15🌻

749 27 1
                                    


"Nad?"
"Apa?"
Aldo menarik nafas.
"Tugas gue belum selesai.!"mengeluarkan nafasnya lagi.
"Tugas apaan?"
"Tugas yang dikasih pa Anwar kemaren."
"Lagian siapa suruh gak ngerjain?!"
"Ga di suruh siapa-siapa":v
Wajah Nadya kini sebal.
"Nggak..nggak...(kekeh Aldo). Kemaren, gue main sama pacar.."sambungnya sombong.
"Idihhh..!"
"HA-HA!.. bantuin gue dong..."rayunya.
"Minta bantuan aja sama PA-CA-R LO ITU!"
"Elahh..!ngambek!"
"Ihh!ngapain juga gue ngambek!GA ADA untung nya juga buat gue!"
"Gue cuma main dikiiiiiiiiiiiiiit aja sama Adis!."
"Ya trus?!"
"Iyah.. gara-gara jarak juga kan gue jauh dari dia"
"Curhat bang..?"
Aldo menatap tajam Nadya.
"Hahahha"sahut Nadya.
"Ayo dong bantuin gue...!"
"Bantuin apaan?!"
"Ya ngerjain tugas!.."
"Bantuin gak yah....???"canda Nadya.
"Ihhhhh!"Aldo mengusap kasar rambutnya.
"Kenapa lo ga ngerjain sendiri aja sih!?"
"Mau main lagi sama pacar...hhe"Aldo terkekeh.
"Terus aja lo main!pacaran..pacaran..!. Lagian pacaran juga berkat siapa..?"
Aldo menatap malas Nadya karena ucapan yang menyindirnya.
"Iya!iya... makasih...udah deketin gue sama Adis..! PUAS!?"ketus Aldo.
"Santai aja kali!heuh!"Nadya memukul lengan atas Aldo.
"Ish!"
"Eemmm.. imbalan ada ga?haha!"rayu Nadya sambil tersenyum.
"Lo tuh ikhlas ga sih bantuin gue?!"
"I-ya ikhlas..."
"Terus kenapa minta imbalan?"
"Yaa??.... suka-suka gue dong.!.."
"Lah.., mau imbalan apa?!"
"Serah lo..."
"Tapi jangan garing imbalannya."
"Ada yah....jaman sekarang imbalan garing.."
"Hehhahh.. ya maksud gue.. harus ada kesan nya sama gue.."kekeh Nadya.
"Ya imbalan apa..??"
"Ya.. teraktir gue gituh?satu bulan?."
"Idih...enak di elo!. Oke gue mikir dulu....."

Saat sedang berpikir, Aldo melihat kearah tangga kelas atas kelas 12. Dilihatnya Tara yang sedang menuruni tangga bersama teman-temannya.

"Oke!ketemu!"
"Apaan?"jawab Nadya penuh penasaran.
Aldo kemudian membuka rel sleting tas gendong hitam miliknya yang ada disebelahnya. Dia mengeluarkan buku tugas miliknya, kemudian menutup lagi rel sleting tas nya.

"Nih.."Aldo memberikan bukunya kepada Nadya.
Nadya mengerutkan dahinya.
"Lo kerjain tugas gue...imbalan nya gue atur ketemuan lo sama Tara."jawab Aldo sambil mengambil tasnya kemudian dia berdiri dan berjalan perlahan menuju kelas meninggalkan Nadya.
"Lo serius?!"teriak Nadya.
"Iya bawel!"jawab Aldo.

🌻
Sesampainya dikelas, Aldo kemudian menghampiri bangkunya dan duduk disebelah Angga yang dimana Ifan dan Fahri ada dibangku depan Angga dan Aldo.

"Kemana aja lo?"tanya Angga sedikit terkekeh.
"Hmm.."Aldo mengusap rambutnya kasar.
"Ey..gue ke kantin dulu sama Fahri."sahut Ifan.
Angga hanya mengangguk faham.
Ifan dan Fahri pun pergi meninggalkan Angga dan Aldo.
"Kenapa lo?abis di hukum jadi diem aja dari tadi."
Aldo sedikit terkekeh "nggak..".
Kemudian Aldo mengeluarkan handphone dari tasnya. Dia sedang membalas chating dari Adis.
"Siapa?"tanya Angga yang tadi sedikit menengokan kepalanya ke arah handphone Aldo.
"Adis."
"Eumm..".

-hening seketika-

"Tugas lo dari pak Anwar udah di kerjain?"tanya Angga.
Aldo kini fokus dengan Angga, dan menyimpan handphone nya di atas meja.
"Kenapa lo?"sambung Angga penuh penasaran.
"Gue masih ngerasa ga enak nih dari tadi sama Nadya"jawab Aldo.
"Emangnya kenapa?"
Aldo lagi-lagi mengacak rambutnya pusing.
"Gue minta bantuan sama Nadya buat ngerjain tugas dari pak Anwar.."
"Terus?"
"Dia minta imbalan. Yaudah biar dia juga seneng, gue buat dia ketemuan sama Tara."jawabnya ragu.
"Aduhhh!lo tuh udah dong jangan gitu terus sama Nadya. ..."
"Gue udah terlanjur janji sama dia Ga.."Aldo memotong ucapan Angga.
"Tapi lo tuh bisa nyakitin dia Do.."
Aldo kini menunduk. Wajah nya sangat gelisah.
Angga membuang nafas kasar. Dia pergi meninggalkan Aldo.

"Ga, lo mau kemana?"tanya Ifan di pintu kelas, saat melihat Angga pergi kesal.
Ifan dan Fahri pun kembali ke bangku kelasnya.
"Do, si Angga kenapa?"tanya Ifan kepada Aldo sembari duduk.
Aldo terdiam.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang