Happy reading.....
Pagi ini Reina sudah berada disebuah rumah sakit yang ada disingapura, sebuah rumah sakit yang begitu besar.
Ia berjalan bersama dengan tante lala dan juga bagas. Rasa gugup dan takut selalu menghapirinya sejak tadi malam, ia merasa takut dengan kemo terapi yang akan ia lakukan hari ini dan seterusnya hingga ia pulih.
Lala yang menyadari kegugupan Reina langsung menarik tangan Reina dan mengengamnya seolah memberikan pengertian pada Reina bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Reina yang seperti tahu soal tatapan lalapun langsung tersenyum sambil mengengam tangan lala cukup erat untuk mengilangkan rasa takutnya.
Saat mereka sudah berada disebuah ruangan yang Reina sendiri tak tahu apa namanya. Seketika dibuat kaget saat seorang suster datang sambil membawa baju pasien dan juga kuesu roda.
"Hm... Miss sit down please" ucap perawat itu mengistruksukan Reina untuk duduk di kursi roda itu.
"Riena kamu harus semangat ,kamu harus tetap kuat apapun yang nantinya akan terjadi didalam sana. Kamu harus tetap optimis untuk sembuh ok sayang"
"Iya tan"
"Reina! Kamu harus semangat percayalah bahwa tuhan selalu melidungimu, kamu harus kuat demi orang-orang yang kamu sayang oke cantik"
Reina hanya mengangguk, setelahnya ia dibawa ke sebuah ruangan yang Reina yakin itu adalah tempat dimana ia akan melakukan proses kemo terapi. Ini adalah kali pertama Reina melakukan hal ini.
Didalam ruangan serbah putih itu sudah ada dua orang dokter yang akan menagani Reina dari kartu nama yang Reina baca kedua dokter itu adalah dokter saraf yang satunya bernama miss claudia dan satunya bernama mr. Alex
"Hello Reina! what are you ready?" ucap dokter sarah sambil berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan Reina. Reina hanya mengangguk sambil tersenyum .
kedua dokter itu kemudian menarik kursi roda reina untuk semakin dekat dengan tempat dimana dia akan melakukan kemo . Setelahnya Reina diminta untuk berpindah tempat dari kursi roda menuju sebuah brangka.
Reina diberikan sebuah krim dibagian pergelangan tanganya, rasanya sangat sakit bahkan saat jarum suntik itu sudah menyentuh kulit dalam Reina rasanya ia akan mengeluarkan air mata saking sakitnya.
Setelah jarum infus yang berisikan berbagai macam obat sudah masuk kedalam tubuh Reina. Dan selama proses itu dimulai Reina hanya bisa berdoa memohon kesembuhan kepada tuhan yang maha esa. Semoga ini awal dari akhir nya
*****
Diluar ruangan Reina nampak kedua orang sangat mencemaskan Reina mereka adalah lala dan juga bagas. Sedari tadi lala hanya bisa mondar mandir sambil terus memanjatkan doa demi kesembuhan reina, sedangkan bagas ia lebih memilih duduk sambil terus berdoa agar pengobatan Reina berjalan dengan lancar .hampir 2jam lebih lala dan bagas menunggu Reina dan akhirnya pintu berwarna putih itu terbuka juga dan menampilkan sosok Reina yang masih mengenakan baju pasien ditambah alat-alat infus yang masih bertengger dipergelangannya.
Reina tersenyum kearah lala yang juga tengah tersenyum puas saat melihat Reina sudah keluar dari ruangan yang menurutnya seperti neraka.
Lala mendekati kursi roda Reina dan berjongkok didepannya
"Bagaimana Reina?" ucap lala dengan nada penuh khawatir."awalnya memang sakit tapi lama kelamaan semua sakitnya hilang tante"
"Bagus. Kamu memang anak yang kuat tante bangga sama kamu, dan oh yah tadi mamamu menelfon dan menanyakan kabarmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
RD (ReinaDirga) [Completed]
FanfictionSaling cinta, saling menyanyagi. Berjuang demi Sebuah hubungan Mungkin hal itu lumrah terjadi dalam sebuah hubungan, tapi bagaimana jadinya jika yang berjuang hanya seorang saja, mampukan Dirga mempertahankan cintanya untuk Reina . Setelah berjuang...