Setelah menonton isi flash disck itu mereka terdiam cukup lama, Suga masih terlihat shock.. Lalu Jungkook melihat ke arahnya dan berkata..
"Apa ku bilang kan hyung, Tae hyung itu memang anak eomma.. Dia memang saudara kandung kita.." Ucap Jungkook menatap Suga yang kini tertunduk
"Kookie, apa yang harus aku lakukan sekarang??" Tanya Suga balik menatap Jungkook
"Berusaha minta maaf pada Tae hyung.. Seperti aku sedang berusaha mendapatkan maaf itu hyung.." Ucap Jungkook
"Kalau dia tak mau memaafkan aku ottokhe Kookie-ya??" Tanya Suga
"Berusaha lagi sampai dia bisa memaafkanmu.. Lupakan gengsi dan egoismu hyung.." Saran Jungkook•
•
•
•Suga terdiam lalu beranjak keluar dari kamar Jungkook.. Dia berjalan gontai, tiba-tiba dia menabrak namja lainnya karna tak fokus berjalan..
Dia mendongak dan bertatapan dengan Taehyung yang menampilkan wajah datar seperti dirinya..
"Tae.." Lirihnya
Taehyung menatap dingin Suga, dia mengangkat bahunya acuh tak acuh, lalu hendak beranjak pergi...
GREPP~~
Taehyung sedikit tersentak saat Suga memeluknya dari belakang, dapat dia rasakan punggungnya basah..
Ya, Suga menangis dan memeluk erat perut Taehyung.. Dia bergumam maaf berkali-kali meski tak terdengar jelas karna efek tangisnya.."Mianhae Taetae.. Mianhae.. Hiks.. Aku pabboya.. Aku hiks.. Jeongmal mianhae.." Ucap Suga di punggung Taehyung
Taehyung masih diam, walau matanya ikut panas mendengar perkataan hyung Swagnya itu.. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya mencoba bersikap egois dan bertahan di balik topeng 'Dinginnya'..
"Aku membencimu hyung.."
Tiga kata bernada dingin dan menusuk terlontar dari bibir bergetar Taehyung.. Bergetar menahan kata 'aku memaafkanmu hyung' dan berbalik mengatakan tiga kata menyakitkan itu seraya melepas kasar pelukkan Suga dari perutnya lalu berjalan cepat ke kamarnya..
BRAKK
Pintu kamar Taehyung tertutup dengan kerasnya.. Suga menatap nanar pintu itu.. Mendadak hatinya berdenyut nyeri saat melihat sikap Taehyung yang seperti ini..
Taehyung duduk di kasurnya wajahnya memerah menahan emosi yang beradu dalam dirinya..
"Appa, ottokhe?? Apa aku harus beri kesempatan bagi Suga hyung dan Kookie??" MonolognyaTaehyung merebahkan tubuhnya di kasur, memejamkan matanya untuk tidur setidaknya bisa membuatnya lupa sejenak dengan masalahnya..
•
•
•
•"Taetae.. Aku tak ingin kau jadi pendendam nak.. Maafkan mereka nak, mereka tak tahu kebenarannya.."
"Waeyo appa?? Biarkan aku balas apa yang telah mereka lakukan padaku.."
"Andwe!! Tatap aku adeul.. Mereka sayang padamu hanya sebuah kesalahan yang membuat mereka buta sesaat nak, jebal maafkan mereka.." Bujuknya
"Tapi appa, hatiku teramat sakit.. Kau pasti tahu apa yang ku rasakan appa.. Sungguh aku terluka sangat dalam.." Jujurnya
"Aku tahu chagiya.. Tapi mereka saudaramu, mereka melakukan kesalahan dan kau itu wajib menuntun mereka kembali ke arah yang benar.. Maka berikanlah mereka ke sempatan nak.."
Taehyung menatap manik hazel sang appa dalam-dalam.. Mencoba mencari keyakinan jawaban di sana..
"Berjanjilah, bawa mereka kembali ke arah yang benar nak, aku mengandalkanmu.." Ucapan Taejin menyadarkan Taehyung dari lamunannya
"Appa, aku janji.." Ucapnya dengan mantab
"Saranghae adeul.." Ucap sang appaKemudian menghilang bersama angin yang berhembus pelan dan menerpa wajah Taehyung lembut..
•
•
•
•"Appa..."
Pekik Taehyung tiba-tiba.. Nafasnya tersengal dan peluh membanjiri keningnya.. Dia melirik jam di nakasnya yang masih menunjukkan pukul 2 dini hari..
Dia memejamkan matanya berusaha menetralkan nafasnya dan mencerna mimpinya tadi.."Appa, benarkah itu yang kau mau??"
Tanyanya entah pada siapa dan hanya suara detik jam yang menjawabnya•
•
•
•Mentari pagi telah muncul dan bersinar terang pagi ini.. Taehyung telah memantabkan hatinya untuk menemui Suga dan Jungkook..
Dengan langkah pasti dia membuka knop pintu kamarnya, lalu kakinya melangkah ke kamar Jungkook lebih dulu.. Tangannya terangkat dan mengetuk beberapa kali pintu cat cokelat tua itu..
CEKLEKK
Tak lama pintu terbuka menampilkan Jungkook dengan rambut basah karna dia habis mandi.. Dia nampak terkejut melihat kedatangan Taehyung lalu menyuruh Taehyung masuk ke kamarnya juga..
"Hyung.." Lirih Jungkook sambil menaruh handuknya di sandaran kursi
Taehyung mengigit bibir dalamnya, entah mengapa dia jadi gugup sekarang..Taehyung menatap Jungkook yang di sampingnya lalu membuang nafas perlahan..
"Kookie.. Mianhae.."
Akhirnya dua kata terucap pelan dari bilah bibir Taehyung yang mendadak beku beberapa bulan lalu.. Matanya menyorotkan kerinduan dan penyesalan..
GREPP~~
Jungkook menubrukkan dirinya pada Taehyung.. Memeluknya erat dan menangis haru..
"Aniyo, hyung tidak salah.. Aku yang salah.. Aku terlambat hyung.." Ucapnya di sela tangisnya
Perlahan tangan Taehyung naik dan membalas pelukkan Jungkook.. Tak terasa dia ikut larut dengan suasana haru..
"Bukan salahmu Kookie.. Kau sudah berjasa buatku.. Aku minta maaf untuk sikapku kemarin lalu, aku bersikap egois pada semuanya Kookie.." Ucapnya lirih
"Aku sudah memaafkanmu hyung, itu wajar.. Kau sudah terlalu sakit dari segi manapun.. Aku ingin menghentikan sakitmu hyung, jadi biarkan aku menolongmu.." Pinta Jungkook seraya melepas pelukkannya
"Bantu aku Kookie.. Aku lelah bertahan sendirian.. Beri aku rasa sayang lagi, beri aku kekuatan lagi.." Ucapnya menatap manik segelap malam milik Jungkook
"Aku janji membantumu.. Aniyo, bukan hanya aku, tapi Suga hyung juga akan membantumu hyung.. Maka berikanlah kami kesempatan kedua hyung.." Ucap Jungkook sungguh-sungguhDan Taehyung mengangguk pasti sambil tersenyum haru..
"Aku berikan kesempatan pada kalian lagi.. Jebal jangan kecewakan aku.. Jangan permainkan aku lagi.." Ucapnya
Jungkook mengangguk berkali-kali sambil tersenyum menunjukkan gigi kelincinya..
"Tuhan, aku percaya pada mereka.. Jebal jangan biarkan aku kembali kecewa dengan pilihanku.." Doa Taehyung dalam hatinya
Tbc
Hallo apa kbr readers?? Udah lama gx up hehe.. Mianhae Vira sibuk soalnya..
Jebal votmennya donk.. Sedih aku tuh liat ranknya merosot..😥😥😥
Saranghae readersdeul..😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile [Completed]
FanfictionKim Taehyung adalah pemuda dengan senyum yang manis.. Namun, senyuman yang dulu dia berikan dengan ketulusan, sekarang berubah menjadi senyum kepahitan dan penuh luka.. Tidak ada orang yang tau, di balik senyumannya dia memiliki luka yang amat dalam...