32🌻

579 12 6
                                    

"Apa tuh?!!"serunya semangat 45.

"Ada deh. Spesial pokoknya."

"Yang bener nih?"

"Bener lah Pak!"

Pak security terlihat antusias, wajahnya polos-polos berhalusinasi. Tangannya dengan lihai memainkan ujung kumis tebalnya.

"Pak?!." Aldo menghentikan lamunannya.

"Gimana? Mau kan?. Mau dong..!"sambung Aldo santai.

"Iya, iya saya mau.."

"Yaudah! Cus Pak! Cepetan.!"titah Aldo.

"Siap-siap!."

Aldo mengembangkan senyumnya disana, semoga saja rencananya selesai, walau pun tak seberapa.

Pak security bergegas buru-buru mengambil dua buah payung diatas meja paling ujung dari tempatnya, Aldo hanya melihat menontonnya saja dengan kedua tangan yang ia lipatkan didepan dadanya. Aldo dapat melihat Pak security itu mulai beranjak dari tempatnya naas keluar gerbang.

"Semoga berhasil Pak!"teriak Aldo menyemangati:v.

Tap..tap..tap..

Seseorang dari belakang Nadya terlihat menghampiri Nadya, tapi Nadya tak menghiraukannya ia akan fokus dengan tujuannya untuk segera pulang.

"Dek, Dek, Dek!"panggil Pak security menghampiri Nadya. Nadya pun menolehkan kepalanya, dapat ia lihat seorang security sekolah menghampirinya dengan menggunakan sebuah payung yang ia kenakan.

"Iya ada apa Pak?"sahut Nadya.

"Kamu lagi ngapain dipinggir jalan?. Inikan lagi ujan?!"

"Saya mau pulang Pak! Tapi gak ada taxi lewat"

"Tapi kalo kamu nunggu disini kamu bisa basah kuyup! Nanti sakit!"

Aldo tersenyum senang diteras sana, melihat adegan yang Aldo nantikan dari persetujuannya tadi dengan Pak security.

"Aduh Pak.. saya gak tau lagi harus gimanaa."balas Nadya risau. "Bapak sendiri ngapain disini?"

"Saya dari tadi liatin kamu kebingungan gitu, mana lagi hujan lagi.."

Nadya hanya diam, ia kembali mengedarkan pandangan ke arah jalan.

"Yasudah nih! Kamu pakai payung saya?!"ucap Pak security mampu menolehkan Nadya. Mana Nadya sedang butuh bantuan!.

Nadya mendapati Pak security menyodorkan tangan kanannya yang sedang menggenggam sebuah payung bening kearah Nadya. Apa permintaanya dikabulkan Tuhan?.

Nadya mengerutkan kedua alisnya bingung. "Hah?"

"Iya ini, saya bantu kamu. Ayo ambil payungnya, bukannya kamu harus buru-buru pulang?"ucap tulusnya.

"Yang bener Pak? Boleh saya pinjem?"

"Iya boleh.."

Nadya mengambil payung yang diberikan Pak security. Nadya membuka payung bening transparan tanpa warna itu kemudian mengenakannya.

"Makasih ya Pak! Nanti saya kembalikan. Saya permisi dulu ya Pak!."seru Nadya senang sambil berlalu pergi.

Pak security tersenyum sambil geleng-geleng.

Disambung oleh naiknya kedua sudut bibir Aldo tersenyum senang. Ia dapat melihat Nadya pergi dengan hati senang dan tenang, setidaknya Aldo membantu Nadya melalui Pak security. Karena sudah terduga jika saja Aldo yang memberikannya langsung, mungkin Nadya tak akan menerimanya.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang