24🌻

501 17 1
                                    


HappyReading!❤

Bel istirahat berbunyi terdengar begitu nyaring membuat semua murid bebas dari pelajaran yang begitu membunuhnya.

Jam istirahat ke dua ini, Aldo, Angga, Ifan dan Fahri jadikan waktu bermain basket dilapangan. Mereka tidak begitu serius memainkan basket karena hanyalah cuma main-main saja.

Mereka begitu terlihat senang, mengoper bola itu kemudian Fahri berhasil memasukan bola kedalam ring. Aldo, Angga dan Ifan tertawa tak percaya.

"Wiiiihhhh....!mantap man!..mantap..hahahha"Ifan menepuk bahu Fahri pelan.
Fahri tertawa tak percaya.

Mereka memainkannya lagi.

"Woii..!kasih ke gua dong..kasihh..!"teriak Ifan kepada Angga yang masih memainkan bola basketnya.
"Hahah sip-sip!!" Angga pun melemparnya kepada Ifan.
Ifan menangkapnya kemudian melemparkannya lagi kepada Fahri.

"Lihat nih!gue masukin lagi.."sombong Fahri seketika mengangkat kedua tangannya yang sedang memegangi bola bersiap untuk memasukanya kedalam ring.

Tapi nihil!. Bolanya malah terlempar kesembarang arah karena perutnya yang terus digelitiki oleh Angga dan Ifan.

Fahri berusaha berontak, tapi kini ia tak kuasa menahan tawa. Fahri terus tertawa terbahak-bahak sambil berusaha melepaskannya. Begitu pun dengan Angga dan Ifan yang terus menggelitikinya sambil tertawa puas.

"Hahahha!hahahha...."Aldo tertawa puas melihat tingkah kawannya itu. Dia masih berdiri dekat tiang basket sambil memegangi bola basket yang sempat ia tangkap.

Pekerjaan tidak berguna ke empat pria yang paling populer disekolah itu membuat beberapa murid yang sedari tadi memperhatikan mereka dibuat geli. Itu juga membuat mereka tertawa ke-gelian sendiri.

🌻
"Gila tau kalian!!gue hampir nangis ditengah lapang!"Fahri terus mengoceh tak jelas sepanjang perjalanan dari lapangan menuju kantin.
"Hahahha.."tawa serempak Angga dan Ifan sangat puas dengan pekerjaan nya tadi.
"Haha!haha!!"Fahri ketus tidak terima dengan dirinya yang dipermalukan didepan banyak orang.

Angga dan Ifan pun perlahan menghentikan tawanya walaupun itu terpaksa.

"Yaa....maafinn..."ucap Ifan sambil menahan tawa.
"Iya...Ri.. maafin...hhhe"sambung Angga.
"Heuhh!...sebel gueee...!"balas Fahri tah terima.

"Fan?. Si Fahri suka makannya maian apa kalo dikantin..?"tanya Angga kepada Ifan jahil.
"Ohhh si Fahri..?. Dia sih suka nya---"Ifan masih berpikir.
"MIE AYAM BU ASIH!"Fahri memotong ucapan Ifan dengan semangat membara.
"Nah itu jawabannya."sambung Ifan santai.

"Yaudah lo ambil aja..."kata Angga kepada Fahri.
"Ambil?. Maksudnya nraktir gue nih?.."wajahnya sangat senang.
"Hmmm?...ya.. lo ambil aja,,!"jawab Angga santai.
"Bener gue ambil..?"Fahri meyakinkan.
"Iya. Lo ambil!---"

Fahri beranjak dari duduknya kemudian berjalan beberapa langkah menuju warung kantin langkahnya terlihat santai dan senang. Baru saja ia sampai dan berhadapan dengan penjaga warung, mulutnya yang terbuka untuk bicara---

"LO AMBIL AJA!. NANTI BAYAR SENDIRI"teriakan itu tertuju pada Fahri dari Angga. Angga menyelesaikan ucapannya yang tadi.

Langkah Fahri terhenti seketika.

"AHAHHAHAHAHQKHHHHA!"lagi-lagi Angga dan Ifan menertawakan Fahri dengan puas.

Wajah Fahri terlihat begitu kesal. Dia membalikan tubuhya kembali berjalan sebal sambil menghentakan kakinya kesal menuju bangku asalnya tadi. Dia duduk dengan keras, masih dengan keadaan ditertawakan.

"Huhh...!udah-udah!..cukup!. gue capek ketawa mulu.."Ifan menyerah seketika melihat wajah sahabatnya yang satu itu.
"Hem..haha..hemm oke oke.."setuju Angga yang perlahan tidak tertawa.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang