21🌻

573 18 3
                                    

                            Happy Reading😊

Jelang siang.

"Oke sip bi.."setuju Fahri kepada seorang wanita paruh baya yang kini menutup pintu rumah majikannya.
"Ngomong-ngomong, si Aldo mana sih?ko ga nyampe-nyampe dari tadi kita nungguin dirumahnya?"tanya Ifan sembari memakan makanan yang diambilnya dari meja depan rumah Aldo.

Memang, Angga, Ifan, dan Fahri sedari setelah pulang sekolah menunggu Aldo yang tak kunjung pulang. Bang Toyib kali ah....,eh nggak:v.
Angga dkk, menunggunya didepan rumahnya. Mereka duduk dikursi teras yang tersedia makanan kecil dimeja yang telah pembantu rumahnya berikan.

"Huum lama amat,"jawab Fahri meneruskan pertanyaan Ifan.

Tidak lama setelah itu.
Brummm!brumm!.. suara hentian motor yang begitu dikenali oleh Angga dkk, yaitu suara motor Aldo yang terhenti didepan rumahnya.

Aldo pun turun dan melepas helm yang terpasang dikepalanya, ia masih memakai baju seragam, kemudian ia berjalan cepat menuju rumahnya menghampiri teman-temannya. Sampainya, Aldo membanting tasnya diatas kursi kosong dekat Fahri.
"Cewek anj*ng!"amarahnya lepas. Dia duduk dengan keras.

Sontak teman-temannya terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba memarah.
"Lah?lo kenapa?marah-marah ga jelas?"tanya Fahri penuh penasaran.

Tanpa menjawab, Aldo kini bangkit dan membawa tasnya kemudian masuk kedalam rumahnya.
"Do?mau kemana?"
Aldo tidak menjawab apapun.
"Elo sih salah!nanya mau kemana.?. Orang ini rumah dia.."
"Heheh"kekeh Fahri.

Tidak begitu lama.

"Ri?lo lapar apa doyan?".Angga dkk tertawa melihat Fahri dengan mulut penuh makanan.
Fahri hanya memutar bola mata malas.

Dor!
Aldo kembali keluar dari rumahnya dengan baju yang sudah ia ganti. Dia pun duduk bersama teman-temannya. Kini wajahnya terlihat sedikit menenang.

"Lo kenapa tadi?"
"Gapapa.."jawab Aldo singkat.
"Wahh,,pasti ada apa-apa nih?"seru Fahri dengan senangnya.
"Mau main kemana?"balas Aldo mengalihkan pembicaraan.
Lagi-lagi Fahri merenggut sebal.
"Kafe aja gimana?"seru Ifan memberi ide.
Semua mengangguk faham meng iya kan.
"Yaudah cuss!"

Mereka pun bangkit mulai berjalan menuju mobil Angga dan memasukinya. Sesampainya di kafe, mereka duduk bersama dan mulai mengobrol kembali tapi tidak dengan Aldo yang hanya sibuk dengan ponselnya.
"Mau minum apa lo?"tanya Ifan.
"Samain aja lah kaya lo"
"Hah?lo pengen minuman sama kaya gua?ga sekalian aja gua lo makan?"manahan tawa.
"Gila lo!. Maksud gue, jenis minuman gue samain sama kaya-jenis minumannya elo"jelas Fahri bingung dengan ucapannya sendiri.
"Haha yaudah lah.."Ifan pun pergi memesan.
"Eoy!diem aja lo Do?"sedikit kekehnya menyenggol pundak Aldo.
Aldo hanya membalas kekehan Fahri terpaksa.

Tidak lama setelah itu, Ifan pun datang dengan membawa empat buah minuman yang terletak diatas nampan kafe itu untuk empat sahabatnya.
"Aduh..udah kaya pelayan aja gue anter-anterin kek ginian"keluhnya setelah sampai dimeja.
"Kali-kali juga kali Fan.."kekeh Fahri.

Setelah menempatkan minuman itu, Ifan pun memangil palayan untuk mengambil nampan yang telah ia bawa. Kalo kek gitu ngapain juga dia yang nganter:v!
Pelayan pun datang kemudian pergi setelah itu.

"Ayo silahkan diminum.."persilah Ifan gemas.
Teman-temannya hanya tersenyum tawa sambil mengambil minuman yang dibawa Ifan, tapi tidak dengan Aldo yang sedari tadi hanya memainkan ponselnya.

Mereka mulai meminum minuman itu sambil mengobrol bebas. Seketika perhatian mereka teralihkan saat melihat empat orang perempuan memasuki kafe yang tidak lain itu adalah Nadya, Tia, Sarah dan Yesa. Mereka duduk tidak jauh dengan meja Aldo dkk.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang