.Kedua besan itu masih terus saja memasang telinga di pintu kamar pengantin baru itu. Hingga salah seorang pelayan menghentikan kegiatan acara menguping mereka.
"Apa yang sedang nyonya lakukan?" tanya salah seorang pelayan di kediaman Cho itu.
Kedua besan itu menoleh ke arah pelayan itu dan menegakkan tubuh mereka. Lalu dengan sedikit berdehem Nyonya Park mulai bertanya pada pelayan itu.
"Kau tidak lupa menaruh pil yang kuberikan padamu untuk susu Kyu Hyun dan Rae Jin, kan?"
Pelayan itu mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan dari Nyonya Park. Lalu menerawang berusaha mengingat sesuatu.
"Ah! Pil penambah stamina itu ya? Ma-maafkan aku nyonya...." pelayan itu menunduk sambil memilin pakaiannya.
"Pil itu terjatuh ke lantai saat aku hendak memasukannya ke dalam susu. Dan tak berapa lama kemudian pil itu sudah dijilati oleh kucing milik Nyonya Cho." Lanjutnya lagi.
Ibunya Rae Jin mengerjap, sedangkan Nyonya Cho menjatuhkan rahangnya ketika mendengar penuturan dari pelayannya itu, ya ampun ... kucingnya 'kan betina. Bagaimana jika dia merayu kucing jantan tetangga. Kucingnya 'kan selama ini selalu bersikap ogah-ogahan ketika didekati kucing jantan tetangganya itu.
Setelahnya, terdengar suara berisik dari dua ekor kucing yang sedang mengeong dan berkejar-kejaran. Hingga membuat kedua besan itu tertegun melihatnya.
"Kenapa si kucing jantan itu sok jual mahal, biasanya juga dia yang mengejar-ngejar kucing betina," celetuk Nyonya Park, Nyonya Cho mengangguk membenarkan.
Benar-benar agresif sekali kucing betinanya ini.
.
Lalu di kamar pengantin baru kita.
Rae Jin tengah cemberut di atas ranjangnya melihat Kyu Hyun yang sudah berbaring memunggunginya sambil memeluk guling yang sudah pria itu rebut darinya.
Pria itu berhasil merebut bantal dan juga guling ketika Rae Jin terjatuh menimpa tubuhnya, lalu bangkit dan merasa bersalah padanya. Melihat Rae Jin yang lengah seperti itu, Kyu Hyun mengambil kesempatan itu untuk meraih kedua benda yang memang sudah menjadi hak miliknya. Cih, Benar-benar kekanakan.
"Berikan guling itu padaku, Cho. Aku tidak bisa tidur." Rae Jin manyun setelah mengatakan keluh kesahnya.
"Tidurlah, Park Rae Jin. Jangan banyak permintaan, gulung dan gunakan saja selimut itu sebagai guling," ucap Kyu Hyun acuh, tanpa menoleh sedikit pun ke arah Rae Jin.
Rae Jin mendengus. "Tidak bisa, aku juga tidak bisa tidur jika kedinginan. Ayolah Cho ... berikan guling itu padaku." Rae Jin merengek sambil mengguncang-guncangkan bahu Kyu Hyun.
Kyu Hyun mendengus kesal lalu menoleh melihat gadis yang masih terduduk di sampingnya.
"Apakah kau benar-benar tidak bisa diam?" tanya Kyu Hyun kesal.
"Tidak," jawab gadis itu polos.
"Kalau kau tidak bisa diam, lakukan apa pun yang ingin kau lakukan. Tapi jangan mengajakku, aku lelah dan sudah sangat mengantuk." Kyu Hyun membalikkan tubuhnya lagi dan hendak memeluk gulingnya jika saja Rae Jin tidak berusaha menarik guling tersebut.
"Park Rae Jin...!" Kyu Hyun menggeram tertahan sambil menatap Rae Jin sengit.
"Berikan dulu guling ini padaku, maka setelahnya aku akan diam."
"Tidak."
"Berikan, Cho."
"Kubilang ti-dak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Agreement [COMPLETE]
FanfictionPark Rae Jin seorang gadis berusia 27 tahun, dan tidak memiliki pekerjaan. Selalu dimarahi oleh ibunya karena belum juga menikah sampai sekarang, sedangkan teman-teman seusianya sudah memiliki anak. karena umurnya yang sudah cukup matang itu, Rae Ji...