.Rae Jin terus saja mengetuk-ngetukkan penanya di dagunya sambil terus melihat dengan serius surat kabar yang kini ada di tangannya. Gadis itu mengerutkan keningnya ketika lagi-lagi dia melihat lowongan kerja yang tak sesuai dengan ekspetasinya.
"Sudah, kau datangi saja lowongan kerja itu satu per satu. Nanti juga kau akan merasa cocok jika kau sudah sampai sana," celetuk ibunya yang baru saja datang sambil membawa setumpuk pakaian yang baru saja dia angkut dari jemuran.
"Tidak bisa begitu, Eomma. Semua pekerjaan ini tidak cocok denganku," sergah Rae Jin.
"Apanya yang tidak cocok, hahh? Kau harus segera bekerja dan memiliki sebuah keluarga. Apa kau tidak malu dengan teman-temanmu, eohh? Lihat Hyu Rin, wanita itu bahkan sudah memiliki anak. Sampai kapan kau akan terus sendiri seperti ini, kau sudah 27 tahun. Eomma dan appa-mu ingin sekali menimang cucu, kapan kau bisa memberi makhluk kecil itu pada kami."
Sudut mata Rae Jin berkedut mendengar ucapan panjang lebar dari ibunya. "Makhluk kecil apanya? Eomma pikir bayi itu serangga?" gumamnya pelan sambil menatap surat kabar itu kembali.
"Tapi, Eomma. Pekerjaan yang ada di surat kabar ini benar-benar tak cocok denganku. Eomma lihat saja, semuanya membutuhkan seorang mekanik, tukang kebun, pemerah susu sapi, salesman, dan tukang bangunan. Coba Eomma katakan padaku, mana pekerjaan yang cocok untukku?"
Ibunya mengerjap-ngerjapkan matanya polos mendengar serentetan profesi yang baru saja diucapkan oleh putrinya itu. "Mungkin kau bisa mencoba menjadi mekanik wanita, itu terdengar keren," ungkap ibunya sambil mengalihkan perhatiannya kembali pada tumpukan pakaian yang sedang dia lipat.
Wajah Rae Jin berubah datar ketika mendengar ucapan ibunya itu. Yang benar saja, masa dia jadi montir. Jika dia mau, dia bisa saja langsung ke bengkel kakak sepupunya itu.
"Eomma, jika aku ingin menjadi mekanik. Aku pasti sudah lama bekerja di bengkel milik Jung Soo Oppa."
"Ah, benar juga. Kenapa tidak kau tanyakan saja pada kakak sepupumu itu. Jung Soo 'kan memiliki banyak kenalan. Tanyakan padanya, apakah salah satu temannya bisa merekomendasikan lowongan pekerjaan untukmu?"
"Ah, Eomma benar juga. Baiklah kalau begitu aku akan mengirim pesan pada Jung Soo Oppa!" seru Rae Jin semangat sambil mengetikan sebuah pesan untuk Jung Soo.
"Eh, tapi ... aku juga ingin meminta bantuan pada Dong Hae, suaminya Hyu Rin. Siapa tahu dia bisa membantuku," gumam gadis itu, Lalu beralih mencari nama kontak Hyu Rin di ponselnya, setelah ditemukan. Barulah Rae Jin menghubunginya.
Tuutt... Tuutt...
"Halo"
"HYU RIN!"
"Ah ya ampun, kenapa kau berteriak-teriak seperti itu Rae Jin?"
"Hyu Rin bantu aku, aku membutuhkan pekerjaan saat ini. Tolong tanyakan pada si ikan itu, apakah rumah sakitnya sedang membuka lowongan pekerjaan untuk bagian staff atau tidak?"
"Kau meminta bantuan pada suamiku, tapi kau malah menyebutnya ikan? Wahh, kau sungguh luar biasa Park Rae Jin."
"Eyy, memangnya kenapa? Dia memang ikan, kan?"
"Haishh, terserah padamu. Kau ingin menanyakan lowongan pekerjaan pada suamiku, kan? Kalau begitu temui aku sekarang di minimarket dekat apartemenku, sebentar lagi aku akan ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Agreement [COMPLETE]
FanfictionPark Rae Jin seorang gadis berusia 27 tahun, dan tidak memiliki pekerjaan. Selalu dimarahi oleh ibunya karena belum juga menikah sampai sekarang, sedangkan teman-teman seusianya sudah memiliki anak. karena umurnya yang sudah cukup matang itu, Rae Ji...