.
"Laura!! Ayo cepat potong lagi kuenya, aku sudah tidak sabar!!" teriakkan Vinno memecahkan keheningan yang tercipta di dalam restauran Chang Min.
"Benar Laura, ayo cepat potong kuenya. Aku ingin bagian yang ada cherrynya," celoteh Ri An. Sedangkan Ri On yang berdiri di sampingnya hanya diam saja sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Sok keren sekali anak itu.
"Ah iya, ayo Halmeoni Cho, Halmeoni Park. Bantu Laura bagikan kuenya." Laura menarik tangan Nyonya Cho dan Nyonya Park untuk mendekat ke arah meja kue ulang tahun miliknya.
"Aku ingin yang besar, Laura!!" seru Vinno sembari merentangkan tangannya.
"Rae? Kau yakin akan menerima cafe itu?" bisik Hyu Rin.
"Sepertinya begitu," jawab Rae Jin.
"Bagaimanapun ini menyangkut masa depan Laura, setidaknya dia harus sudah memiliki apa yang harus dia pegang suatu saat nanti," lanjutnya lagi. Hyu Rin mengangguk paham.
"Jadi kau benar-benar serius menerimanya?" kali ini Hye Na yang bertanya.
"Ya, aku harus menerimanya."
"Ahh, akhirnya ... aku bisa naik jabatan juga," ujarnya sembari melirik sinis Chang Min yang ada di sampingnya.
Chang Min mencebik. "Cih, dasar tidak tahu terima kasih."
"Terserah padaku, bwee...." Hye Na menjulurkan lidahnya pada Chang Min.
"Eh, lalu kapan kau akan memulai pembukaan cafenya?" tanya Hye Na berbalik menatap Rae Jin dengan antusias.
"Di sini ditulis jika aku bisa mengadakan pembukaan cafenya besok. Kyu Hyun sudah menyiapkan koki pastry dan beberapa pelayan cafe untukku, bahkan beberapa menu di cafe ini juga sudah ditentukan. Jadi ... aku hanya perlu datang saja besok."
Hye Na menyatukan kedua telapak tangannya. "Waahh ... aku sudah tidak sabar untuk besok!" serunya riang.
"Sepertinya ada yang sudah tidak sabar untuk mengundurkan diri dari sini," ledek Chang Min pada Hye Na.
"Tentu saja, aku sudah tidak sabar untuk menjadi manajer di sana." Hye Na menjulurkan lidahnya pada Chang Min.
"Kau pikir menjadi manajer itu mudah? Kau harus menghadapi beberapa keluhan dari pelanggan."
"Kuyakinkan jika para pelangganku tidak akan ada yang mengeluh nanti." Hye Na mengangguk mantap.
"Sudah-sudah, kenapa kalian jadi berdebat di pesta ulang tahun Laura," ujar Neul Rin yang baru saja mengeluarkan suaranya.
"Benar, kau seharusnya mendukung karir Hye Na, Oppa. Sudah ah, aku ingin mengantarkan kue ini untuk suamiku." Hyu Rin membawa sepiring kue tart menuju meja yang ditempati Dong Hae bersama Siwon yang sudah bercengkrama sedari tadi, mengabaikan perbedebatan yang terjadi di sekitarnya. Hyu Rin menaruh piring kue itu di hadapan Dong Hae, begitu juga dengan Neul Rin yang membawa kue untuk Siwon. Kemudian mereka berdua menghampiri Rae Jin lagi.
"Tapi ... besok kau ikut acara pembukaannya 'kan, Oppa?" tanya Rae Jin.
Chang Min menggeleng. "Aku tidak bisa, aku harus menjemput sepupuku di bandara. Aku akan datang ke sana setelah pulang dari bandara nanti, sekaligus memberikan gaji terakhir kalian dan memperkenalkan sepupuku itu pada kalian."
"Baiklah, kalau begitu." Rae Jin mengangguk paham.
"Ayo kita makan kuenya," serunya lagi sembari memotong kue dan memakannya bersama yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Agreement [COMPLETE]
FanfictionPark Rae Jin seorang gadis berusia 27 tahun, dan tidak memiliki pekerjaan. Selalu dimarahi oleh ibunya karena belum juga menikah sampai sekarang, sedangkan teman-teman seusianya sudah memiliki anak. karena umurnya yang sudah cukup matang itu, Rae Ji...