.
Seorang pria tengah merapikan jas formal yang dia kenakan saat ini. Pria itu tersenyum tipis, hari ini dia akan menghadiri pernikahan seseorang yang sudah dia anggap sebagai sahabat. Seseorang yang mau menerimanya kembali menjadi bagian dari hidupnya.
Cklek
Mendengar suara pintu kamarnya terbuka, pria itu menoleh cepat. Dan tersenyum ketika melihat siapa yang telah masuk ke dalam kamarnya.
"Berhenti memandang penampilanmu terus di depan cermin. Ayo, kita harus segera pergi atau kita akan terlambat, Kyu. Atau jangan-jangan ... kau tidak ingin menghadiri pernikahannya karena masih takut padanya?"
Kyu Hyun tersenyum tipis. "Mana mungkin aku tidak menghadiri pesta pernikahannya, Eomma. Dia sudah sangat berbaik hati mau memaafkan semua kesalahanku selama ini. Jadi ... mana mungkin aku tidak menghadiri pernikahannya."
Ibunya mengangguk paham. "Baiklah, kalau begitu ayo cepat, Kyu. Berhenti merapikan penampilanmu. Atau kau ingin menarik perhatian semua wanita di sana, eoh?"
Kyu Hyun terkekeh. "Tidak Eomma ... ya sudah. Ayo kita pergi sekarang." Kyu Hyun meraih kunci mobilnya dan berjalan keluar dari kamarnya dengan ibunya yang mengikutinya dari belakang.
****
Ckiitt...
Kyu Hyun menghentikan mobilnya di depan sebuah gereja yang menjadi gedung pernikahan. Pria itu memarkirkan mobilnya barang sejenak. Setelah itu, barulah dia masuk ke dalam gereja bersama ibunya, disambut dengan hangat oleh kedua orang tua si mempelai.
Tak berapa lama kemudian Kyu Hyun melihat Laura dan Keenan berlari ke arahnya.
"APPA....!!" teriak mereka berbarengan sembari memeluk ayahnya.
"Kau terlihat cantik sekali dengan gaun putih itu sayang. Key juga, terlihat sangat tampan hari ini." Keenan yang dipuji tampan oleh ayahnya memperlihatkan deretan gigi susunya.
"Oh iya, dimana ibumu sayang?" tanya Kyu Hyun.
"Eomma ada di ruang make-up pengantin, Appa," jawab Laura.
"Kalau begitu, untuk apalagi kau di sini. Bukankah kau harus menjadi bidadari kecil pengiring pengantin?" tanya Kyu Hyun.
Laura menepuk dahinya. "Oh iya, aku lupa. Kalau begitu aku cari Ri An dulu, Appa." Laura berlari menjauh dari ayahnya untuk mencari temannya.
Kyu Hyun lalu beralih menatap Keenan. Pria itu membungkuk perlahan untuk meraih Keenan, kemudian menggendongnya dan membawanya ke deretan kursi para undangan.
Kyu Hyun lalu melirik ke arah pengantin pria yang sudah berdiri di depan altar.
"Kau tunggu di sini sayang, jangan ke mana-mana, oke?" Keenan mengangguk dan membiarkan ayahnya menemui sang mempelai pria.
"Hay, bagaimana kabarmu?" tanya Kyu Hyun sembari menepuk bahu sang mempelai.
Mempelai pria itu tersentak. "Oh, hai Kyu. Kau datang?" tanya pria itu.
Kyu Hyun mengangguk. "Bagaimana perasaanmu saat ini?" tanya Kyu Hyun.
Pria itu mendesah. "Benar-benar membuatku sangat gugup, aku takut salah berucap nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Agreement [COMPLETE]
FanfictionPark Rae Jin seorang gadis berusia 27 tahun, dan tidak memiliki pekerjaan. Selalu dimarahi oleh ibunya karena belum juga menikah sampai sekarang, sedangkan teman-teman seusianya sudah memiliki anak. karena umurnya yang sudah cukup matang itu, Rae Ji...