Matahari pagi telah bersinar dengan cerah pagi ini.. Taehyung mengulet dan mengerjap beberapa kali sebelum beranjak mandi..
"Tuhan, benarkah ini sebuah kenyataan?? Suga hyung dan Kookie memihakku atau ini hanyalah hayalanku semata?? Tuhan, jangan biarkan ini berakhir, setidaknya hingga aku puas merasa bahagia, bahagia di antara rasa sakit dikepalaku yang makin hari membuat kepalaku berdenyut tak karuan setiap harinya.. Appa jangan jemput aku dulu tugasku belum selesai.." Monolog Taehyung sambil membiarkan air hangat di shower mengaliri tubuhnya
Selesai mandi, Taehyung menggunakan kaos hitam, celana jeans biru laut dan juga hoodi abu-abu.. Mengambil ponsel dan dompet di nakasnya lalu memasukkannya ke kantong.. Kemudian melangkah keluar kamarnya..
Taehyung melangkah melewati ruang makan yang masih terlihat sepi.. Dengan langkah cepat Taehyung keluar dari mansionnya.. Dia menyetop taksi menuju suatu tempat..
•
•
•
•Jungkook menguap lebar setelah merenggangkan tubuhnya.. Lalu beranjak turun dari kasurnya dan mandi..
Setelah mandi Jungkook dengan inisiatif menuju kamar Taehyung tapi dia berpapasan dengan Jin yang baru bangun.."Eohh Kookie-ya.. Selamat pagi.." Sapa Jin seraya mengusak rambut hitam Jungkook
"Mm pagi Jin hyung.." Balas Jungkook menunjukkan senyum kelincinya
"Mau kemana pagi-pagi??" Tanya Jin
"Ke kamar Tae hyung.. Aku mau bangunkan dia hyung.." Jawabnya
"Eohh.. Masih perduli pada anak pabboya itu?? Cihh aku sih tak sudi bertemu dengan anak haram itu.." Sinis Jin
"Jin hyung!! Cukup.. Jangan sebut Tae hyung anak haram lagi.." Bentak Jungkook menatap nyalang pada Jin
"Waeyo?? Dia memang anak haram.. Anak hasil perselingkuhan appa dengan jalang itu.. Kau tak ingat huh??" Ucap Jin tersulut emosi
"Hyung... Kau salah Tae hyung tidak begitu.. Kau tak tahu faktanya.." Geram Jungkook menahan emosinya
"Persetan dengan fakta!! Aku tetap menganggap anak pembawa sial itu adalah musuh.. Musuh yang harus di lenyapkan!!" Itu bukan Jin tapi Namjoon
"Kalian tak bisa menyimpulkan hanya dari kertas sialan yang di sebut hasil tes DNA itu saja Namjoon.. Tak berfikirkah kalian, bisa saja tes itu adalah palsu.." Itu Suga yang menyambar perkataan sinis Namjoon dengan nada datarnya
"Heol.. Jangan bilang kalian terpengaruh drama anak haram itu?? Ayolah bahkan eomma tak menganggapnya bagian dari kita.. Apa lagi kalau bukan anak haram.." Ucap Jimin yang baru datang
"Dia bukan anak haram hyung.." Ucap Jungkook masih menahan emosinya
"Cihh, apa buktinya dia bagian dari keluarga ini?? Bagiku dia hanyalah anak sial yang membuat keluarga kita berantakkan.." Bentak Hoseok yang baru keluar dari dapur
"Tutup mulutmu hyung!!"BRUGHH
Pukulan telak Jungkook berikan di sudut bibir kanan Hoseok hingga sedikit robek dan berdarah.. Hoseok tersungkur ke lantai sedang Jungkook wajahnya memerah mencoba meredam hasratnya untuk memukuli para hyungnya dengan tangan terkepal erat di sampingnya..
"Ada apa ini??" Ucap sang eomma menghampiri putra-putranya
"Eomma.. Mereka berdua, membela anak haram itu.. Bahkan Jungkook memukul Hoseok hyung.." Adu Jimin
"Ommo!! Hoseok, gwenchana??" Kaget ny.Kim
"Gwenchana eomma.." Lirih Hoseok
"Kookie, waeyo kau lakukan ini adeul??" Tanyanya
"Karna aku membela yang harusnya di bela.. Karna aku menyanyangi hyung yang harusnya ku sayangi.. Bukan malah mencaci dan menghujat dengan sebut-sebutan tak pantas.." Ucapnya gemetar menahan tangis
"Tapi itu kenyataannya.. Kau harus bisa.."
"Aniya eomma.. Kau salah.. Berkumpulah di ruang keluarga.. Akan ku tunjukkan sesuatu pada kalian yang membuat kalian menyesal seumur hidup nantinya.." Datar Suga memotong ucapan sang eomma lalu masuk ke kamar Jungkook•
•
•
•Mereka sudah berkumpul kecuali Taehyung yang masih belum pulang.. Suga dengan wajah dinginnya memasukkan sebuah flash disk ke belakang TVnya.. Lalu dia menyalakan tombol playnya..
Lalu terputarlah sebuah video perdebatan seorang wanita dan pria.."Iya.. Iya.. Aku bohong!! Taehyung bukan anakku dan dirimu.. Dia memang anaknya Eunha istrimu Taejin.."
"Waeyo, kau lakukan ini??"
"Aku mencintaimu.. Aku ingin memilikimu.. Hiks.. Hiks.. Hanya anak itu yang membuatmu tetap datang padaku Taejin.."
"Wanita jalang!! Persetan dengan cintamu.. Aku membencimu.."Kemudian video singkat itu terhenti saat bunyi keras pintu di tutup terdengar..
Semua yang menonton terdiam hanyut dengan pemikiran mereka, kecuali Suga dan Jungkook..
"Bagaimana?? Masih niat bilang Taehyung anak sial?? Anak haram?? Atau apalah itu huh.." Tanya Suga dengan penekanan
"Taehyung.. Putraku.." Cicit Eunha lalu setetes liquid bening itu jatuh ke pipinyaKeadaan kembali hening, mereka menangis dalam diam.. Menangisi kebodohan dan ketidak pekaan mereka terhadap Taehyung..
Tanpa mereka sadari, pemuda tampan itu hadir dan menyaksikan semuanya dari pintu belakang.. Air mata mengalir di pipinya.. Sayup-sayup dia mendengar lirihan sang eomma menyebut namanya..
Entahlah dia harus senang atau malah tambah sedih dengan terungkapnya fakta tentang dirinya.. Dia merosotkan dirinya di dinding pembatas ruang dan ruang makan.."Appa, ini kah saatnya aku bahagia?? Jika ya, maka biarkan aku menikmatinya walau sebentar.." Monolognya
Tbc
Info guys ff ini bakal tamat bentar lagi.. Hehehe so ff aku yang lain aku tunda dulu.. Mau fokus kesini dulu..😁😁😁
Gomawo buat 15K views dan rank 426-nya..
Keep votmen juseyo..
Saranghae readersdeul..😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile [Completed]
FanfictionKim Taehyung adalah pemuda dengan senyum yang manis.. Namun, senyuman yang dulu dia berikan dengan ketulusan, sekarang berubah menjadi senyum kepahitan dan penuh luka.. Tidak ada orang yang tau, di balik senyumannya dia memiliki luka yang amat dalam...