25🌻

551 19 1
                                    


Bel sekolah terdengar begitu nyaring diwaktu 10 menit yang lalu. Hari ini hari senin, seperti biasa setelah pulang sekolah pasti ada pelatihan untuk Taekwondo.

Siswa siswi sudah siap berkumpul dilapangan sekolah sedari tadi. Hari ini mereka tidak melakukan latihan ditempat latihan melainkan dilapangan sekolah. Mereka telah mengganti seragam sekolah dengan seragam taekwondo.

Dilapangan yang begitu luas serta panas dengan sengatan sinar matahari siang mereka duduk tanpa alas dilapangan secara melingkar membentuk sebuah lingkaran besar menunggu kedatangan ka Ari.

Tidak begitu lama, ka Ari terlihat berjalan menuju lapangan menemui muridnya. Namun, ia tidak datang sendirian melainkan dengan sesosok pria tampan bahkan melebihi kata tampan sekolah yang sedang ia rangkul menuju lapangan itu. Semua sorot mata tertuju kepada Aldo,ya.. si pria itu.

Mereka tidak terlalu terkejut dengan kedatangan Aldo yang mendaftar untuk mengikuti eskul ini, karena hampir dari mereka sudah mengetahuinya.

Sampailah ka Ari dengan Aldo dilapangan, mereka kini berada ditengah lingkaran para murid.

"Baik!. Semua sudah kumpul dilapangan. Bagaimana kabar kalian?"tanyan Ari sedikit berteriak.
"Baik Kak!.."jawab mereka serentak.
"Oke..terimakasih.."balasnya tersenyum.
"Sudah tahu siapa yang saya bawa?"tanya Ari dengan penasaran, ia menjuk Aldo disampingnya dengan arah matanya. namun ia duga semua mengenalnya tanpa ia tanya.
"Tahu kak!"jawab mereka lagi.

Aldo hanya tersenyum canggung.

"Namanya Aldo, dari kelas 11IPA dua katanya"Ari memperkenalkannya dengan sedikit kekehan sedikit jahil.

Semua sudah tahu Ari. Pria tinggi dengan badan berototnya dan ketampannya. Sudah banyak dikenali dengan siswa SMA ini. Orang yang cukup ramah dan lucu. Sebagai guru pelatih Taekwondo sekolah ini, yang masih dalam pelajar kuliah.

"Saya heran sama kamu Aldo. Kenapa kamu mau ikutan taekwondo?"tanya Ari heran.
"Pengen tahu jurus-jurus taekwondo saja.."jawabnya sedikit nyengir tak berdosa.
"Padahal saya liat, badan kamu cukup kekar bung!.."pujinya.
Aldo hanya berdeham senyum.

"Saya boleh tes kamu?"tanya Ari.
"Iya."
"Jika kamu mampu berduel dengan saya, kamu akan lulus masuk eskul ini dan mendapat langsung seragam taekwondo.."jelas Ari.
Aldo mengangguk paham.

Ari kemudian menjauhkan diri dari Aldo dan mulai mengukur jarak antara mereka dan bersiap untuk berduel.

Semua siswa mulai memerhatikan mereka. Terutama kepada Aldo. Mereka takut jika terjadi hal buruk kepada Aldo. Bayangkan saja, dia berduel dengan guru Taekwondo.

"Nad?dia bener mau lawan ka Ari?"tanya Tia kepada Nadya yang tepat disampingnya dengan sorot mata yang masih memerhatikan ke arah depannya dimana Aldo dan Ari akan berduel ditengah lingkaran para siswa taekwondo.

Nadya tidak menjawab ia mengedikan bahunya tanda tak tahu.

Lagi pula Nadya tak ingin mementingkannya.

Aldo dan Ari mulai berhadapan dengan tatapan menajamkan dengan memicingkan mata mereka. Telah memasang kuda-kuda untuk segara melawan satu sama lain.

Semua dalam keadaan tegang.

"Siap?!"suara itu berasal dari Ari yang mulai  menantang Aldo.
Aldo pun meng-iya kan dengan anggukannya itu.

Mereka pun memulai nya!.

Pukulan demi pukulan yang Ari berikan kepada Aldo tapi tetap Aldo terus menghindar. Masih belum ada balasan duel dari Aldo.

Keadaan begitu serius. Siswa yang mengikuti ekstrakuler Taekwondo yang masih melihat pertarungan antara Aldo dan Ari terlihat begitu tegang.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang