02🌻

1.9K 76 1
                                    


     PELAJARAN SELESAI saat itu waktu istirahat, Nadya yang masih membereskan bukunya terhenti karena sapaan dari Sarah dan Yesa yang menghampiri Nadya dan Tia.

"Hai Nad?"
Nadya kembali tersenyum.
"Lo ga usah ngerasa asing gitu sama kita"
"Iya,lo dari tadi ga ngomong apa-apa loh?."
"Apa lo lagi sakit Nad, atau sariawan?"sambung Sarah
"Ehh lo Sar!"Yesa menatap tajam Sarah karena ucapannya.
"Ya maap":(
"Nggak ko, gue gapapa. Santai aja.."
"Eumm"
"Mau ikut kekantin ga?kita soalnya laperrr"dengan centilnya Sarah
"Ihh lo aja yang laperr kita ma nggak".sedikit tertawa.
"Boleh.."sahut Nadya

     Mereka pun pergi kekantin, mereka duduk satu meja. Sarah kembali setelah memesan makanan.

"Lo cuma pesen minuman jeruk aja Nad?"tanya Tia. Nadya mengangguk meyakinkan.
"Yang gue mie ayam nya kepedesan nih"Yesa mengipas-ngipas mulutnya yang terbuka kepedasan.
"Yang gue malah ga pedes!tukeran..."Sarah menukarkan mie ayam itu.
"Mau gue pesenin lagi minumnya ga?kasian Yesa kepedesan."Nadya sedikit tertawa begitupun dengan Tia dan Sarah.
"Huhhhh!... boleh banget..boleh banget".
Nadya pun pergi menuju warung kantin berniat memesankan minuman. Dia masih berdiri, menunggu pesanannya datang.
Minuman itu pun ternyata ada diatas meja warung. Nadya segera mengambil minuman itu dengan menggeserkannya kedekatnya, tapi saat dia menggeserkannya. Pegangan tangan yang mengelimuti tangan Nadya menghentikan geseran itu. Dia melihat tangan kanannya yang sedang dipegang dan segera melihat dari seluruh tangan itu sampai kewajah pemiliknya. Itu seorang laki-laki. Itu Aldo. Nadya bertatapan dengan Aldo membuatnya mengerutkan dahinya.
Dia tidak ingin menunda lebih lama, ia segera membayar minuman itu dengan uang yang dia pegang ditangan kirinya. Dia telah menyediakan uang itu.
Nadya segera mengambil minuman yang masih ia pegang dengan Aldo dan terlepas dari pegangan itu. Dia segera berjalan menuju bangku kantin bersama temannya. Lalu memberikan minuman itu kepada Sarah. Nadya kembali duduk.

"Lo kenapa Nad?"
Memang Nadya kelihatan sedikit gugup. Nadya pun menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia baik-baik saja.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang