dengan suara bergetar .
Reina memandang mamanya dengan wajah senduh "Reina janji sama bunda kalau Reina bakalan usaha biar Reina cepet sembuh, dan bunda gak boleh sedih lagi bunda harus semangati Reina oke" ucap Reina.
Mereka kembali berpelukan karena ucapan Reina yang sangat menyayat hati.
Rosa hanya takut jika kejadian yang dulu menimpah putranya yang bernama Rafa harus kembali diulang oleh kakaknya.
Dulu rafa juga menderita penyakit yang sama seperti Reina, semuanya telah dilakukan oleh rosa dan rehan namun sayang tuhan berkata lain rafa meninggal saat perjalanan menuju singapura. Kala mereka akan melakukan pengobatan selanjutnya.
Setelah kepergian rafa lahirlah sosok bayi mungil yaitu Reina . rosa sangat bahagia karena tuhan kembali mengirimkan mereka malaikat kecil.
Namun sekarang mereka harus kembali berjuang demi kesembuhan Reina.
Reina melepaskan pelukan kedua orangtuanya "udah ahh kita gak usah sedih-sedih terus mending sekarang kita pulang yuk"
Rosa tersenyum kearah anaknya
"Iya""Hmm... Tapi Reina mau ngomong sesuatu "
"Apa sayang "
"Bunda sama ayah harus janji kalau rahasia ini gak akan bunda kasih tau ke Dirga "
KAMU SEDANG MEMBACA
RD (ReinaDirga) [Completed]
FanfictionSaling cinta, saling menyanyagi. Berjuang demi Sebuah hubungan Mungkin hal itu lumrah terjadi dalam sebuah hubungan, tapi bagaimana jadinya jika yang berjuang hanya seorang saja, mampukan Dirga mempertahankan cintanya untuk Reina . Setelah berjuang...