09🌻

800 30 1
                                    


     DISEKOLAH, Nadya sedang berjalan di koridor sendirian, dia sedang memegang minuman jeruk. Kesukaannya.
Suara hentakan kaki berlari kearahnya.

"Nad?".Aldo dia menghampiri Nadya.
Nadya hanya mengangkat kepalanya kemudian menyeruput minuman melalui sedotan. Mereka masih berjalan pelan.
"Lo kapan mau kenalin gue sama Adis?"
"Tau.. males"jawabnya singkat.
"Lahh.. ko gitu.?"

Tiba-tiba dari arah depan Tara bersama teman-temannya berjalan melewati Nadya dan Aldo yang sedang mengobrol. Dia memberi senyuman manis kepada Nadya. Dan senyuman yang sewajarnya kepada Aldo. Tara pun pergi setelah itu bersama teman-temannya.
Nadya terlihat sangat senang. Dia menutup rapat bibirnya dan menutup keras matanya. Dia senyum-senyum sendiri. Pipi nya terlihat sedikit memerah malu.

"Khemm.. kalo gitu gue juga ga mau kenalin lo sama Tara..."
Nadya menatap tajam Aldo.
"Iya.. pulang sekolah!".
"Yess!"Aldo terlihat senang.

                        - S K 🏃 P -

Kringggg...
Suara bel sekolah menandakan pelajaran selesai.
Bersama Sarah, Tia, dan Yesa, Nadya sedang memainkan handphone nya menuju gerbang sekolah. Mereka bersiap pulang.
Tiba-tiba datang Aldo, Ifan, Fahri dan Angga mereka bersama mengeluari gerbang sekolah.
Saat menuruni tangga sekolah menuju parkiran sekolah.

"Gue dijemput bokap ni.. dia sekarang ada dijalan depan sekolah.. gue duluan ya.. gapapa kan?"Sarah yang sedikit terburu-buru.
"Iya.. dahh"
"By.. muachh-muachh, Emuaaahhhh!"

"iiiii.."Fahri mengerutkan alisnya.
Sarah memelototi Fahri yang tadi melihati Sarah.
"Heuh!"Kemudian Sarah pergi berlari menuju jalan depan.

"Nyokap gue juga tadi pagi nyuruh gue belanja bulanan sepulang sekolah. Gue juga duluan deh.."keluh Tia.
"Gue ikut dong.."sambung Yesa sambil menggandeng tangan Tia.
"Lah.. Nadya nanti pulang sama siapa kalo lo nya sama gue?"
"Gue bawa mobil ko, tadi supir rumah nganterin kesini" jelas Nadya.
"Tuh.. Nadya bawa mobil. Kita duluan   Nad, dahhhh" mereka pergi melambaikan tangannya kepada Nadya, Nadya pun membalasnya.

Kini Nadya berjalan menuruni tangga berniat pulang dengan mobilnya.

"Ehh Nad!?"tahanan tangan Nadya dari arah belakang. Itu tangan Aldo. Aldo dan teman-temannya masih bersampingan dengan Nadya tadi.
Kemudian Nadya membalikan badannya menghadapi Aldo.

"Kalian duluan aja. Gue ada urusan sama Nadya"terang Aldo kepada teman-temannya.
Mereka pun pergi menuju parkiran dengan mobil trail yang biasa dipakai mereka saat main. Sebenarnya itu mobil Angga, dia juga yang suka mengendarainya saat bersama temannya.

"Apa?"tanya Nadya.
"Kata lo mau ngenalin gue sama Adis. Ya ayo."
Nadya masih terlihat gelisah.
"Ayo!" Aldo menarik tangan Nadya ke parkiran motornya.
"Trus mobil gue gimana?"
"Suruh ambil aja ke supir lo".
"Heuh.."

                      - S K 🏃 P -

Sampailah disebuah cafe. Setelah memasuki cafe, terlihat Adis yang tengah menunggu. Dia masih duduk sendiri. Nadya dan Aldo pun menghampiri Adis. Mereka masih mengenakan baju seragam.

"Adisss.."sapa Nadya selagi bertemu.
"Hai Nad" mereka saling memeluk.
"Ayo duduk."Nadya dan Adis pun duduk bersampingan. Sedangkan Aldo dia menundukan kepalanya dan masih berdiri di depan meja.
"Itu siapa Nad?"
"Do, ayo duduk"Nadya membuat Aldo duduk berhadapan pas dengan Adis.
"Dis, kenalin dia Aldo. Temen sekelas gue"
Aldo mengulurkan tangannya kepada Adis diatas meja.
Adis pun membalasnya.
"Adis"
Mereka terlihat saling tersenyum.
"Udah jan kelamaan, belum sah:v.haha"Nadya memutuskan salamnya.
"Kalian mau pesen apa?"tanya Nadya.
"Gue minuman dingin aja Nad"jawab Adis.
"Samain deh"sambung Aldo.

Tidak terlalu lama pesanannya datang. 3 minuman dingin. Datang, tersimpan diatas meja.

"Gue pindah bangku aja yah.. males kalo jadi kancong.haha"Nadya kemudian pindah bangku bersebelahan dengan Adis dan Aldo. Dia juga membawa minumannya.

Dibangkunya Nadya hanya memainkan handphone nya. Sedangkan Adis dan Aldo mereka terlihat bahagia. Nadya juga senang melihat Adis sahabatnya senang dengan Aldo.

Setelah lumayan agak lama. Nadya juga bosan menunggu. Dia menghampiri meja Aldo dan Adis.
"Udah ngobrol nya?"
"Eum? U-dahh"
"Udah sore juga, gue takut dimarahin nyokap soalnya."
"Yaudah"

Mereka pun bersiap untuk pulang. Kini mereka beranjak dari meja cafe. Dan keluar.

Aldo menyiapkan motornya dari parkir. Kemudian dia menaikinya, begitu pun dengan Nadya.
"Dahh Dis..."
Adis tersenyum kepada Nadya.
Begitupun dengan Aldo, dia melirikan matanya kepada Adis. Dia tersenyum kepada Adis, Adis pun membalasnya.
Mereka mulai saling menyukai.



Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang