31. kenyataan pahit

2.9K 113 1
                                    

Setelah kejadian pagi tadi , kini Dirga hanya mendekap didalam kamarnya ia tak ingin berbicara dengan siapapun termaksud kedua sahabatnya. Bahkan ia tidak mau masuk kantor padahal urusan dikantor sangat banyak.

Yahhh begitulah cinta membuat kita lupa akan semuanya ....

Sedari tadi morgan tak henti-hentinya membujuk Dirga layaknya anak kecil yang sedang merajuk karena tidak dibelikan mainan.

"Ga! Lu keluar dulu gihh, lu belum makan tau" ucap Morgan yang terus saja membujuk sahabatnya itu.

Bayu yang sedari tadi kerjanya hanya makan, makan dan makan. Ia sama sekali tidak peduli dengan Dirga , katanya nanti juga kalau lapar makan kok. Dasar teman iblis

"Ga!! Ayo dong, lu jangan kayak cewek dong. Gambekan" lanjut Morgan sambil menempelkan kupingya didepan pintu kamar berwarna hitam itu.

"Ga! Seharusnya lu gak kayak gini, seharusnya lu perjuangin Reina....lu gak boleh lemah kayak gini dong"

Ceklek...
Dan saat itupula pintu kamar berwarna hitam itu terbuka dengan lebar membuat Morgan yang sedari tadi menepel di pintu itu ikut terdorong masuk kedalam kamar dengan keadaan mencium lantai.

Bayangkan betapa malangnya habis Morgan saat itu?

"lu ngapain malah tiduran disitu?" tanya Dirga tanpa ada rasa bersalah sekalipun

Kalau bukan sahabat udah gue buang lu dijurang.

Morgan berdiri dan menatap Dirga dengan tatapan membunuh
"kalau lu gak buka pintu pakai otot mungkin gue gak bakalan ciuman ama lantai" kesal Morgan sambil berjalan dan duduk disamping bayu.

"Kan tadi aku dah kate" sungut bayu saat melihat Morgan mmengusap-usap bibirnya yang habis bericiuman dengan lantai.

"Bawel lu"

Dirga juga ikut duduk diantara mereka,membuat sofa yang memang yang hanya dikhsuskan untuk berdua menjadi sempit karena kehadiran Dirga

"apa yang tadi lu bilang itu ada benernya juga Mor....gue gak seharusnya bersikap seperti tadi, seharusnya gue berjuang buat dapetin reina lagi"

"bener tuh, gue yakin Reina nyembunyiin sesuatu dari lu sampai-sampai dia gak mau nerima lu lagi"

bayu berdiri dari sofa
"lah, bukannya tadi Reina sudah bilang, kalau dia gak mau Dirga pacaran ama cewek lumpuh....waduhhhh"

Tok....
Dirga mengetok kepala bayu cukup keras
"gue kan udah bilang sama dia kalau gue bakalan nerima dia apa adanya,gue bakalan nerima semua kekurangan Reina"

"Iya ga! Menurut gue Reina sepertinya punya alasan lain kenapa dia gak nerima lu" balas Morgan .

"Terus sekarang gue harus gimana nih?" tanyanya sambil berdiri secara tiba-tiba membuat Morgan yang memang duduk diujung kursi, kembali terjungkal kebelakang dan naasnya ia kembali mencium lantai.

"Hahahahahahaha.." tawa bayu pecah saat melihat Morgan yang kembali berciuman sama lantai.

Dirga yang juga melihat Morgan berusaha menahan tawanya
"lu kenapa sih, suka banget ciuman ama lantai.... Lu kurang kasih sayang yah dari Keysa"

"Anjirrr luuu berdua, bukanya bantuin gue malah ketawain gue" kesal Morgan sambil berdiri dengan susah payah

"Sorry say, abisnya lu lucu bangett sih... Ciuman kok sama lantai" Ucap bayu dengan masih setengah tertawa

"jahat lu kesel gue" balas Morgan dengan wajah yang sudah merah padam

"Sorry kali" tutur bayu sambil menaikkan kedua tanganya membentuk huruf v diantara jari telunjuk dan jari tengah .

RD (ReinaDirga)      [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang