18🌻

664 21 1
                                    


"Nad?!"
Tiba-tiba suara itu mengagetkan. Sarah menepuk pundak Nadya dari belakang.
Nadya pun menengok.
"Eh..Sar..?"
"Lo lagi ngapain disini?"tanya Sarah melihat Nadya yang masih terdiam saat ditinggal Aldo tadi.
".-emm gak lagi ngapa ngapain.."
"Ohh..."
"Nah elo?, mau kemana?"
"Oh..gue?mau ke toilet, hhe"nadanya terkekeh.
Nadya mengangguk faham.
"Yaudah deh gue duluan..kebelet nih..."kekeh nya, kemudian dia pergi meninggalkan Nadya.

Nadya pun ikut pergi namun bukan ke toilet, melainkan ke kantin. Jalannya masih santai saat memasuki kantin. Namun setelah Nadya menghampiri meja kantin, wajah nya mulai sebal. Dia melihat Aldo sedang makan dikantin sendirian. Nadya pun duduk dimeja yang bersebelahan dengan bangku Aldo, Nadya pun duduk sendiri.

Saat itu, Nadya hanya memainkan handphone nya.

Sadar, Nadya ada dimeja sebelahnya. Aldo menengok ke arah Nadya, dia menghentikan suapan makannya. Dilihatnya Nadya sedang memainkan handphone nya. Perlahan sedikit mengendap dia menghampiri meja Nadya, dan...

Set..

Aldo berhasil mengambil handphone Nadya dengan mudah yang masih dalam pegangannya. Nadya pun sempat sedikit terkejut.

"Yes!dapet juga..!hahay..."kata Aldo sembari tertawa puas.
"Ihss!ngapain sih?!..sini-in handphone gue!.."kini Nadya bangkit dari duduknya.
"Eits..!"Aldo menyingkirkan handphone itu dari Nadya.
"Aldo!ih siniin!"
Kini handphone nya ada ditangan Aldo, Aldo mengangkat tangannya supaya Nadya tidak bisa mengambilnya. Nadya berusaha meninggikan badannya.
"Aldo ih!"
"Tar dulu..gue mau hapus fotonya dulu..!"
Aldo berlari memutari meja kantin yang tadi di duduki Nadya, dia menjauh dari Nadya.
"Ihhs!Aldo handphone gue..balikin!.."Nadya berlari menuju Aldo tapi Aldo pun kembali menghindar. Nadya pun mengejarnya lagi.
"Ih!Aldo siniin!"
Kini Aldo tidak bisa kemana-mana, ia terlambat lari dari Nadya. Nadya memegang keras baju Aldo.
Aldo malah mengangkat tangannya lagi yang sedang memegang handphone Nadya.
"Aldo balikin!" Nadya berusaha mengambil handphone nya, tangannya juga ikut mengangkat supaya bisa mengambil handphone nya. Kakinya jingjit.
"Makanya..!tinggian dikit kali Nad!"ledeknya.

Memang, tubuh Aldo lebih tinggi dari tubuh Nadya.

"Diem lo!gak usah ledek gue!elo nya aja yang ketinggian... ngelebihin batas normal!tau ga!.."Nadya masih berusaha mengambil handphone nya.
"Idih!main nyalahin!lo nya aja kali yang kecil!malah nyalahin gue..!"
"Aldo balikin!"
"Ayo coba aja ambil...ayo..!"
"Ihhs!ih!"
Nadya beberapa kali jingjit dan lompat, tangannya perlahan mengenai handphonenya.

Heup!

Kena. Tangan Nadya dan tangan Aldo kini menggenggam handphone yang masih berada diatas tangan Aldo. Tangan mereka begitu menggenggam. Nadya mendongak. Tatapan Nadya teralihkan, matanya membulat menatap Aldo. Begitu pun dengan Aldo. Sorot mata tertuju pada Nadya dan Aldo.

"Khem..!khem...!khem!"kekehan suara menekan sekaligus mengacaukan itu berasal dari para murid yang berada dikantin yang sejak tadi memerhatikan Aldo dan Nadya.

Tatapan Aldo dan Nadya pun membuyar. Mereka kembali ke posisi normal sekaligus malu. Nadya dengan cepat mengambil handphone nya dari tangan Aldo. Nadya memutar bola matanya malas kemudian pergi dari kantin. Dengan Aldo?dia menutupi malu nya dengan kembali ke mejanya tadi. Dia menghela nafas.

'Huh..!untung aja fotonya sempet kehapus..!' batin Aldo. Dia kembali memakan makananya.

     Keesokan hari.
Akhir jam pelajaran.
Tring..bel sekolah berbunyi.

Semua murid mulai mengeluari kelas masing-masing. Begitu pun dengan Naya dkk.

"Kalian pulang duluan aja..gue sama Nadya kan masih ada latihan"ucap Tia kepada Sarah dan Yesa.
Sarah membalas dengan anggukan kepada Yesa.
"Yaudah kita duluan, bye!..."pamit Sarah menarik tangan Yesa yang akhirnya mereka melambaikan tangan. Sarah dan Yesa pun pergi.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang