Tawanya hilang."Kalo gue tahu dengan gue mencintai Kak Tara trus lo manfaatin? Lebih baik gue nggak ngerasain jatuh cinta!!!" Ucapnya Nadya menusuk dibarengi dengan tekanan telunjuk dipermukaan dada bidang Aldo.
Mulut Nadya bergetar menahan tangis. Matanya masih menyorot seram.
Aldo membungkam, dia membeku mendengar.
"Kenapa hmm? Kenapa lo lakuin itu sama gue?"ujar Nadya memecah hening.
"Gue punya salah apa sama lo?.... Jawab gue!!..hikss.."tangisnya tiba-tiba buyar.
"Apa salah gua apa! hiks..hikss kenapa lo lakuin kesalahan besar yang nggak pernah gue perbuat sama lo..kenapa!??..heuhiks." tangisnya memburu ditelinga Aldo. Kepala Nadya terbenam penuh dihadapan Aldo. Tangannya pula tak henti menarik pakaian Aldo dan memukul dadanya.
Karena yang paling Nadya takutkan hanya persahabatannya.Ya... Aldo hanya bisa memandanginya dengan berjuta kekecewaan.
"Huhuahiks... kenapa Do! Kenapa?!!!"dia kembali memukul Aldo beriringan dengan air mata yang mulai jatuh terkena keringnya jalan.
.
"Gue sadar gue salah." Suara Aldo terdengar lemas disela-sela tangisan Nadya dan mampu menghentikannya. Susah payah Aldo bicara.
Benarkah dia membuka mulut?
Nadya mengangkat kepalanya perlahan dan bertemu dengan manik mata Aldo yang juga sedang menatapnya dengan cukup dekat.
Aldo dapat melihat jelas seorang perempuan yang telah ia bohongi. Matanya merah berkaca-kaca, hidungnya seperti tomat.sangat merah, anak rambut sedikit menutupi wajah putih Nadya yang terlihat sangat dalam keadaan hancur itu.
Apa Aldo sebersalah itukah?. Hatinya hanya ingin berteriak Maaf!maaf!maaf!dan maaf!!.
Tapi entahlah, dengan seperti keadaan ini Aldo susah bercakap!.Sedikit hening.
Mata Nadya membuka lebar. Melihat seorang laki-laki brengsek dihadapannya itu. Sekali lagi Nadya mencoba memahami itu, Pernyataan dari Aldo membuat alisnya menyatu bingung.
"Kalo lo tau itu salah, trus kenapa lo lakuin?" Jawab tanya Nadya dengan sedikit gelengan pelan tak paham, suaranya masih terdengar lesu.
Tatapan mereka saling beradu. Banyak pertanyaan yang tak terjawab dibenak Nadua. Dan banyak kegelisahan bercampur penyesalan dibenak Aldo. Agh!
Pernyataan yang terungkap dari mulut Nadya sanggup membuat Aldo membeku ditempat. Dia tak membuka mulut. Semua kegelisahan yang Aldo rasakan dapat terlihat oleh Nadya dari mata Aldo.
Hening.
Nadya mendengus kesal. Tertunduk sekejap kemudian mengangkat kepalanya lagi. Seringai dari bibir Nadya paling menakutkan dimata Aldo kini.
Satu kata terakhir yang Nadya ucapkan kini.
"GUE BENCI SAMA LO, ALDO!"
Kejam, menusuk, pelan namun jelas. Itulah! Kata yang tidak ingin Aldo dengar.
Satu dorongan dari Nadya dapat Aldo saksikan diiringi kepergian Nadya.
Melangkah dari hadapan Aldo dan bergegas dengan cepat. "Dasar Brengsek!" Ucapnya disela berjalan. Memasuki mobil hitam miliknya dan pergi saat itu juga.
Ya, Aldo dapat mendengar cacian itu.
Aldo hanya bisa menyaksikan kepergian Nadya yang mungkin tak akan datang lagi padanya?..
Suara beberapa klakson terdengar nyaring ditelinganya kini.
Hah? Klakson?.
Sedikit tersadar, Aldo berkedip dua kali dan melirik sekitarnya. Jalanan mulai kosong ditinggal beberapa kendaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate To Be Love
RomanceDia seorang cogan' yang selalu buat gue sebel setengah mati! Entah kenapa dia terus aja buat gue baper dan ke ge'er an. -Nadya Jonathan- Dia seorang cecan' hobinya nyubit-nyubit gue! gue pernah sempat jauh dari dia. Tapi gue rasa dia cukup pintar b...