17. kisah cinta bagas

2.2K 113 5
                                    

Happy reading....
 
Setelah hampir satu setengah jam reina dan bagas dipemakaman akhirnya mereka meninggalkan pemakaman itu, namun mereka tak langsung pulang melainkan bagas mengajak Reina pergi ketempat dimana ia dan luna memiliki kenangan yang indah.

Setelah menempuh perjalanan selama duapuluh menit akhirnya Reina dan bagas sudah tiba disebuah danau yang amat sangat indah sampai-sampai Reina yang melihatnya terasa sangat nyaman dan tak ada niat untuk beranjak .

"Sini rein" panggil bagas saat melihat Reina yang hanya berdiri didekat mobil sambil membuka mulutnya saking takjubnya.

Reina tersenyum lalu melangkah mendekati bagas dan duduk disampingnya
"Ada satu hal yang selalu membuatku takut untuk datang ketempat ini lagi" bagas mulai angkat bicara, namun reina hanya menyimak tanpa mau merespon. Dia hanya memberikan waktu untuk bagas bercerita tentang kisahnya.

Dada bagas mulai bergerumur
"Aku takut jika aku melangkah kesini, maka bayangan luna juga akan selalu ikut bersamaku" rinti hujan mulai jatuh membasahi pipi bagas.

"Aku selalu berharap bahwa apa yang aku alami saat ini tidak akan terjadi pada orang lain, karena bagiku cukup luka yang tumbuh tampa harus membekas"

Bagas terus saja bercerita dan saat itupula Reina setia mendengarkannya

"aku tidak tahu rasa sakit apa yang saat ini tengah aku alami. Yang jelas rasa sakit ini tak dapat untuk kuutarakan dia sakit namun tak berdarah"

Reina melihat kearah bagas yang sekarang sudah menangis tersedu-sedu. Reina mendekati bagas dan detik berikutnya Reina sudah mendekap bagas dalam pelukannya.

"Menangis lah jika itu bisa membuatmu tenang, aku disini tak akan pernah menagapmu sebagai lelaki yang lemah, tapi aku disini akan menatapmu sebagai lelaki yang tangguh" Ucap Reina sambil mengelus rambut bagas.

Bagas semakin mengeratkan pelukanya pada "aku merindukanmu luna" ucap bagas disela-sela tagisnya .

"aku sangat merindukanmu" ulang  bagas dengan suara yang masih bergetar.

"Kau boleh menangis saat ini ,tapi berjanjilah padaku bahwa kau tak akan pernah lagi mengurung dirimu dan menjauhi wanita karena sampai kapanpun lunamu tak akan pernah kembali lagi" ucap Reina .

"Aku salah Reina karena mencintai yang sudah tiada" ucap bagas sambil terus memeluk Reina .

"Kau tak pernah salah, yang salah itu hatimu karena dia sudah terlalu terbiasa akan hadirnya luna"

Bagas melepaskan pelukannya pada Reina saat ia merasa sudah sedikit membaik .

"Kau seperti luna rein, selalu membuatku tenang dalam waktu yang cepat" ucap bagas sambil menatap manik-manik mata Reina .

Reina tersenyum
"mungkin karena luna memiliki karakter yang sama denganku dan juga zodiac yang sama" Ucap Reina .

"Memangnya kau lahir dibulan juli juga?" tanya bagas seolah tak percaya dengan ini semua .

"Iya. Aku lahir dibulan juli dan tadi aku melihat batu nisan luna yang disitu tertulis bahwa luna lahir dibulan juli"

"tuhan seperti sudah merencanakan semuanya, aku sangat bahagia karena dipertemukan dengan wanita yang memiliki karakter yang sama dengan wanitaku" ucap bagas sangat bahagia .

Dan saat itu bagas sudah merasa baikan setelah Reina menenangkannya. Mungkin rasa aneh yang sedari tadi bagas rasakan harus ia kubur dalam-dalam mengingat Reina sudah memiliki kekasih .

"Rein" panggil bagas saat ia melihat Reina yanh tengah fokus pada pemandangan yang ada didepannya .

Reina menoleh saat bagas memanggilnya "iya" jawabnya kembali menatap danau yang ada didepannya.

RD (ReinaDirga)      [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang