Setelah nyaris seharian Jungkook dan dokter Choi pingsan, akhirnya mereka tersadar.. Pertama yang di rasakan Jungkook adalah kakinya yang nyeri luar biasa berserta bibirnya teramat perih, lebih perih dari sariawan rasanya..
"Akhh.. Appo.." Lirihnya
Seorang namja kulit pucat yang menjaganya terbangun.. Dia mengulet sejenak sambil menguap.. Lalu menghampiri Jungkook yang masih meringis kecil..
"Kookie.. Gwenchana??" Tanyanya dengan suara khas bangun tidur
"Eung.. Suga hyung, aku baik.. Tapi kaki ku sedikit sakit.." Keluhnya dengan kening berkerut menahan sakit
"Mau kupanggilkan dokter??" Tawarnya
"Aniyo hyung.. Hyung, bagaimana keadaan Choi hyung?? Apa dia baik??" Tanya Jungkook cemas
"Choi hyung baik-baik saja Kookie, hanya luka luar.. Luka di kepalanya tak parah juga.. Dia sudah sadar subuh tadi kata Namjoon.." JelasnyaJungkook mengangguk lega.. Lalu sedetik kemudian matanya membola dan menatap Suga dengan panik..
"TAE HYUNG!!" Serunya panik
"Hah?? Apa?? Kenapa??" Tanya Suga bingung karna separuh nyawanya sempat akan ke alam mimpi lagi tadi
"Aishh.. Suga hyung.. Tae hyung eottokhae?? Aku shh.. Aww appo.." Rintihnya
Kakinya terasa sakit karna gerakkan tiba-tibanya.. Dia meringis pelan..
"Taehyung.. Umm.. Dia.. Dia.." Suga bingung akan jawab apa, dia gugup sekarang
"Dia kenapa?? Dia tak apakan hyung??" Tanya Jungkook menuntut
"Dia baik.. Aku rasa.." Ucapnya yakin dan tak yakin karna dia juga tak tahu Taehyung masih hidup atau tidak
"Hyung..." Rengeknya"Sstt.. Sudah makan dulu sarapanmu, baru tanya lagi Kookie.." Potong sang eomma yang masuk dengan senampan makanan
"Tapi eomma... Tae... Umphh.."
"Makanlah dan jangan cerewet.." Titah Jin seraya menyendokkan bubur ke Jungkook tanpa menyentuh bibirnya yang lukaJungkook memanyunkan bibirnya kesal karna ucapannya terus di potong dari tadi.. Walau begitu dia tetap mengunyah dan menerima suapan dari Jin sampai habis..
"Haah.. Nyaris saja.. Selamat aku kali ini.." Suga menghela nafas lega dalam hatinya
•
•
•
•Di sisi lain nampak dua orang namja kakak-beradik tengah berjalan di sekitar pinggiran sungai untuk mencari ikan.. Namun mereka terkejut saat melihat seseorang tergeletak begitu saja di tepi sungai beraliran cukup deras itu, dengan langkah cepat atau tepatnya setengah berlari mereka menghampiri si namja malang itu..
"Hyung, eottokhae??" Tanya namja yang muda pada sang hyung
"Kita bawa saja ke rumah kita.. Kau tak keberatankan??" Tanya sang hyungSang adik tampak berfikir lalu tak lama dia mengangguk setuju.. Dia dan sang hyung menggendong namja malang itu ke arah rumah mereka..
***
Setelah sampai mereka membaringkan tubuh basah dan kurus itu di ranjang sederhana mereka.. Sang hyung mengambil pakaiannya dan menggantikan baju namja malang itu perlahan.. Sang adik mengambil kompres dan air minum hangat..
"Dia masih demam yah Baek??" Tanya sang hyung
"Eung, iya Chan hyung.. Aku heran kenapa tubuhnya kurus begini?? Seperti tak terurus saja oleh keluarganya.." Gumamnya
"Husshh.. Jangan bicara sembarangan.. Aku rasa dia tak sehat.." Duganya sambil merenyit
"Huh?? Sakit?? Kau tahu dari mana hyung??" Tanyanya heran
"Eohh.. Pabbo.. Aku mantan dokter dulu sebelum RS di Busan dulu hancur oleh gempa.." Ucap menatap datar sang adik
"Mwehehe.. Mianhae aku lupa hyung.. Jadi kita akan benar-benar merawat namja ini hyung??" Tanyanya sekali lagi
"Aku rasa ya.. Aku kasian padanya.." UcapnyaSang adik mengangguk-ngangguk setuju..
~Author POV~
Mungkinkah namja malang ini adalah Taehyung?? Tuluskah kakak-beradik ini merawatnya?? Atau takdir berkata lain..
Entahlah.. Semua tak ada yang tahu.. Kecuali Author.. Buahahaha..*smirk evil😈
~Author POV end~
Tbc
Annyeong.. Nae back.. Semoga ga bosen hehe..
Mianhae makin ngawur..😁😁😁
Miahae for typo.. Mianhae kurang memuaskan hehe..
Saranghae readersdeul..😘😘😘
Vot: 35 comment: 20, nae usahain fast up..😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile [Completed]
FanfictionKim Taehyung adalah pemuda dengan senyum yang manis.. Namun, senyuman yang dulu dia berikan dengan ketulusan, sekarang berubah menjadi senyum kepahitan dan penuh luka.. Tidak ada orang yang tau, di balik senyumannya dia memiliki luka yang amat dalam...