6.hari bahagia

3.3K 142 0
                                    

Happy reading...

Sejuknya pegunungan dan hijaunya rerumputan membuat dua sejoli yang tengah menikmati waktu berdua dengan berbaring diatas rerumputan hijau enggan untuk bangun lagi bahkan untuk pulangpun mereka tak ingin.

Hening! Itulah yang tengah terjadi diantara mereka ,mereka memilih untuk menikmati indahnya pegunungan ini tanpa ada niat untuk berbicara ,Reina yang tampak bahagia pun enggan untuk menoleh kearah Dirga yang sejak tadi tersenyum melihat dirinya.

"Rein" panggil Dirga dengan lembut membuat yang punya nama pun menoleh dan menaikkan sebelah alisnya.

"Kalau suatu saat kita berpisah apa yang akan kamu lakukan?" Reina bungkam inilah pertanyaan yang selalu membuat reina takut jika Dirga mempertanyakan nya.

Reina duduk dan memperbaiki kerah bajunya pertanda ia bingung
"A...k..u aku...aku pasti bakalan berusaha buat tetep disamping kamu apapun yang terjadi " Reina menghembuskan nafasnya setelah ia mengucapkan perkataan yang akan menyakiti dirinya sendiri nanti.

"Kalau tuhan yang memisahkan kita ?" sudah cukup!pertanyaan ini sudah tidak sanggup untuk Reina jawab ia memilih untuk berdiri dan hendak untuk pergi ,namun sebuah tangan kekar menahanya membuat Reina duduk kembali.

"Rein! Kalau misalkan suatu saat nanti aku mati kamu gak perlu takut karena aku bakalan selalu ada didalam hati kamu sekalipun kamu telah punya kekasih baru".

"Bukan kamu yang akan ninggalin aku ,tapi..." Reina  meneteskan air mata kala ia mengingat sesuatu yang ada dalam dirinya .

Dirga bingung dengan Reina yang tiba-tiba menangis 'apa gue salah bicara yah' gumam dirga.

"Rein kok kamu nangis sih?" tanya dirga sambil menghapus air mata kekasihnya yang tak hentinya jatuh .

"Aku bahagia Dirga! Iya hari ini aku bahagia karena aku bisa pergi bersama orang yang paling aku sayang makanya aku nangis dan soal pertanyaan kamu tadi kamu gak boleh tanyak itu lagi yah?"

Dirga mengangguk ,kemudian menarik Reina masuk kedalam dekapannya. Reina membalas pelukan Dirga tak kalah erat

Mereka menghabiskan waktu dengan penuh canda dan juga tawa sampai mereka tak sadar jika malam sudah menjemput dan waktunya mereka untuk meninggalkan tempat indah itu .

"kapan-kapan kita kesini lagi yah?" ucap Reina sebelum ia naik keatas motor .

Dirga mengangguk

Semenit kemudian mereka sudah pergi meninggalkan tempat itu ,tempat yang nantinya akan mereka kunjungi lagi bersama .

                             ****
"Makasih yah" ucap Reina saat ia sudah berada didepan gerbang rumahnya ,sambil menyerahkan helm kepada dirga.

"Iya ,yaudah aku pulang dulu besok aku jemput kamu sayang"

"Apa?aku gak denger"

"Yang mana?"

"Kalimat terakhir "

"Besok aku jemput kamu"

"Yang paling terakhir setelah kamu ngucapin itu"

"ohhh!!sayang" Reina tertawa saat ia mendengar kata itu Dirga memang tak seromantis laki-laki pada umumunya.

Dirga mengerutkan keningnya saat melihat reina tertawa "kamu kenapa ketawa emang ada yang lucu?" Reina hanya geleng-geleng sambil terus tersenyum .

"Yaudah aku masuk dulu yah sayang"Reina tertawa sambil berlari masuk kedalam rumahnya ,membuat dirga semakin bingung .

"Emang ada yang salah yah atau jangan-jangan ketampanan gue udah pudar makanya reina ketawa kayak gitu " gumam Dirga sambil meneliti wajahnya dari kaca spion motornya .

RD (ReinaDirga)      [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang