Hari demi hari terlewati, bulan demi bulan telah berganti.. Kini tiba akhirnya di penghujung tahun, tepatnya bulan kelahir namja tampan yang kini menjelma sebagai sosok dingin tanpa ekspresi yang berarti..
"Huftt ulang tahun?? Apa artinya itu?? Aku lupa soal itu.. Katanya itu special kan, tapi bagiku tak ada hari special lagi sejak dulu.." Ucapnya memandang boneka singa mini hadiah dari sang nenek dulu
"Bolehkah hari ulang tahun itu tak ada?? Sungguh sakit rasanya merayakan ulang tahun namun tak ada keluarga.. Dapatkah mereka mengerti itu??" MonolognyaTanpa dia tahu sang eomma tak sengaja mendengar ucapannya itu.. Mendadak dadanya sesak dan matanya jadi panas..
Lalu Taehyung keluar dari kamarnya dan mendapati sang eomma tengah berdiri menatapnya.. Taehyung mengangkat bahunya acuh, lalu melewati eommanya yang dulu begitu dia hormati dan sayangi..
Tes
TesBulir bening jatuh dari mata kanan ny.Kim, entah mengapa hatinya amat sakit saat Taehyung mengabaikannya..
"Perasaan apa ini?? Waeyo aku merasa begini??" Monolognya sambil menyentuh dadanya yang sesak
•
•
•
•Taehyung sedang di teras rumahnya, dia menikmati hujan salju yang perlahan turun, di lipatnya tangannya di depan dada, membiarkan asap keluar dari mulutnya setiap dia membuang nafasnya perlahan, satu tangannya terulur menikmati sensasi dingin dari salju membuat sebuah senyuman tipis, amat tipis tersemat di bibir plumnya..
"Appa, bogoshipoyo.. Dulu setiap aku ulang tahun appa selalu membawaku ke Busan untuk mengunjungi nenek.. Aku merindukan saat hangat keluarga kita.. Dapatkah mereka mengerti?? Sungguh hatiku telah mati untuk segala rasa, aku bahkan tak tahu mana rasa cinta dan mana rasa amarah.. Aku tak tahu bagaimana lagi bicara dengan mereka appa, mereka orang asing bagiku sekarang.." Monolog Taehyung sambil menatap salju kecil yang perlahan mencair di tangannya
Tanpa Taehyung sadari ada Jungkook yang mendengar monolognya tadi.. Hati Jungkook terasa tertusuk ribuan pisau, sakit sekali.. Dia bertekad dengan cara apapun dia akan menolong Taehyung..
Dengan keberanian yang ada Jungkook menghampiri Taehyung yang melamun, dia memeluk Taehyung dari belakang..
Taehyung tersentak kaget lalu diam ketika tahu Jungkook memeluknya.."Hyung.. Bogoshipoyo.. Jebal jangan begini. Aku sedih melihatmu begini.." Ucap Jungkook masih memeluk Taehyung
"Jangan salahkan aku, jika sikapku berubah.. Itu murni kesalahan kalian.. Kalian yang tak pernah menghargaiku sejak bertahun-tahun lamanya.." Dingin Taehyun namun tanpa melepas pelukan Jungkook
"Mianhae hyung, mianhae aku terlambat menyadari semuanya.. Biarkan aku membantumu hyung.. Kau tak sendirian sekarang, ada aku hyung.." Bujuk Jungkook seraya melepas pelukkannya dan mencoba menatap mata hazel Taehyung
Taehyung menghindari kontak mata dengan Jungkook, dia mengalihkan pandangannya ke kanan..
"Jangan kasiani aku Kookie.. Aku bisa urus diriku sendiri.." Datarnya
"Bohong!! Kau tak bisa hyung.. Cukup sudah hyung, jangan lagi membohongi dirimu sendiri.. Demi Tuhan, aku lakukan ini dengan kesadaranku tanpa rasa kasian padamu.. Aku menyanyangimu hyung.." Ucap Jungkook dengan gemetar
Taehyung menoleh pada Jungkook yang menunduk, bahunya sedikit gemetar menahan tangisnya.."Ottokhe?? Haruskah aku percaya?? Haruskah aku kembali seperti dulu dan kembali kecewa lagi?? Tuhan bantu aku.. Apa yang harus aku lakukan??"
Monolog Taehyung sambil mengepal tangannya erat dan menggigit bibirnya pelan..
"Berikan aku waktu.."
Putus Taehyung lalu meninggalkan Jungkook yang sudah terisak..
Tbc
Annyeong.. Nae back.. Mianhae lama ngilang..😆😆😆
Moga masih pada suka yach..Keep votmen juseyo..😥😥😥
Saranghae readersdeul..😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile [Completed]
FanfictionKim Taehyung adalah pemuda dengan senyum yang manis.. Namun, senyuman yang dulu dia berikan dengan ketulusan, sekarang berubah menjadi senyum kepahitan dan penuh luka.. Tidak ada orang yang tau, di balik senyumannya dia memiliki luka yang amat dalam...