30 menit kemudian dokter Choi datang memeriksa pasien rutinnya-Taehyung-, dia menyuruh Jimin dan Namjoon untuk keluar dengan alasan agar bisa lebih fokus memeriksa Taehyung..
Di sela-sela pemeriksaan Taehyung sadar, dokter Choi menatap Taehyung dengan senyuman ramah dan di balas kerjapan polos dari Taehyung.."Tae.. Kau ingat aku kan??" Tanyanya
"Eung... Kau Choi hyung, dokterku??" Tebaknya dengan ekspresi polosnya
"Iya benar.. Kau masih ingat rupanya.. Apa yang kau rasakan??"
"Aku merasakan hal aneh hyung.. Aku mulai lupa sejenak dengan siapa aku bicara, dimana aku berada, tapi beberapa menit kemudian aku ingat lagi semuanya.. Rasa pusing yang hebat sering datang tiba-tiba.. Dan rambutku makin menipis hyung.. Katakan aku harus bagaimana??" Tanyanya frustasi
"Tae-ahh aku harus katakan kanker otakmu telah menjalar ke fungsi daya ingatmu sekarang.. Jika di biarkan kau bisa lupa selamanya, kau akan botak nantinya bahkan yang terburuk bisa saja kau tewas nanti.. Kanker otakmu naik jadi stadium 3 sekarang.. Kau harus segera di kemo dan secepatnya keluargamu harus tahu Tae.." Jelas dokter Choi sambil menatap sendu pada TaehyungTaehyung tak terkejut dengan vonis dokter muda itu, dia malah tersenyum tipis dan menggeleng pelan sebagai respone menolak saran darinya..
"Biar saja hyung.. Biar begini saja dulu.. Aku tak mau di kemo, jika aku di kemo maka keluargaku akan tahu rahasia besarku ini.. Dan aku akan merasa sulit meninggalkan atau melupakan mereka nantinya.. Biar mereka tak tahu tentang ini, aku tak mau mereka di sisiku karna kasian hyung.." Jelasnya
TES
TESSetetes air mata jatuh dari sudut mata elang Taehyung.. Bahkan dokter Choi juga ikut menangis dalam diam.. Dia memeluk tubuh ringkih itu pelan, memberi usapan sayang di punggung rapuh itu, mencoba memberi kekuatan pada Taehyung..
"Bertahanlah sampai akhir Tae.. Aku akan mencoba membantumu sebisaku dan sekuatku.." Ucapnya setelah melepas pelukkan Taehyung
"Eung!! Nan yakso(aku janji) hyung.." Ucapnya mantab sambil menghapus air matanyaTiba-tiba...
BRAKK
Pintu kamar di buka kasar, menampilkan Jimin dan Namjoon dengan wajah merah menahan emosi yang bercampur aduk.. Bahkan wajah Jimin sudah basah dengan air mata, dia langsung mendekap Taehyung erat..
"Pabboya.. Waeyo kau menyembunyikannya?? Aku ini hyungmu.. Apa kau masih tak percaya padaku??" Tangis Jimin
"Hiks.. Mianhae.. Aku takut Chim hyung.. Hiks.. Aku takut kecewa lagi jika aku percaya.. Lebih baik begini, aku akan tenang nan.."PLAKK
Satu tampar kecil di layangkan Namjoon sesaat Jimin melepaskan pelukkannya dengan Taehyung.. Tamparan itu untuk menyadarkan Taehyung semata, bahwa ucapanya tidak pantas di ucapkan.. Namjoon mau menunjukkan bahwa dia, Jimin dan yang lain benar-benar tulus padanya, bukan atas dasar kasian karna kankernya..
Taehyung terdiam, tamparan itu cukup menyakitkan di pipi kanannya.. Dia menunduk dan menangis dalam diam.l. Namjoon menatapnya lalu berbicara..
"Dengarkan aku Taetae.. Aku benar-benar tulus padamu.. Aku ingin memperbaiki segala yang telah ku rusak dari hubungan persaudaraan kita.. Jebal pandanglah kami sebagai keluargamu bukan seperti dulu lagi.. Kau sakit, tapi kau sembunyikan semua itu dari kami.. Kau pikir itu akan lebih baik?? Tidak Tae, itu akan membuat kami tambah bersalah dan menyesal.." Jelas Namjoon di iringi liquid bening yang jatuh di pipi kirinya
Taehyung mendongak, menatap manik cokelat muda sang hyung kedua, mencoba mencari setitik kebohongan disana.. Namun nihil, semua ucapan Namjoon jujur..
Perlahan tangannya terulur mencoba menggapai wajah sang hyung, Namjoon mengerti akan hal itu dia duduk di tepi ranjang sang adik.. Membiarkan tangan kurus nan dingin itu mengusap halus liquid bening itu dari pipinya.."Namjoon hyung.. Jika aku lupa dengan semuanya jebal jangan lelah untuk ingatkan aku tentang kita.. Tentang hal manis yang pernah kita lewati dan bahkan kenangan buruk sekalipun.." Ucapnya gemetar menahan tangisnya
"Iya pasti.. Aku takkan bosan mengingatkanmu dengan hal-hal itu.. Sekecil apapun itu.." Ucap Namjoon menatap lekat manik hazel sang adik
"Aku juga janji akan menjagamu Tae.. Akan ku lakukan apapun untukmu.. Untuk menebus kesalah bodohku selama ini.." Tambah Jimin
"Tae, ingatlah kau tak sendiri.. Ada kami.. Kami selalu menopangmu.." Ucap dokter Choi memberi semangat pada TaehyungTaehyung tersenyum, memandangi satu per satu mereka yang ada di sana.. Dan mengangguki perkataan dokter Choi..
"Masih bolehkah aku berharap?? Masih adakah harapan untukku?? Tuhan jika ya aku akan bertahan semampuku untuk tetap hidup.. Dan jika aku gagal bertahan, jebal cukup mereka yang merasa kehilangan Tuhan, jangan biarkan yang lain tahu.." Doa Taehyung dalam hatinya
"Tae, gwechana??" Tanya Jimin
"Gwechana Chim hyung.. Boleh aku minta satu hal??"
"Apa Tae??" Tanya Namjoon dan Jimin bersamaan
"Jangan beritahu eomma, Jin hyung, Hoseok hyung dan Suga hyung.. Hanya kalian dan Kookie yang tahu tentang penyakitku.." Pintanya
"Tapi Tae.."
"Jebal hyungdeul.. Cukup kalian saja, jangan yang lainnya.. Cukup aku membagi kesedihan ini, aku tak mau ada yang bersedih lagi karnaku.." LirihnyaMau tak mau Jimin dan Namjoon mengangguk setuju karna tak tega melihat tatapan sedih Taehyung..
Tbc
Jaljjayo readersdeul..😊😊😊
Fast up nie plus double up.. Suka ga?? Mwhehe.. Mianhae menuhin notif kalian..✌✌✌😁😁😁
Keep votmen juseyo..
Mianhae for typo dan kurang memuaskan..
Saranghae readersdeul..😘😘😘
Target: vot: 35 comment: 20 nae usahain up fast..😉😉😉
Gomawo juga for 275 ranknya..😊😊😊
Long words: 836 words
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile [Completed]
FanfictionKim Taehyung adalah pemuda dengan senyum yang manis.. Namun, senyuman yang dulu dia berikan dengan ketulusan, sekarang berubah menjadi senyum kepahitan dan penuh luka.. Tidak ada orang yang tau, di balik senyumannya dia memiliki luka yang amat dalam...