10🌻

832 31 1
                                    


Malam. Kini pukul 21:30 Aldo bersama teman-temannya sedang kumpul bareng disuatu tempat yang biasa mereka datangi. Mereka ber4 duduk di mobil Angga yang hanya cukup untuk 4orang saja.

Ifan dan Fahri yang masih anteng dengan cemilan yang mereka makan dimobil kursi belakang.

"Do, soal kemarin waktu lo minta no nya Nadya, lo bilang lo mau cerita sama gue. Cerita apa?"tanya Angga yang duduk bersebelahan dibangku depan.
Aldo masih memikirkan hal itu.
"Oh iya soal Nadya"
"Emangnya kenapa?"
"Waktu itu Nadya nebeng dimotor gue. Trus dia kumpul sama temen-temen disekolah lamanya itu. Yaudah deh gue tungguin sampe dia udahan. Ehh pas mau pulang, gue liat ada temen Nadya. Yaa lumayan cantik gitu. Kaya nya gue suka sama dia."
"Eum.."
"Trus gue minta ke Nadya buat deketin gue sama temennya itu Adis."
"Trus?"
"Nadya juga minta buat dideketin sama si Tara"
"Hah?Tara?..Tara ketua osis disekolah?"
"Iyaa"
"Dia tau Tara yang sebenernya?"
"Nah itu dia ga tau siapa Tara,"
"Yaudah lo kasih tau aja.."
"Tapi kalo gue kasih tau sekarang, gue ga bisa deket sama Adis dong"
"Ego banget si lo?"
Aldo menggaruk kepalanya yang tidak gatal."he"
"Lo tau ga, tadi siang gue ketemuan sama Adis. tukeran no sama Adis juga.."
"Eumm seneng amat lo?"
"Iya lah. Tapi gue ga tau gimana mau deketin Nadya sama Tara?"
"Tserah lo Do.."

     DISEKOLAH KEESOKAN HARINYA. Pagi ini masuk jam pelajaran kedua. Semua murid kelas 11IPA2 memerhatikan guru yang sedang menerangkan didepan kelas. Guru memberi materi Ipa tentang alam, makhluk hidup termasuk keaneka ragaman tumbuhan.

"Perhatikan!. Disini ibu akan membagi beberapa kelompok kerja yang akan ditugaskan untuk melakukan penelitian tanaman bunga di sekitar sekolah. Semua kelompok beranggota 8orang. Kelompok pertama Adi, Johan, Melly, Sinta, Mira, Tita, Irman, dan Agus. Kalian meneliti bunga melati, silahkan pergi mencari disekitar taman sekolah."
Murid yang disebut oleh guru kemudian keluar kelas dan mencarinya ditaman.
"Untuk kelompok kedua. Sarah, Tia, Ifan, Aldo, Nadya, Yesa, Angga, dan Fahri. Kalian meneliti bunga mawar."guru menjelaskan.
Mereka pun pergi keluar kelas menuju taman.
"Yah!lo lagi-lo lagi. Bosen gue liatnya."kata Fahri sambil melihati Sarah. Sarah hanya memutarkan bola matanya dan menjulurkan lidah nya"wleee!".

Setelah beberapa kelompok yang sudah guru tentukan kami murid berkumpul ditaman sekitar sekolah. Dengan regu masing-masing.

"Semuanya!. Kalian boleh menggunakan handphone kalian untuk memotret tanaman yang akan kalian teliti. Tolong tamananya jaga baik-baik, jangan sampai ada yang merusaknya apa lagi memetiknya. Ayo silahkan mulai."mata guru sedikit memberi semangat.

Semua murid dengan kelompoknya masing-masing kemudian berpencar untuk mencari bunga yang akan diteliti. Mulai dari yang memotretnya, terus menulisnya, dan berdiskusi.

Sama dengan kelompok Nadya. Mereka berbagi tugas. Nadya dan Yesa bagian meneliti bagian-bagian bunga, Sarah dan Tia menuliskan hal yang baru diteliti, Aldo dan Angga bagian memotret bunga, sedangkan Ifan dan Fahri bagian membantu.

Saat itu kelompok sedang fokus dengan tugasnya. Guru pun sering menghampiri mereka melihat cara kerja kelompok masing-masing. Saat itu guru sedang tidak memerhatikan kelompok Nadya.

Ptikkk..
Angga memetik salah satu bunga mawar yang sedang diteliti. Dia sengaja memetiknya.
Kelompok Nadya pun sedikit terkejut melihat perlakuan Angga.

"Ga,?ko lo petik sih bunganya."kata Tia sedikit membentak Angga karena takut dimarahi guru.
Tiba-tiba Sarah mengambil cepat bunga mawar itu.
"Poto-in gue dong..visss...visss"dia memanyunkan bibirnya menghadapi kamera yang stay diAldo.
"Ehh Sar, guru nanti marah!"
Sarah masih acuh.

"Bagaimana?kelompok ini sudah beres?"guru menghampiri kelompok Nadya. semuanya terkejut karena tiba-tiba guru datang.
Sarah kemudian memberikan cepat bunga mawar itu kepada Angga yang tadi memetiknya. Angga pun menyembunyikannya dibelakang badannya.
"Eumm...belumm bu. Baru sedikit."
"Oh. Yasudah cepat."
"Baik bu.."
Guru pun meninggalkan kelompok kerja Nadya.
"Huhhhhh.."semua membuang nafas lega.
"Lo sih!pake petik segala bunganya!?"
"Lahh.. lo yang pake kenapa jadi sewot ke gue.."
"Iya,, emang si Sarah mah rada geser otaknya!"sambung Fahri meledeknya.
"Diemm lo donat!"

Kringggg...
Bel istirahat berbunyi kencang membuat permasalahan cukup reda.
Semua murid belum ada yang selesai mengerjakan.

"Ayo sini kumpul...kumpul..."peritah guru sambil menepuk-nepuk tangannya. Semua murid pun berkumpul melingkari guru.
"Sepulang sekolah, tolong tugas ini kalian selesaikan bersama kelompok masing-masing. Besok dikumpulkan!"
"Baik bu..."
Guru bersama dengan murid lain pun pergi meninggalkan taman.
Kini tinggal kelompok Nadya yang menyusul.
Tapi sebelum itu, Tia dan Nadya masih berjalan pelan untuk pergi, namun Nadya menyusul yang lainnya. Kini dibelakang hanya ada Tia dan Angga ditambah Aldo yang masih memegang kameranya. Saat Tia berusaha untuk berjalan lebih cepat menyusul Nadya, Angga tiba-tiba memanggil Tia.

"Tia.."
Tia pun menengokan kepala dan badannya kebelakang dan berhadapan dengan Angga yang disebelahnya Aldo.
Tia mengangkat alisnya.
Kemudian Angga memberikan  setangkai bunga mawar merah tadi yang ia petik.
Tia mengerutkan alisnya. Dia masih bingung apa yang dimaksud Angga.

*
Sebenarnya Angga tidak ada niat untuk memberikan bunga itu kepada Tia, dia bermaksud untuk merawat bunga itu melalui Tia. Angga juga tau, Tia perempuan sedikit tomboy, dia hanya tidak begitu feminim. Angga fikir Tia juga tidak akan luluh dengan setangkai bunga.*

Tia tidak mengambil bunga yang diberikan oleh Angga.
Kemudian Angga meraih tangan kanan Tia dan membuat tangan Tia menggenggam bunga itu. Tangan Angga juga menyelimuti tangan Tia.
Angga tersenyum kepada Tia.
"Jaga bunganya Ti.."
Tia hanya mengangguk kecil.

Disitu, hanya Aldo yang melihat mereka.

Cekrek..
Aldo mengambil gambar mereka saat dimana Tia yang sedang memegang bunga pemberian Angga, tangan Tia juga diselimuti oleh tangan Angga. Seperti terlihat Angga dan Tia menggenggam bunga yang diselimuti tangan mereka.

"Khemmm...uhuk...uhukk.."Aldo pura-pura batuk.
Akhirnya Angga dan Tia melepaskan genggamannya.
"Eh.. Do."sambung Angga.
"Euuu.. gue duluan.."kata Tia tiba-tiba. Dia pun pergi berlari menyusul teman-temannya dengan membawa bunga pemberian Angga.
"Gambarnya bagus ni Ga.."
"Apaan sih Do, hapus!"
"Nggak...hha.."
Kini Aldo berlari menghindar dari Angga. Mereka menyusul teman yang lain.

Vote and comment😘😘

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang