Mentari pagi telah bersinar cerah di langit Seoul pagi ini.. Cahayanya mengusik namja tampan yang sedang terlelap itu..
Dengan terpaksa dia membuka matanya, mengulet sebentar dan mengedarkan pandangnya.. Sepi.. Hanya ada dirinya di kamar sang maknae itu.."Ini tempat apa yah?? Waeyo aku disini??" Gumamnya memandang seluruh ruangan yang sepintas serasa asing baginya
Perlahan dia turun dari kasur itu, berjalan keluar kamar untuk mengambil minum di dapur.. Langkahnya terhenti saat melihat sebuah foto keluarga di meja pajangan.. Dia mendekat dan mengambil foto itu, lalu mengamatinya dalam-dalam seolah mencoba mengingat sesuatu..
PLUK
Satu tepukkan pelan di bahunya membuatnya berjingkat kaget dan reflek melepas foto berbingkai kaca itu..
PRANKK
Bingkai foto itu hancur berserakkan.. Taehyung memandang takut-takut pada namja di depannya.. Dia beringsut mundur dua langkah..
"Tae apa yang kau lakukan??" Tanya namja itu sedikit marah
"A..aniyo.. Aku hanya ingin lihat foto itu.." Ucapnya takut-takut
"Ckk.. Lihat sekarang sudah pecah.. Gara-gara ulahmu.. Kau itu kenapa sih?? Aneh sekali.." Dia berdecak kesal
"Tak tahu.. Aku tak tahu Suga hyung, aku juga merasa aneh denganku.. Tapi aku tak tahu apa itu.." Ucapnya dengan ekspresi bingung
"Eohh, kau panggil aku Suga?? Tae-ahh lihat aku, aku Jin bukan Suga.." Ucapnya heran
"Jin hyung?? Bukannya kau Suga hyung??" Beonya lengkap dengan wajah bingungnya
"Ahh kau ini, masa tak kenal hyungmu hmm?? Aku Kim Seokjin hyung paling tua Tae.. Masa kau lupa??" Ucapnya menaikkan satu alisnya
"Mollayo hyung.. Aku lupa, ku kira Suga hyung yang paling tua.." Ucapnya menatap polos Jin
"Ahh sudahlah.. Lebih baik kau mandi dulu agar lebih segar.. Biar Jung ahjuma yang membereskan serpihan ini.." Ucap Jin beranjak pergi
"Aku baru tahu Jin hyung anak pertama.. Hmm.. Berapa lama aku tak disini??" Monolognya lalu naik ke lantai dua menuju kamarnya•
•
•
•Taehyung membiarkan air hangat dari shower membasahi tubuhnya dari kepala hingga kakinya.. Dia memejamkan matanya, menikmati sensasi hangat air itu..
Tiba-tiba kepalanya berdenyut sakit.. Dia meringis sambil memegang kepalanya.. Dia mematikan airnya dan mengambil jubah mandinya lalu memakainya asal dan keluar kamar mandinya dengan tertatih..
"Shhh Tuhan, appo.. Waeyo makin sakit?? Apa aku akan lupa semuanya dengan cepat??" Lirihnya sambil meringis mencari obatnya
Dia menggeledah kamarnya untuk mencari obat penting itu.. Dia mendapatkannya, namun sial baginya, obatnya habis tanpa sisa.. Kakinya mulai lemas, dia terduduk di pinggir kasurnya seraya menarik rambutnya berharap sakit kepala hebat itu reda.. Bukannya reda tarikkan rambut itu membuat rambutnya rontok banyak di tangannya..
"Hah.. Hah.. Appo.."
Nafasnya terasa sesak sekarang.. Ingin berteriak namun suaranya tertahan oleh sakitnya.. Lalu pandanganya buram dan semuanya gelap..
•
•
•
•Jimin berniat mengajak Taehyung jalan-jalan di sekitar komplek itu menghilangkan canggung di antara mereka.. Dengan bersiul kecil Jimin melangkah mencari Taehyung ke sudut rumah.. Dia merenyit karna tak dapat menemukan Taehyung dimanapun..
"Hoseok hyung.." Panggil Jimin saat melihat Hoseok yang turun dari lantai dua
"Nee.. Ada apa Chim??" Tanyanya
"Apa hyung lihat Taehyung??" Tanyanya
"Emm ani.. Aku tak lihat.. Memang ada apa Chim??"
"Aniyo, aku hanya ingin mengajaknya jalan-jalan sekitar komplek hyung.. Sudah lama tidak jalan berdua.." Jawabnya
"Kau sudah cari di kamarnya??"
"Ahh iya aku lupa, aku belum cek kamarnya hehe.." Kekeh Jimin
"Ceklah kalau begitu.. Aku mau pergi dulu.." Ucap Hoseok
"Mau kemana hyung??"
"Latihan dance dengan temanku.." Jawab Hoseok sambil berlaluJimin hanya ber'oh' ria saja.. Lalu naik ke lantai dua menuju kamar Taehyung.. Begitu sampai di depan kamar Taehyung Jimin mengetuk pintunya beberapa kali, namun tak ada jawaban..
"Tae-ahh.. Ini aku Jimin, bukalah pintunya.." Pintanya
Namun hanya sepi yang menjawab pintanya tadi.. Keningnya berkerut, dia mulai gelisah..
"Taehyung.. Kau di dalam??" Tanyanya sekali lagi
Lagi-lagi hanya sepi yang menjawabnya.. Tanpa pikir panjang lagi dia memutar knop pintu itu namun terkunci dari dalam.. Raut wajahnya berubah panik..
Dia berlari meminta bantuan pada yang lainnya.. Namun yang ada hanya Namjoon, yang lain sedang pergi dengan urusannya masing-masing.."Namjoon hyung.. Jebal dobrak saja pintunya.." Ucap Jimin panik begitu berhasil menarik Namjoon ke depan pintu kamar Taehyung
Namjoon mengangguk lalu mendobrak pintunya.. Tiga kali dobrakkan pintu itu terbuka, menampilkan sosok Taehyung yang telah pingsan di lantai kamarnya..
Mata Jimin dan Namjoon membulat sempurna saat melihat rambut yang banyak di tangan Taehyung dan juga wajahnya yang pucat pasi..
Tanpa pikir panjang lagi Namjoon dan Jimin menggendong Taehyung ke kasurnya.. Jimin menggantikan baju Taehyung dengan yang lebih nyaman di pakai, lalu menyelimutinya.."Hyung apa kita perlu telepon dokter Choi??" Tanya Jimin cemas
"Sepertinya begitu Chim.. Aku khawatir melihat sekepal rambut tadi, ditambah wajahnya pucat pasi.." Ucap Namjoon sambil menghubungi dokter ChoiJimin mengangguki dan memandang sendu pada Taehyung..
"Sakit apa kau ini Tae?? Apa rahasiamu?? Let me know Tae.. Biarkan aku merasakan apa yang kau rasakan.. Berbagilah denganku, aku rela merasakan sakit juga asal bisa mengurangi sakitmu.." Lirih Jimin sambil menatap Taehyung yang setia memejamkan matanya
Tbc
Yeay fast up nie.. Seneng kan hehe..
Keep votmen juseyo..
Mianhae for typo dan kurang masuk akal hehe..
Saranghae readersdeul..😘😘😘
Target: vot: 35 comment: 20 aku usahain fast up..😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile [Completed]
FanfictionKim Taehyung adalah pemuda dengan senyum yang manis.. Namun, senyuman yang dulu dia berikan dengan ketulusan, sekarang berubah menjadi senyum kepahitan dan penuh luka.. Tidak ada orang yang tau, di balik senyumannya dia memiliki luka yang amat dalam...