14.perpisahan

2.5K 124 10
                                    

Happy reading...

08:53 Am.
 
    Seorang gadis cantik masih setia berdiri didepan cermin, ini adalah kebiasaan baru yang ia mulai sejak 3hari yang lalu. Entah mengapa ia selalu melihat dirinya dicermin,mungkin karena setiap hari dirinya semakin mengecil.

  Setelah hampir 1jam lebih didepan cermin Reina berjalan menuju sofa dekat jendela. Ia melihat keluar jendela sambil meneteskan air mata.

Reina mengambil sebuah figuran yang menampilkan foto dirinya dan seorang lelaki yang sangat ia cintai.

Reina tersenyum
Aku takut, aku takut jika suatu hari nanti aku ninggalin kamu ,aku takut kamu tidak bisa melupakan aku ga.gumam Reina sambil menghapus air matanya.

Reina terus menglamun
"Hei!! anak mama kok ngelamun aja sih" ucap mala yang tiba-tiba datang dan duduk disamping Reina, sehingga membuyarkan lamunan Reina.

Reina tersenyum kearah mamanya
"Gak kok ma" ucap Reina berbohong .

"Yakin kamu gak lagi mikirin sesuatu gitu" tanyak mala yang hanya dibalas Reina dengan gelengan kepala.

"Yaudah kalau gitu mama tunggu dibawah yah, soal sebentar lagi kita mau kebandara" lanjut mala sambil mengelus rambut putrinya yang semakin hari semakin menipis .

"Iya mamaku sayang" ucap Reina sambil memegang tangan mamanya yang sedang mengelus rambutnya .

setelah mendapat jawaban dari Reina mala melangkah keluar meninggalkan putrinya.

Reina meletakkan figuran itu kembali keatas nakas, kemudian mengambil kopernya dan berjalan keluar meninggalkan kamarnya.

Ia terus melihat kearah foto itu sambil menutup pintu.

Reina berjalan keluar dan langsung disambut oleh mama dan juga papanya.

"gak ada yang ketinggalankan sayang" tanya mala sambil melihat kearah Reina .

"Gak ada kok ma" jawab Reina .

Setelah semua barang-barang mereka masuk kedalam mobil, merekapun melaju menuju bandara dengan Reina yang masih saja melamun.

Tidak butuh waktu lama mereka sudah berada dibandara, mereka turun dan berjalan menuju ruang tunggu karena mereka akan take off jam 09:12.

                           ****
Dirga keluar dari rumahnya dengan terburu-buru, ia harus tiba dirumah Reina lebih awal karena ia harus segera meminta maaf kepada gadisnya itu.

Dirga menancap motornya dengan kecepatan penuh.

Tak butuh waktu yang lama dirga sudah berada didepan rumah bernuansa hitam putih, ia segera turun dari motornya dan berjalan menuju pintu rumah itu.

Tok...tok...tok
Dirga mengetuk pintu itu

Ceklek...
Pintu rumah itu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah bi yem.

Dirga mencium punggung tangan bi yem " selamat pagi bi" ucap dirga sambil tersenyum lembut.

"Ehh den dirga,pasti nyariin non Reina yah"

"Iya bener bi, Reina adakan bi"

"Yahh den dirga telat datangnya, soalnya non Reina udah ke bandara "

Dirga mengenyitkan alisnya
"Bandara? Reina mau kemana bi" ucap dirga dengan wajah cemas.

"Loh den dirga gak tau apa kalau non Reina sama tuan dan nyoya bakalan kesingapur"

"Singapur?ngapain bi"

"Wahh kalau itu bibi kurang tau den"

Dirga mengaruk tengkungnya yang tak gatal "yaudah kalau gitu aku pamit dulu yah bi" ucap dirga sambil mencium punggung tangan bi yem. Dan berjalan menuju motornya.

RD (ReinaDirga)      [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang