A Chance 2

11.6K 1K 72
                                    

Sesuai janji Jungkook pergi ke cafe diam-diam menemui Mingyu.. Dia menyetop taksi lalu pergi ke cafe yang di sebutkan Mingyu..

Jungkook menunggu Mingyu dengan gelisah, mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya.. Sudah 10 menit Jungkook menunggu namun Mingyu belum muncul juga.. Lalu Jungkook memutuskan menelpon Mingyu..

"Annyeong.. Gyu kau dimana??" Tanya Jungkook
"Sudah dekat.. Mianhae terlambat, macet Kookie.." Jawabnya
"Arrasseo.. Ppali datang.. Aku tak punya banyak waktu gyu.." Ucap Jungkook
"Nee.. Akan ku usahakan lebih cepat lagi.." Jawabnya

Telepon diputus sepihak oleh Jungkook.. Dan Jungkook kembali duduk sesekali melihat jam di tangan kirinya.. Dia takut keluarganya curiga karna tak mendapati dirinya di rumah..




5 menit kemudian Mingyu datang dengan sedikit berlari lalu duduk di kursi depan berhadapan dengan Jungkook..

"Nah, ada apa Ming-ming??" Tanya Jungkook to the point
"Aku dapatkan informasi lagi tentang appamu.. Kali ini ada sangkut pautnya dengan hyungmu.." Jawab Mingyu serius
"Hyungku?? Siapa?? Hyungku banyak gyu.." Ucap Jungkook
"Tae-hyung Kookie.." Ucapnya seraya menyodorkan sebuah flash disck pada Jungkook
Jungkook merenyit heran..
"Mwo?? Tentang Taetae hyung?? Dan apa isi flash disck itu gyu??" Tanya Jungkook heran
"Kau lihat sendiri saja.. Aku sudah lihat dan jujur aku kesal setengah mati setelah melihat itu.. Aku harap kau jaga emosimu setelah melihat isi flash disck itu.." Saran Mingyu
"Kau melihatnya lebih dulu, pasti setelah kau curi, kau penasaran dan membukanya yah??" Selidik Jungkook
"Mwehehe.. Curang sedikit tak apa kan?? Lagi pula appaku tak tahu, yang dia tahu flash disck itu aman jika aku yang pegang, jadi dia menitipkannya padaku.." Mingyu terkekeh
"Cihh dasar licik.." Decih Jungkook sambil memukul pelan lengan Mingyu lalu ikut terkekeh kecil
Mingyu terkikik dan memukul main-main kepala Jungkook..
"Ahh mianhae Mingyu.. Aku harus pulang, nanti keluargaku curiga aku tak ada.."
"Mwo?? Kau pergi tanpa pamit??" Mata Mingyu membulat lucu
"Nee.. Biasa saja tak perlu memaksa mata sipitmu melebar tahu.." Jungkook menatap Mingyu datar seraya berdiri
"Hehe.. Mau ku antar??" Tawar Mingyu sambil berdiri juga
"Aniyo.. Aku bisa naik bus/taksi.." Tolak Jungkook
"Arrasseo.. Hati-hati Bunny fat.." Ejek Mingyu lalu berlari duluan keluar cafe sebelum dapat jitakkan dari Jungkook

Jungkook tersenyum memandang flash disck dari Mingyu tadi, lalu beranjak pulang..




Butuh 15 menit untuk Jungkook sampai di mansionnya.. Dia menghela nafas lega saat mansionnya terlihat sepi.. Dengan pelan melangkah ke kamarnya..

Dia membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali sambil membuka coatnya.. Dia mengeluarkan flash disck itu dan hendak mengambil laptop di meja belajarnya..
Langkahnya terhenti dan matanya membulat sempurna karna terkejut mendapati salah satu hyungnya telah duduk di meja belajarnya dengan tangan terlipat di dadanya..

"Hyung.." Lirihnya takut sambil menyembunyikan flash disck di belakang bajunya
"Darimana kau??" Tanyanya datar
"Aku hanya dari taman.." Jawabnya asal
"Taman?? Jinjja?? Waeyo kau tak pamit??" Desaknya
"Itu.. Itu.. Aku.." Jungkook gugup
"Aishh.. Waeyo hyung kesini?? Aduh.. Mau jawab apa aku?? Tuhan tolong aku.." Doa Jungkook dalam hatinya
"Kookie.. Kau berbohong??" Selidiknya mendekati Jungkook

Jantung Jungkook berdetak tak karuan dibuat sang hyung.. Dia menjilat bibirnya yang mendadak kering..

"Ahh itu.. Aku dari cari angin saja hyung.. Di taman dekat mansion, aku bosan saja di mansion terus.." Alasannya
"Hmm.. Begitu.. Lalu waeyo tanganmu di belakang bajumu terus??" Desaknya lagi

'SKAKMATCH' Jungkook terdiam dengan pertanyaan itu.. Dia menatap hyungnya lalu mengeluarkan flash disck itu dari balik punggungnya..

"Mianhae hyung.. Aku berbohong.. Aku pergi menemui temanku untuk mencari tahu tentang appa dan Tae hyung.." Ucapnya sambil menunduk
"Mwo?? Berani sekali kau bocah!! Jangan bilang jika kau lakukan ini demi si pembawa sial itu??" Bentaknya kesal
"Iya.. Hyung iya.. Aku lakukan semua ini demi Taetae hyung.. Aku yakin dia tak salah.. Dan flash disck ini akan membuktikannya!!" Bentak Jungkook tak kalah keras sambil mengacungkan flash discknya
"Otakmu sudah terkena racunnya ku rasa Kookie.. Anak haram itu tak pantas di bela paham!!" Tunjuknya ke wajah Jungkook
"CUKUP!! CUKUP!! Suga hyung.. Cukup jangan sebut Tae hyung anak haram lagi.. Dia anak eomma, aku yakin, bahkan aku menjaminnya dengan nyawaku sekalipun!!" Bentakkan kedua meluncur dari mulut Jungkook seiring jatuhnya buliran bening dari matanya yang memerah

Suga terdiam.. Mencoba mencari kebohongan dimata cokelat sang adik.. Namun dia melihat sebuah kejujuran tersirat jelas disana dan suara bentakkan Jungkook bukanlah sebuah akibat paksaan ataupun suruhan.. Tapi murni terlontar dari hatinya..

Jungkook dan Suga saling diam setelah adu mulut yang panas.. Jungkook duduk mencoba menetralkan emosinya, Suga juga ikut duduk di meja belajarnya..

"Kookie.." Panggil Suga
"..."
Jungkook tak menjawab dia lebih memilih mengambil laptopnya tanpa memperdulikan Suga lalu kembali duduk di kasurnya..
Suga kembali diam dan memilih fokus ke laptop Jungkook juga, saat Jungkook mulai menyetel sebuah rekaman..

Mata keduanya membola, reflek saling tatap tak percaya dengan apa yang mereka lihat di rekaman itu.. Hati mereka berdenyut nyeri kala melihat kebenaran yang ada di sana..

"Taetae jeongmal mianhae.." Lirih Suga dalam hatinya

Dan untuk pertama kalinya dia menangis.. Jungkook mengelus pelan bahunya untuk memberi ketenangan..

Tbc

Woah akyuh bahagia, gomawo for 8K+ views..
Gomawo karna udah buat ff ini masuk rank walau masih di 605, tapi udah senang koq..😄😄😄

Keep votmen juseyo..😊😊😊

Saranghae readersdeul..😚😚😚

Fake Smile [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang