Happy reading...
Reina dan keluarganya sudah tiba disingapura, saat ini mereka tengah menaiki sebuah taxi yang akan membawa mereka kerumah dokter irwan. Tak butuh waktu lama Reina dan bonyongnya sudah tiba di sebuah rumah yang minimalis tidak terlalu besa awr dan tidak terlalu kecil. Yah kalian bisa bayangkan saja bagaimana rumah disana.
Mala memencet bel rumah itu
Ting...tong... Untuk beberapa menit belum ada yang membuka kan pintu, sampai mala harus menekan bel itu untuk yang ketiga kalinya dan.Ceklek...
Pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang masih sangat muda "yaampun mala" ucap perempuan itu sambil mencium pipi kiri dan kanan mala."Astaga, lala kamu makin cantik aja sih. Aku sampai pangling loh"
"Ahh kamu bisa aja sih ,kamu tuh yang makin hari makin cantik " ucap perempuan yang bernama lala(istri dokter irwan).
"Yaampun herman kamu makin ganteng aja ihhh, ini nih yang bikin mala makin klepek-klepek" lanjut lala membuat herman tersenyum
Lala melihat sosok gadis yang tengah berdiri canggung didepannya.
"Siapa gadis manis ini? Jangan bilang dia?..."Reina membungkukan badannya untuk mencium punggung tangan mala " halo tante saya Reina" ucap Reina sambil tersenyum manis.
"Wow!! Reina. Kamu udah besar banget sekarang padahal dulu pas tante masih diindonesia, tante itu suka banget gendong kamu, tapi sekarang astaga tante sampai pangling loh"
Reina terkekeh pelan
"Ahh tante bisa aja deh"."Yaudah ayo masuk kalian pasti capek bangetkan?" ucap lala sambil mendorong pelan tubuh Reina dan juga orangtuanya untuk masuk dan menutup pintu kembali.
"Silahkan duduk" lanjut lala mempersilahkan mereka duduk "makasih lala" jawab mala sambil terus tersenyum .
"Iya sama-sama" ucap lala sambil berjalan mengambil sebotol minuman dan disajikan dimeja.
"Tunggu sebentar yahh tante panggilin anak tante dulu" ucap lala lebih kepada Reina yang sedari tadi sudah gelisah sambil memegang telfon gengamnya.
Ia harus segera menghubungi dirga, namun ia tak enak kalau harus langsung masuk kedalam kamar.
"Bagas... Bagas sini sayang" panggil lala kepada putranya.
"Iya ma" bagas berjalan dengan sangat coolnya. Badannya yang besar akibat otot-otottnya ,matanya yang hitam pekat, alisnya yang tebal dan hidungnya yang mancung membuat siapa saja wanita yang melihatnya pasti tidak akan berkedip, kecuali Reina yang saat ini hanya sibuk memperhatikan hpnya.
"perkenalkan ini anak saya dan juga irwan, namanya bagas adijaya. Bagas kenalkan ini tante mala dan ini om herman dan gadis cantik itu Reina anaknya tante mala dan om herman"
Bagas hanya mendundukkan kepalanya sambil mencium punggung tangan mala dan juga herman, sedangkan Reina. Gadis itu hanya tersenyum kecil lalu kembali melihat layar ponselnya.
Mala menegur kelakuan Reina dengan cara menyenggol lengan Reina "kamu ini gak sopan banget deh, bagas itu tadi mau kenalan sama kamu ehh kamu malah sibuk sama hp kamu" bisik mala kepada Reina .
"Maaf bun" jawab Reina dengan sangat lembut selembut sutra.
"Yaudah. Bagas tolong kamu tunjukkin kamarnya Reina yah sekalian bantuin dia buat bawa barang-barangnya" ucap lala yang hanya dijawab bagas dengan anggukan kepala. setelah itu ia menyeret koper milik Reina dan meletakkannya didepan sebuah pintu kamar.
"Hmm... Ini kamar kamu Reina" ucap bagas "makasih yah" balas Reina dengan senyum manisnya.
Bagas hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Reina, Reina menyeret kopernya masuk kedalam kamar dan langsung mencari kontak dirga.
Reina langsung saja menghubungi dirga, namun sayang dirga tidak menjawab panggilannya apa dirga udah tidur yah batin Reina. Yahh perbedaan jam antara singapur dan juga indonesia memang sangat jauh, jika disingapur masih siang maka lain halnya dengan indonesia yang pasti sudah larut malam.
Reina terus saja menelfon dirga ,hingga panggilan yang ke 10, namun nihil hasilnya tetap sama. Hingga panggilan terakhir Reina mencoba untuk menghubungi dirga dan...
"halo Reina" ucap seseorang disebrang sana dengan suara serak khas orang baru bangun tidur .
"Halo ga ,kok kamu baru angkat sekarang sih"
"Sorry tadi aku udah tidur jadi gak denger "
"ohhh"
"Gimana kamu udah nyampekan"
"Iya, baru aja"
"Bagus deh. Yaudah sekarang kamu istirahat kamu pasti capek"
"Yaudah kalau gitu aku matiin yah"
"Iya ,besok aku telfon kamu lagi"
"Siap boss"
"Happy nice dream my sweet"
"Nice too my love"
Tut....
Panggilan diakhiri, Raina tersenyum saat dirga memanggilnya sweet baginya hal seperti itu adalah sesuatu yang jarang dilakukan dirga pada Reina .
tok...tok...
Suara ketukan pintu membuat Reina harus bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju pintu kamarnya."Mama" ucap Reina saat ia melihat siaap yang ada didepan pintu.
"hm... Reina maafin mama yah sayang. Mama sama papa gak bisa nemenin kamu buat kemo besok soalnya papa kamu ada kerjaan dilanden yang harus diselesaikan"
"Apa? Terus Reina sama siapa donk ma"
"Kan ada tante lala sama bagas yang bakalan nemenin kamu"
"Tapi aku belum akrab sama mereka ma, bagas aja dingin banget sama aku"
"Nanti juga kamu bakalan terbiasa sayang"
"Tapi mah"
"Maafin mama yahh sayang mama sama papa harus cariin kamu uang buat kemo kamu "
"Yaudah deh reina ngikut aja"
"Nahh gitu donk baru namanya anak mama sama papa"
"Iya ma"ucap Reina sambil memeluk mala cukup erat, mala sampai-sampai meneteskan air mata saat dia harus meninggalkan Reina.
Reina yang mendengar suara tangisan mamanya, langsung melepaskan pelukannya dan melihat mamanya yang sudah berlinang air mata
"Mama kok nagis sih" tanya Reina sambil menlap air mata mala dengan tanganya.
"Mama cuman sedih aja sayang, seharusnya kan mama temenin kamu buat kemo pertama kamu"
"Mamakan udah janji ama Reina kalau mama gak bakalan pernah nangis lagi"
"Iya sayang, kamu memang anak mama yang paling kuat"
"Iya donk"
kemudian mereka berjalan keluar untuk mengantar mala dan juga herman.
"Kalian hati-hati yah, kalau masalah Reina kalian serahkan aja sama aku"Ucap lala saat mereka sudah berada didepan pintu .
"Makasih yah lala, aku titip Reina sama kamu tolong kamu jagain dia yah"
"Itu sudah pasti"jawab lala sambil memeluk mala .
"Kamu baik-baik yah sayang disni" ucap herman pada Reina yang dijawab Reina dengan anggukan kepala.
Setelah itu taxi mereka sudah datang, mereka langsung berpamitan kepada lala, Reina dan juga bagas.
"Ayo rein masuk " ucap lala setelah kepergian mala dan juga herman.
"Iya tan" ucap Reina .
"Mulai sekarang tante akan menjadi pengganti mama kamu" ucap lala sambil memeluk Reina cukup erat.
Reina membalas pelukan lala tak kelah eratnya.
Mungkin saat ini Reina harus terbiasa dengan negara singapura dan juga terbiasa dengan keluarga barunya. Ia juga harus mulai membiasakan diri bertemu dengan bagas lelaki yang sangat dingin .
KAMU SEDANG MEMBACA
RD (ReinaDirga) [Completed]
FanfictionSaling cinta, saling menyanyagi. Berjuang demi Sebuah hubungan Mungkin hal itu lumrah terjadi dalam sebuah hubungan, tapi bagaimana jadinya jika yang berjuang hanya seorang saja, mampukan Dirga mempertahankan cintanya untuk Reina . Setelah berjuang...