23🌻

573 19 2
                                    


Part yang ini and next udah masuk konflik guys.😊 Happy Reading😘.

🌻
Aldo, Angga, Ifan dan Fahri, mereka tengah berjalan dikoridor sambil mengobrol ngobrol.

Satu pasangan namun bukan pacaran, Nadya dan Tara mendahului mereka berjalan begitu saja. Kelihatannya Nadya dan Tara dekat. Kian menjauh punggung mereka dari tatapan Aldo, Angga, Ifan dan Fahri.

"Males gue!liat mereka berdua!!"gumam Aldo sebal, seketika membuat ketiga sahabatnya bertanya-tanya.

Aldo masih melanjutkan langkahnya, yang diikuti dari belakang oleh teman-temannya.

"Si Aldo suka sama Nadya?"tanya Fahri kepada Angga dan Ifan yang masih sejajar dengannya.
"Ga lah.."jawab Angga percaya.
Mereka pun men-sejajarkan langkahnya dengan Aldo.

Sampai lah mereka berempat dikantin, ini adalah jam istirahat pertama. Mereka pun duduk dimana meja mereka tidak jauh dengan meja yang diisi Nadya dan Tara.

"Mau pesen apa?biar gue yang pesenin"ujar Ifan kepada ketiga sahabatnya.
"Bener lo?gak ada maksud apa-apa kan baik gini..?"goda Angga curiga.
"Yaelah...gue mah udah baik dari lahir Ga..ah elo mah kaya gak tau gue aja.."sombongnya.
Mereka hanya tertawa kecil.
"Yaudah.. gue pesen nasi goreng satu yak?"pesan Angga.
"Oke siap!...lo apaan Ri?"setuju dan tawar Ifan kepada Fahri.
"Gue manusia ogeb!"ketus malas nya.
"Iya.haha..maksud gue pesen apaan?biar gue sekalian.."
"Gue pesen donat satu, tapi gak ada bolong ditengahnya"katanya jawab datar.
"Lo gilak hah?.. dimana-mana donat itu tengahnya bolong taik!"
"Sejak kapan dibolongin?"tanyanya penasaran.
"Sejak ibunya donat ngidam kelereng!"ketusnya.
"Wiihhhh!serem juga yak?"
"Serem kaya lo!"
"Jahat bener lo?!"
"Tau ah pusing gue sama lo"
"Ya sama".
"Yaudah ah!. Do?!lo mau pesen apa?"dia mengakhiri pertengkarannya dan bertanya kepada Aldo.
"Nggak deh.. biar ntar gue sendiri aja yang pesen."jawabnya.
"Bener nih?, nggak sekalian aja?"
"Iya bener. Udah lo pesen duluan aja."

Karena perintah dari Aldo, Ifan pun pergi menuju warung kantin. Tidak begitu lama, Aldo pun menyusul.

"Eh Do?,hhe"sapa Ifan yang masih berdiri disana.
Aldo menjawabnya dengan kedikan alisnya.
"Pesen apa lo?"
"Minuman aja, kek biasa.."jawabnya santai.
"Kenapa nggak sekalian aja sih tadi sama gua?"
"Nggak ah, nanti bawaan lo ribet."
"Iya juga sih.."kekehnya.

"Bu?!"Aldo memanggil tukang warung untuk memesan.
"Iya jang?bade pesen naon?"ibu warung pun datang menawari.
"Es teh nya satu..!"
"Siap jang. Tunggu."

Pesanan yang dipesan Ifan lebih cepat selesai. Dia membawa pesanan Angga dan Fahri dengan nampan yang telah dibereskan oleh ibu warung.

"Nih punya ujang.."persilahnya sambil menyodorkan nampan itu.
"Makasih bu.. ini uangnya."balas Ifan memberi pembayaran dan membawa nampan itu.

"Do!? Gue duluan yah?"pamit Ifan kepada Aldo untuk pergi menuju meja kantin.
"Oke-oke."Ifan pun pergi.

Tidak begitu lama, yang dipesan Aldo pun datang.
"Ini bu uangnya."
"Iya."
"Makasih yah bu?"
"Iya sama-sama.."

Setelah mengambil minuman miliknya Aldo kembali berjalan menuju meja, tapi bukan meja teman-temannya berada melainkan meja Tara dan Nadya.

Sontak, itu membuat ketiga sahabatnya terbelalak kaget.
"Hah?si Aldo ngapain kemeja mereka?"
Jawabanya hanya mengedikan bahu tidak tahu dan ingin tahu.

Kini Aldo berjalan santai menemui meja Tara dan Nadya. Dia datang dari belakang punggung mereka, sehingga mereka tidak tahu kedatangan Aldo.

"Permisi.."sambutnya lembut tapi dengan penekanan dari belakang.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang