03🌻

1.6K 62 1
                                    


     DIRUMAH, saat itu Nadya baru saja  pulang sekolah. Dia terlihat sangat lelah, dia mulai memasuki rumahnya.

"Udah pulang ka?"sapa Mila ibunya.
"Iya mah"Nadya mencium tangan ibunya. Kemudian memasuki kamarnya dan kembali ke ruang tv.

     Nadya baru saja mengganti baju seragamnya dengan baju yang biasa dipake dirumah. Dia berniat beristirahat untuk duduk disofa sambil menonton tv dengan beberapa cemilan yang tersedia dimeja.

"Ka...ka.. anter aku beli ice crem dong..."-Adit adiknya Nadya.
"Beli sendiri ah!kaka cape baru pulang sekolah!"
Adit menangis histeris.
Nadya melemparkan remot tv yang sedang ia pegang ke sofa. Dia sangat kesal.
"Yaudah ayo!pengen gue lempar aja ni anak!"
Perkataan Nadya membuat Adit semakin menangis kencang.
"Ehh berisik..!iya ayo cepet adeku sayang..euh!"

                      ***

     Mereka pun sampai disupermarket dekat rumah, Adit membeli ice cream yang ia inginkan. Saat di kasir dia membuat Nadya kembali kesal.

"Udah kan ice cream... nah sekarang mana uangnya?". Nadya menanyakan itu kepada adiknya Adit.
"Uangnya dari kakak"dengan dinginnya, itu membuat Nadya gemas. Dengan sedikit malu, ia mencoba mengodok saku celananya siapa tau ada uang.
"Huh..."membuang nafas lega. Uangnya sangat pas dengan yang dibeli. Nadya rasanya ingin menjitak kepala adiknya.

Saat dijalan menuju rumah, dari supermarket Nadya dan adiknya harus menyebrang jalan. Saat menyebrang Nadya telah memegang erat tangan adiknya. Bagaimanapun Nadya menyayanginya. Saat setelah menyebrang, masih dibagian pinggir jalan, seorang yang mengendarai motor ninja berwarna merah hampir menyerempet Adit.

"AAAA..!"
Teriakan Nadya khawatir segera menarik tangan Adit ke pinggir jalan, dia memeriksa keadaan adiknya segera menjaganya.
Pengandara motor itu pun berhenti tepat dihadapan Nadya dan Adit dibagian pinggir jalan.
"MAS!HATI-HATI DONG BAWA MOTORNYA!KALO ADIK SAYA KENAPA-NAPA MAS MAU TANGGUNG JAWAB?!"
Pengendara itu masih duduk dimotornya, dia melepaskan helm nya.Dia Aldo. Segara menghampiri Nadya dan Adit.
"Iya mba maaf, saya tadi gak konsentrasi bawa motornya. Adiknya gapapa kan?"
Kini Aldo ikut jongkok berniat memeriksa Adit. Tapi saat Aldo jongkok, Nadya melirik kesebelahnya. Mereka berdua terkejut, segera mereka berdiri dari jongkoknya.

"eLo?"mereka serentak sambil menunjuk.
Nadya masih ingat dia.Aldo.yang tadi memegang tangannya dikantin. Dia masih melihat ke arah samping kirinya sambil memegang adiknya.
"Emm maafin gue.."sahut Aldo.
"Untung aja adik gue gapapa.."
"Iya gue udah minta maaf, dimaafin ga?"
Nadya mengangguk"iya..."
Terlihat Aldo yang masih tidak enak dengan perlakuannya, dia masih bingung apa yang mau dikatakannya. Sedikit berpikir..

"Emm, gimana sebagai balasannya gue antirin kalian pulang"rayu Aldo,  sambil memandang Adit.
"Ayo!"Adit terlihat senang. Membuat Nadya mengerutkan dahinya. Sebenarnya dia tidak ingin diantar oleh Aldo. Tapi bagaimana lagi adiknya sangat menginginkannya.
Aldo menghampiri motornya dan segera duduk bersiap mengantarkan Nadya dan adiknya. Adit membuat Nadya tidak bisa menolaknya.
Nadya dan Adit pun diantar pulang oleh Aldo.

Sampainya dirumah. Dia dan adikya turun dari motor Aldo.
"Yo de."ajak Nadya begitu sampai rumah. Mereka pun berjalan menuju pintu rumah. Terdengar suara motor yang baru dinyalakan. Membuat Nadya membalikan badannya melirikkan matanya kepada Aldo.
"Makasih"Nadya yang sedikit berteriak.
Membuat Aldo melirikan suara itu.
Aldo pun menganggukan kepalanya yang sudah tertutup helm.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang